Razia Sekolah!

9.5K 780 40
                                    

Halo semuanya, aku minta vote dan komen dari kalian ya. Sebagai dukungan untuk cerita ini 🥺
Terimakasih dan happy reading.

💧💧💧

Track List Oceané :
BCL - Kecewa

"Kenapa hujan-hujanan? Masuk ke mobil gue sekarang Cia."

Aku kaget sangat mendengar suara yang muncul di sela-sela tangisanku. Aku mengadah keatas dan bertemulah bola mataku dengan bola mata coklat tua milik kak Jordan.

Kak Jordan memayungi-ku dengan jaketnya, aku masih bisa melihat dengan jelas bahwa itu benar-benar kak Jordan, walaupun mataku saat ini sudah dipenuhi dengan air mata.

"Masuk!" Aku masih terdiam dari tadi, tiba-tiba tanganku ditarik untuk masuk kedalam mobil Ferrari California berwarna abu metalik itu.

Aku masih dalam keadaan error dan blank, aku hanya mengikut saja layaknya anak ayam dan duduk di kursi sebelah kak Jordan yang menyetir.

Aku menunduk dan menggigit bibir bawahku, tidak berani melirik kak Jordan yang memasang wajah datarnya seperti biasanya. Suasana didalam mobil ber-AC ini terasa mencekam seperti hutan belantara, sungguh aku sendiri pun tidak akan menyangka juga bahwa yang akan datang itu adalah kak Jordan, pacarnya sahabatku.

"Pake." Aku diberikan kak Jordan sebuah selimut kecil yang tebal.

"G-gak usah kak." Tolakku dengan halus, tapi kak Jordan hanya melihatku dengan datar.

"Pake, itu selimutnya Aletta." Tegas kak Jordan sembari menghidupkan mobilnya.

Saat ini aku memang kedinginan karena terlalu lama mandi hujan dan menangis. Dapat kuyakini bahwa kak Jordan tadinya bisa melihat bibirku yang sudah pucat, makanya ia memberikan selimut. Bukan karena ia khawatir atau apa, mungkin.

Akhirnya dengan perasaan campur aduk, aku menyelimuti tubuhku yang basah dengan selimut kuning ini, baunya seperti strawberry khas parfum Aletta, mungkin memang benar ini adalah selimutnya sahabatku itu.

"Kak Jordan, kenapa lo tadi bisa ketemu gue di jalan?" Pertanyaan yang dari tadi bersarang di otakku, akhirnya ku keluarkan, daripada mati penasaran.

"Mau ke rumah Raga." Singkat, padat dan jelas. Aletta bosen ga ya pacaran sama si cuek ini?

"Ooh gitu." Aku membulatkan bibir dan memilih untuk melihat ke luar jendela, rasanya akan canggung banget jika melanjutkan pembicaraan dengan kak Jordan. Yang ada aku kelihatan cerewet jika banyak bertanya nantinya.

Mungkin masih mending jika aku berbicara dengan kak Gava dan kak Kenzie yang lebih humoris dan pandai menyesuaikan diri, atau minimal kak Daren lah, yang walaupun memiliki pacar, tapi bisa membuat suasana cair. Tidak seperti sekarang, berduaan dengan kak Jordan membuatku seperti sedang simulasi berjalan di kuburan. Mencekam, mengerikan, dan sunyi.

Mobil sampai di depan rumahku dengan aman dan terkendali. "Kak, ini selimutnya. Maaf ya basah."

Kak Jordan mengangguk, "Gapapa."

"Makasih, gue duluan kak."

"Iya, btw ada yang mau gue bilang sama lo."

Aku yang sedang membuka pintu, langsung terhenti dan menoleh kearah kak Jordan yang berwajah flat itu. Dengan satu alis yang terangkat keatas, aku berkomunikasi dengan bahasa tubuh.

Oceané [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang