Si Aranjing

35.3K 1.6K 51
                                    

Halo semuanya, aku minta vote dan komen dari kalian ya. Sebagai dukungan untuk cerita ini 🥺
Terimakasih dan happy reading.

💧💧💧

Track List Oceané :
Tak Pernah Ternilai - Last Child

Seorang gadis berambut panjang berlarian mendekati gerbang sekolah yang hampir tutup. Dadanya sesak akibat berlarian sejauh 500 meter, demi memasuki area sekolah agar tidak terlambat.

"Pak Tono! Aduh pak, jangan dikunci dulu!" Ucap gadis bermata bulat itu dengan ngos-ngosan.

"Lah? Neng Cia? Telat lagi?" Tanya satpam kurus berkumis tebal yang ingin menutup gerbang sekolah.

"Engga telat pak, ini saya cuma lagi pengen lari pagi doang, buat senam jantung." Ucap gadis yang bernama Cia tersebut.

Si satpam kurus itu bengong melihat Cia, mencerna apa maksud dari gadis kecil ini.

"Yaampun lola bener. Gini deh, pak Tono bukain pintunya aja ya? Saya udah telat banget ini, yang ngajar bu gendut di kelas sekarang." Ucap Cia mendekat ke arah gembok gerbang.

"Ga bisa gitu atuh Neng. Kemarin telat, hari ini juga telat. Ntar bapak yang kena marah sama kepala sekolahnya." Ucap satpam itu kepada Cia.

"Yahhhh pak, saya mohon deh sekali ini, daripada manjat di belakang, yang ada saya jatoh, bapak mau disalahin? Saya bisa nuntut loh ini." Ucap Cia sambil menunjuk-nunjuk Tono.

"Eh jangan-jangan. Ya udah bapak bukain. Besok ga boleh telat lagi ya? Kalo telat lagi bapak kirim langsung ke kantor BK." Ucap Tono membukakan pintu gerbang kembali.

"Iya iya. Makasih banyak ya pak. Di sekolah ini ga ada yang paling baik kecuali pak Tono."

Cia melebarkan senyumannya kepada satpam yang telah membantunya itu.

"Loh? Pak Tono emang baik loh ini. Nih ya bapak ceritain, kemar—"

"Udah ya pak saya masuk dulu, assalamualaikum." Ucap Cia memotong pembicaraan Tono dan langsung tancap gas ke lantai 2.

"Waalaikumsalam, loh? Malah kabur." Ucap Tono geleng-geleng kepala dan kembali duduk di kursinya dekat gerbang.

Cia berlari di lorong sekolahnya. Kenapa sekolahnya ini terlalu besar? Mana tangganya ada diujung koridor.

Brukkkk...

Cia tidak sengaja menabrak sekawanan kakak kelas laki-laki saat ia berlari kencang. Cia menggosok pantat nya yang sakit mencium lantai.

Mata Cia sekilas bertemu dengan siapa yang ia tabrak.

"Maaf kak ga sengaja." Ucap Cia sekilas dan kembali melanjutkan larinya yang terhenti tadi.

Laki-laki yang ditabrak bersama keempat temannya melihat heran kepada Cia yang meminta maaf tapi langsung ngacir pergi.

Cia sampai juga didepan pintu kelasnya, dengan pelan ia mengetuk pintu yang sudah tertutup itu.

Cia PoV

Tok. Tok. Tok

Aku mengetuk pintu dengan pelan, sedikit gugup dan takut memasuki kelas pagi ini.

Bismillah gue bisa.

Oceané [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang