This is an extra part buat kalian. By the way, aku membuat extra part ini dalam bentuk narasi author ya. Jadi, kalo selama ini aku make sudut pandang Cia, di extra part ini aku bikin dalam bentuk sudut pandang author.
Selamat membaca. Semoga tidak mengecewakan ya, hehe.
💧💧💧
Track List Oceané :
Raisa - LDR
(Yang pejuang LDR, nyanyi dulu yuk)
🥺🥺🥺
💧💧💧
Author PoV
Di tengah terik matahari sore, seorang gadis berambut panjang sedang duduk diatas sebuah bangku taman berwarna putih. Kulit gadis itu putih pucat dan sedikit memerah, pipi nya tirus dan berperawakan manis.
Mata gadis itu tidak terlihat, ia sedikit menunduk yang membuat rambut panjangnya turun menyapu ke sebuah buku yang ia pegang. Buku yang tebal, mampu membuat orang lain bergidik ngeri, apakah masih ada orang zaman sekarang yang berani membaca buku setebal ban sepeda motor tersebut.
Lalu tampak dari kejauhan, seorang laki-laki berkulit sawo matang mendekatinya dengan senyuman, "Hai sayang."
Gadis yang sedang fokus membaca itupun terkejut dengan usapan lembut di puncak kepalanya, "Kak Nico?"
Laki-laki bernama Nicolas itu duduk di sebelah gadis bernama Cia tadi. Tatapan lembut dan sayang jelas terpancar di matanya saat melihat gadis cantik disebelahnya itu. "Masih lama?"
"Udah beres kok kak."
"Laper ngga?"
"Hu uh laper."
Nico melihat jam kecil yang melilit di tangan kirinya, dan mengambil buku tebal yang dipegang oleh Cia, "Ya udah cari makan sekarang yuk, biar bisa keliling kota malemnya."
Cia mengangguk dengan semangat dan langsung berhambur memeluk lengan kekar Nico dengan manja, "Lets goowww."
2 orang muda mudi itu pun berjalan beriringan di taman sekitaran rumah sakit yang berada di kota Bandung. Siapapun yang melihat mereka, sudah pasti akan langsung terpana dan menganggapnya pasangan yang romantis dan sangat cocok.
Ya begitulah adanya. Gadis cantik itu adalah seorang dokter umum di rumah sakit tersebut. Isunya, ia adalah lulusan terbaik se-angkatan nya pada jurusan Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Memiliki otak yang cerdas dan cemerlang, membuat gadis itu mampu menjalani pendidikannya dengan sangat baik, dan lulus tepat waktu di usianya yang masih sangat muda.
Bulan Agustus tahun ini, gadis itu resmi memasuki umur 25 tahun. Tergolong cukup fresh dan ideal untuk menikah. Namun entah kenapa, ia sama sekali tidak memikirkan hal tersebut. Entah apakah ia belum bisa move on dari kisah lamanya, atau memang masih ingin mengabdi sebagai seorang dokter yang siap membantu orang lain.
Mereka berdua makan di salah satu restoran mewah, dan saling berbincang mengeluarkan canda tawa. Terlihat jelas, bahwa gadis itu tertawa tanpa beban. Namun balik lagi, apakah bisa kita menilai buku jika hanya dari cover nya saja? Kita tidak pernah tau apa yang sudah dilalui seseorang, sakit dan manisnya, sehingga ia bisa tertawa seperti saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oceané [END]
Teen Fiction"Lo itu anak dari seorang pelacur! Anak dari jalang malam!" Hai. Namaku Oceané Yasodana, kerap dipanggil Cia. Aku hanya gadis biasa, yang mempunyai kehidupan yang biasa juga. Mama ku adalah seorang Jalang. Emang kenapa sih kalo orangtua ku kupu-ku...