Penangkapan Dan Akhir

10.8K 762 25
                                    

Hai, jangan lupa vote ya.

Terimakasih atas perhatiannya dan selamat membaca 💙

💧💧💧

Track List Oceané :
Raisa - Firasat

Aku berlari masuk menuju rumah bergaya mediterania milik keluarga Mahardian, keluarga kak Jordan.

Kak Raga izin masuk kepada pembantu rumah dan bergegas menuju kamar temannya. Disana, sudah ada Aletta, Pije, kak Daren dan si pemilik kamar. Mereka sedang fokus kedalam layar persegi bermerekkan apel tergigit itu, yang sedang melihatkan data-data programming.

"Gimana Dan?" tanya kak Raga menembak inti pembicaraan tanpa berbasa-basi.

Kak Jordan menoleh sekilas, dan kembali mengotak-atik iMac nya, "Kehilangan jejak."

"Cia, lo gapapa kan?" Aletta dan Pije mendekat kearah ku. Terlihat kontras raut khawatir diwajah mereka.

"Gapapa, tenang. Semalam kak Raga tidur diluar."

"Ceileh bucin." Pije menertawakan ku.

"Celine? Dia kabur lagi?"

"Iya, gue baru dapat kabar kalo Celine dibebaskan dari hukumannya yang lama." jelas kak Daren yang berdiri disebelah pacarnya.

"Yang nabrak gue sama kak Raga waktu itu juga dia kak?"

"Dari info yang didapat Jordan, ga ada petunjuk kalo itu beneran dia. Tapi dilihat dari plat mobil yang menyenggol kalian, itu adalah mobil curian dari salah satu showroom."

"Nah, dugaan semakin diperkuat ketika paginya para pegawai showroom menemukan ini Cia." tambah Aletta, yang memberikan sebuah kalung berbandul permata berbentuk air.

Aku mengambil kalung tersebut dengan mata yang membelalak sempurna. Jantung ku berdetak lebih kencang dan tidak percaya dengan apa yang aku lihat sekarang. "I-ini kan?"

Aku memandangi semua teman-teman ku dengan mata yang berkaca-kaca, bagaimana mungkin?

Kak Raga yang melihat keterkejutan ku, langsung mendekat, "Simpan baik-baik kalung mama lo Ya."

Aku menatap laki-laki itu dada yang sesak, seketika aku menggeleng tidak percaya, "Bagaimana bisa kak? Kenapa mereka se kejam itu?!" Tanpa sadar, aku terbawa emosi dan meninggikan suaraku kepada kak Raga.

Aku tau betul ini adalah kalung pemberian papa kepada mama dulu. Kalung berbandul permata berwarna biru yang berbentuk setetes air, melambangkan namaku, Oceané atau laut. Bukan hamparan laut yang luas, melainkan hanyalah setitik air kecil, yang selalu melekat cantik di leher mama.

"Mama nya Celine yang menjebak. Kemungkinan ia mendapatkan kalung ini di tempat suaminya dan mama lo berhubungan. Merekayasa kejadian, seolah mama lo yang bersalah dan diincar oleh polisi." jelas kak Raga lagi.

Dadaku semakin sesak mendengarkan nya. Aku menggenggam erat kalung itu dengan tangan yang terkepal. Demi apapun rasanya ingin ku hancurkan Celine dan keluarganya itu. Kenapa bisa aku dan keluarganya saking terhubung dalam cinta yang busuk.

Tangan ku yang yang mengeras, tiba-tiba di genggam oleh seseorang. Spontan hal ini membuat ku mendongak keatas, terlihat kak Raga yang tersenyum lembut seolah mentransfer energi kekuatannya untuk ku saat ini. "Its okey, kita kelarkan ini semua. Gue ga bakalan ninggalin lo Cia."

Oceané [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang