Halo semuanya, aku minta vote dan komen dari kalian ya. Sebagai dukungan untuk cerita ini 🥺
Terimakasih dan happy reading.Selamat berpuasa!
💧💧💧
Track List Oceané :
Sammy Simorangkir - Dia
Beres satu, muncul lagi setan yang lain.
Aku berdiri di tengah, didepan ku ada kak Raga dan kak Gava, kiri kanan ku Aletta dan Pije, sedangkan di belakang, siap sedia kak Jordan, kak Daren dan si kiwil.
Sudah seperti mau perang saja.
Eh, tapi emang bener sih. Sama seperti di ruangannya Ara tadi, kan juga terjadi perang.
Sebagai status pacar, kak Raga lah yang bertindak duluan kali ini. Mulai dari mengetuk pintu, hingga masuk ke dalam. Kurang lebih aura didalam ruangan ini sama lah ya dengan ruangannya Ara. Sama-sama gelap, i think.
Berkaca dari pengalaman, aku berusaha untuk biasa saja. Dari luar tadi, aku mengepalkan tangan dengan kuat, agar tidak gemetaran. Aku bukannya takut, tapi gimana ya? Hanya gemetaran saja dengan tatapan tajam orang lain, apalagi dari pihak keluarga. Beuh, mereka natapnya lebih serem daripada Suzanna.
"Cel, ini temen-temen pada mau minta maaf." Kak Raga memulai pembicaraan. Yang aku lihat disini hanya ada Celine dan wanita yang cukup cantik, kayaknya Mama nya deh. Soalnya tadi kak Raga sopan bener menyalami nya.
"Kamu bawa Cia juga?" Celine menatapku dengan raut malas.
"Iya, gue bawa Cia. Dia katanya juga mau ngomong."
Kak Gava yang peka, langsung saja memberi kode tangan kepada kak Raga, "Cel, gue sama Kenzie minta maaf ya. Jadi, yang nyebarin foto lo waktu itu bukan Cia, tapi kita. Dan sorry buat kesalahpahaman yang terjadi, soalnya kita juga ga tau kenapa bisa nama dan alamatnya Cia ketika di lacak nomornya."
Kak Kenzie turut mengangguk mengiyakan, "Iya Cel, gue juga minta maaf. Sorry udah usil."
Celine menatap kami semua dengan dingin, "Asal kalian tau kak, gue ga suka privasi gue di umbar-umbar gitu! Tega ya kalian sampai nge-publish ke grup angkatan segala."
"Iya, maafin kita Cel."
"Gue mau nanya sama lo kak. Termasuk kalian semua yang temennya kak Raga, gue salah apaan sih sama kalian? Sampai kalian ga punya hati dan niat ngancurin hubungan gue?!"
Kami semua berpandangan, terlihat raut wajah bingung yang kentara, "Lo ga ada salah apa-apa kok. Bener deh."
Aku tau, jawaban yang diberikan kak Kenzie itu adalah jawaban yang bohong. Sangat bohong. Secara terperinci, aku memang tidak tau, alasan kenapa pihak cowok ini tidak menyukai Celine. Yang pasti aku tebak, mereka ini tidak suka dengan sikap Celine yang kegatelan, apalagi kemarin ketahuan selingkuh, dan juga sikap posesifnya.
Belum jadi bini aja udah ngekang, apalagi udah sah, bisa-bisa dalam rumah mulu laki nya.
Celine menggeleng dan tertawa, "Ga mungkin. Dari awal gue kecelakaan sama kak Raga waktu itu, kalian juga nunjukin ga suka tuh sama gue. Malah kalian terang-terangan nunjukinnya."
"Bagus dong kalo lo sadar." sahut kak Kenzie tiba-tiba. Karena posisinya aku didepan si kiwil ini, spontan aku langsung menginjak kakinya dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oceané [END]
Teen Fiction"Lo itu anak dari seorang pelacur! Anak dari jalang malam!" Hai. Namaku Oceané Yasodana, kerap dipanggil Cia. Aku hanya gadis biasa, yang mempunyai kehidupan yang biasa juga. Mama ku adalah seorang Jalang. Emang kenapa sih kalo orangtua ku kupu-ku...