Kopi 'Untuk Kamu'

9.8K 788 34
                                    

Halo semuanya, aku minta vote dan komen dari kalian ya. Sebagai dukungan untuk cerita ini 🥺
Terimakasih dan happy reading.

💧💧💧

Track List Oceané :
One Direction - Strong

Disinilah aku berada sekarang. Disebuah kafe kecil yang terletak di pinggiran jalan. Keadaan kafe berbau khas kopi ini tidak terlalu rame, dan tidak terlalu sepi juga. Pas lah.

Aku memesan 2 gelas cup kopi milo macchiato dan 1 es kopi pokat. Jujur, aku sebenarnya paling suka suasana ketika masuk kedalam kedai kopi seperti ini. Aroma dan wangi dari kopi yang ditumbuk itu, sangat wangi dan menenangkan otak.

Apakah dari kalian juga menyukainya?

Aroma kedai kopi yang selalu membuat nyaman dan betah pengunjungnya.

Sembari menunggu pesanan, aku duduk di salah satu bangku dan memejamkan mataku, menghirup dalam-dalam aroma kopi yang menguar agar aku tidak lupa dengan bau yang menenangkan ini.

Katakanlah aku tidak mempunyai uang untuk selalu kesini dan membeli kopi, jadi sesekali nya kesini, setidaknya aku bisa menikmatinya dengan puas.

Selama ini anak-anak muda sudah pasti akan nongkrong dan menghabiskan waktu bersama teman-temannya di kafe yang estetik. Beda dengan aku yang tidak mempunyai uang ini, minum kopi sudah cukup yang sachet-an beli di warung kecil, itupun yang paling murah, 5000 dapat 2.

Yaaa ala-ala anak hits, aku pun juga pernah ngopi. Biasalah, kopi hitam. Persis seperti bapak-bapak yang duduk di depan rumah kala sore hari.

Selama pergi main dengan Aletta dan Pije pun, aku juga tidak pernah diajakin ke kafe. Aku suka pastinya dengan kafe yang bau kopi seperti ini, tapi bukan prioritas saja kalo kesana, mungkin karena efek jarang ke kedai kopi, jadi ya sudah lah, ketempat yang lain aja kalo memang mau pergi main.

Aku merasakan hidungku di toel oleh seseorang. Otomatis aku langsung membuka mata dan melihat si pelaku, siapa yang sudah berani menggodaku? Padahal ini kafe umum, yang semua orang bisa saja kesini.

"Johan?"

Aku melihat seorang barista yang mengenakan pakaian khas kedai kopi ini. Johan kerja disini?

"Cia lo ngapain? Ngantuk?" Johan tersenyum dan ikutan duduk di kursi hadapan ku.

"Hah? Engga, tadi gue cuma menikmati aroma kopi nya doang kok. Enak soalnya" Aku tersenyum kikuk karena telah ketahuan melakukan tindakan goblok dan norak.

"Kalo lo suka, lo bisa tiap hari kesini."

"Ga deh, uang gue ga ada Han. Paling sekali sebulan lah ya, atau sekali setahun, hehehe." Ucap ku sedikit bercanda didalamnya, padahal itu sangat garing kriuk kriuk.

"Sekali seminggu aja kesini, gue yang traktir."

"Ga mau, gue bukan kang palak kali."

Johan tertawa mendengarkan ucapan ku, apanya yang lucu? Perasaan garing dan biasa aja.

"Lo kerja di sini Han?"

"Iya, gue barista disini. Dan lagian ini juga kafe gue Cia."

"Loh? Iya tah? Kok gue ga tau ya?"

Oceané [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang