Halo semuanya, aku minta vote dan komen dari kalian ya. Sebagai dukungan untuk cerita ini 🥺
Terimakasih dan happy reading.💧💧💧
Track List Oceané :
Wendy Red Velvet - Like Water
Aku mengadahkan kepalaku ke atas. Tengkuk leher dan punggung ku terasa sangat pegal dan sakit akibat terlalu lama belajar dengan posisi menunduk.
"Al, tolong pijitin pundak gue dong!"
Aletta yang sedang makan keripik kentang dari ciki-ciki berwarna hijau itu, langsung menatap ku. "Ya udah sih istirahat makanya, dari tadi juga gue bilangin."
"Alllll. Pijitin, sakit semua anjir badan gue." ucapku dengan intonasi manja. Aletta tetap sibuk dengan ciki-ciki nya.
"Pijitin aja Al, kan tamu adalah raja." sahut Pije yang sedang video call dengan orangtua nya.
"Ck, tau gitu dari tadi mending gue usir ya kalian bedua." jawab Aletta yang langsung memposisikan dirinya dibelakang ku. Aku hanya tertawa, karena aku tau Aletta hanya bercanda, ayolah, dia itu orang yang lunak dan ringan tangan dalam menolong.
Leher, pundak dan tengkuk ku dipijit oleh Aletta. Lumayan, setidaknya rasa pegal dan sakitnya sedikit menghilang.
"Iyaa Mii."
"....."
"Itu tuh ada Aletta ama Cia juga."
"....."
"Iyaaa siap. Gais, Mami gue titip salam." teriak Pije kepadaku dan Aletta. Kami berdua menyapa mami Pije yang terlihat di layar ponsel video call.
"Iyaa Mii, babaii, cepet balik yaa. Waalaikumsalam."
"Cia, abis ini lo jangan pulang dulu ya." ucap Pije setelah menutup ponselnya.
"Kenapa gitu?" Pertanyaan ku tidak dijawab oleh Pije. Tapi ia malah mengode Aletta dengan tatapan yang aneh.
Mereka berdua kenapa?
"Gue kayaknya bakalan pergi juga deh bareng kak Jordan." sahut Aletta di sela-sela kegiatannya yang memijitku.
"Ngebucin nih ye?"
"Ya iya lah sekalian bucin, gue mau ke mall juga Je. Semalem kak Jordan minta temenin beli sepatu."
"Sepatu? Buat apaan?"
"Ya buat perpisahan mereka, kan 2 bulan lagi udah prom night bego."
"Gilaa si kak Jordan gercep bet, padahal masih 2 bulan lagi tapi udah beli sepatu? Cowok gue aja boro-boro mikirin sepatu, ujian kelulusan aja doi masih santai badai."
"Ya beda lah cowok gue sama cowok lo, cowok gue mah pinter, tidur aja semalaman bakal tinggi juga nilainya." ledek Aletta.
"Sialan lu Letong!" Pije tertawa dan menimpuk Aletta dengan bantal.
Aku ikutan tertawa mendengar pembahasan kedua sahabatku ini. Ah, sungguh beruntungnya mereka. Bisa menemani pasangan di saat prom night sekolah.
Saat ini kelas 12 memang disibukkan oleh berbagai macam tetek bengek urusan kelulusan sekolah. Minggu depan mereka sudah ujian akhir, lalu mengurus foto dan video perpisahan untuk dijadikan kenang-kenangan sekolah, hingga ditutup oleh kegiatan prom night.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oceané [END]
Teen Fiction"Lo itu anak dari seorang pelacur! Anak dari jalang malam!" Hai. Namaku Oceané Yasodana, kerap dipanggil Cia. Aku hanya gadis biasa, yang mempunyai kehidupan yang biasa juga. Mama ku adalah seorang Jalang. Emang kenapa sih kalo orangtua ku kupu-ku...