Tidur Di Rumah Bunda

10.2K 758 8
                                    

Halo semuanya, aku minta vote dan komen dari kalian ya. Sebagai dukungan untuk cerita ini 🥺
Terimakasih dan happy reading.

Sebelum ngabuburide bareng temen-temen, baca Oceané dulu yuk :)

💧💧💧

Track List Oceané :
Elmatu - Aku Yang Salah

Hari pertama ujian kelulusan untuk siswa tingkat akhir berlangsung hari ini. Semua kelas 10 dan kelas 11 sengaja diliburkan, agar tidak mengganggu kakak kelas mereka yang sedang ujian. Termasuk aku sendiri, yang saat ini uring-uringan di atas kasur.

Hari masih pagi, jam menunjukkan pukul 7 lewat 15 menit. "Aku ngapain ya bagusnya?"

Aku tidak tau akan melakukan aktivitas apa. Cucian udah beres. Tugas sih ada, tapi mager ih pagi-pagi ngerjainnya. Sarapan pun juga udah, tadi beli lontong sayur depan kompleks.

"Hm ngapain ya? Bingung juga kalo gini." Aku bolak balik keluar whatsapp, masuk line, keluar lagi, terus masuk instagram, dan berujung scroll fyp tiktok yang tidak pernah ada ujungnya.

Kalo gini mulu kuota gue yang abis anjir. Mana ga ada yang ngechat. Hanya notif pesan SMS masuk, katanya nomor ku terpilih untuk menang 20 juta.

Ga mau ah, nerima uang 20 juta tanpa sebab. Nanti berujung PHP, kan sakit.

Tiba-tiba dikepala ku terlintas wajah Bunda, "Lah? Kenapa aku ga kerja aja ya? Kan lumayan juga ngabisin waktu sampai sore."

Aku langsung mencari kontak Bunda, dan menghubungi wanita berhati malaikat itu, saat ini juga.

Me : Bundaaa.....
Assalamualaikum

Yes! Untung ponselnya Bunda lagi aktif, jadi tinggal nunggu balesannya doang. Semoga tidak lama, keburu mager dong nantinya.

Ting!

Sebuah notif pesan masuk dari whatsapp messenger ku, "BUNDA?!" heboh ku seketika.

Aku bersorak kegirangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bersorak kegirangan. "YESS!!! Akhirnya tidak jadi kebo seharian."

Aku berlari menuju kamar mandi, dan melakukan konser pribadi di dalam sana, dengan menggunakan mic dari gayung yang berbentuk love.

Selepas itu, aku keluar menggunakan handuk yang hanya menutupi bagian dada hingga lutut. Aku beralih ke lemari dan memilih kaos berwarna merah maroon. Sedikit berdandan natural dan mengikat rambut ku menjadi satu seperti ekor kuda.

Ting!

Aku mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja, ponsel biasa yang sudah usang sebenarnya. Tiap kali mendownload aplikasi, harus hapus dulu aplikasi yang lain. Ribet memang, tapi gapapa lah, masih belum ketinggalan zaman kok, soalnya baru dibeli satu setengah tahun yang lalu.

Oceané [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang