Jenguk Si Singa 🦁

11K 826 48
                                    

Halo semuanya, aku minta vote dan komen dari kalian ya. Sebagai dukungan untuk cerita ini 🥺
Terimakasih dan happy reading.

💧💧💧

Track List Oceané :
Geisha - Selalu Salah


"Ci...!!!" panggil seseorang dari kejauhan. Aku bisa menebak siapa orang yang memanggil itu tanpa harus melihat. Selain karena memang suaranya yang besar seperti toa mesjid, di sekolah ini hanya mereka yang selalu memanggil ku layaknya cici-cici chinese.

"Ci, Raga masuk rumah sakit?"

"Iya kak." jawabku seadanya tanpa melihat mereka yang baru saja datang.

"Lu kenapa lagi dah? Ga mood nih pastinya? Ya kan?"

Aku langsung melihat mereka dengan raut wajah heran dan tidak suka, "Ga mood? Jangan asal ngomong deh kak."

Kak Gava memegang pipi ku dengan kuat, hingga bibirku monyong menjadi seperti bebek, "Jangan bohong Oceaniaa."

Aku melepaskan tangan kak Gava, "Iihh apaan sih lepasin! Ntar gue jerawatan kena tangan kotor lo!"

"Ceileh, kalo lo jerawatan, gue bayarin faisal lo nanti Ci!!"

"Faisal? Siapa tuh bro?" sahut kak Kenzie memainkan rambut kiwilnya.

"Lu norak bet ya?! Itu faisal yang perawatan muka Men."

"Lu yang goblok deh perasaan, ETA MAH FACIAL ANYING! Blegug sia!" umpat kak Daren meninju lengan kak Gava.

Aku hanya menggelengkan kepala dan kembali melihat minumanku dan tidak mempedulikan mereka yang tertawa.

"Gais!! Celana kalian kenapa??!!!" teriak Pije mendadak.

"Biasa, manggung sayang."

Aku melihat ke bawah, ke arah celana kak Daren yang barusan menjawab. Mataku seketika melotot 5 senti, saat melihat celana SMA abu-abu kak Kenzie dan kak Daren sudah berpotongan ala cutbray.

"Lu apain kak?! Kok bisa gini sih celananya?" tanya ku dengan mulut menganga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lu apain kak?! Kok bisa gini sih celananya?" tanya ku dengan mulut menganga.

"Kita permak lah Ci, orang kita berdua mau manggung abis ini, ya ga Ren?" Jawab kak Kenzie dengan santai.

Pije memejamkan mata dan memegang kepalanya yang pusing. Ku yakini Pije saat ini tengah stres dan malu melihat pacarnya yang berpenampilan seperti itu. Bisa-bisanya mereka saat ini udah kayak jamet.

Mode celana 1900an itu tidak salah sebenarnya, memang pernah trend juga di pasaran Indonesia, yang salah itu adalah penggunaannya di celana SMA, terus diiringi jaket jeans yang melekat di tubuh mereka. Asli, udah kayak jamet sekolah.

Oceané [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang