Halo semuanya, aku minta vote dan komen dari kalian ya. Sebagai dukungan untuk cerita ini 🥺
Terimakasih dan happy reading.Selamat berpuasa! Jangan lupa tarawihan ❤️
💧💧💧
Track List Oceané :
Ungu - Luka Disini
Mataku sembab dan bengkak karena telah menangis dari sore hingga malam lamanya. Aku sengaja mengunci pintu dan tidak membiarkan siapapun masuk, padahal aku tau, tadi sore kedua temanku datang.
Aku tidak peduli lagi.
Aku menutup wajah dengan kedua tanganku, rasanya pusing menghujam kepalaku saat ini. Deru nafasku juga terasa panas, sepertinya malam ini aku akan beristirahat total.
Atau aku harus istirahat selamanya saja?
Ku rebahkan diri diatas kasur yang keras ini, dan setetes air mata pun turun di sela-sela pejaman mataku. Kilas balik bagaimana aku berusaha membunuh orang lain di sekolah, bermunculan begitu saja.
Pundakku semakin bergetar hebat, dadaku sesak, kenapa aku bisa segila itu? Kenapa? Mana pribadi Cia yang baik dan kuat?
Selama ini aku memang kuat jika dihina oleh orang lain, aku menerima saja jika dicaci sebagai anak pelacur malam, karena memang begitulah kenyataannya.
Tapi jika sampai mereka membawa nama Papa, sungguh aku pun tidak bisa mentolerir lagi. Orang yang sudah tidak ada di dunia ini, tidak boleh disebut lagi keburukannya, dan mereka seenak hatinya saja menghina Papa ku.
Fucking shit! Hatiku bergemuruh ingin menghabisi perempuan itu. Aku lupa, kenapa tidak ku robek paksa saja mulutnya tadi? Biarpun ia masih hidup, setidaknya mukanya cacat.
Aku tidak tau adrenalin apa yang mengalir di tubuhku, tiba-tiba saja rasa ingin membunuh dan sakit hati ini menyatu, membuatku menjadi gila seketika.
Padahal aku tidak mengenal mereka, aku juga baru tau tadi, kalo mereka itu ternyata sahabatnya Celine. Cih! Animal circle! Sama saja. Pantesan mereka berteman baik. Sama-sama dari kalangan binatang ternyata.
Aku tiba-tiba teringat Celine. Gimana ya kabar si ular itu? Bukannya tadi ia aku dorong hingga kepalanya pecah?
"Agghhrrr...." Aku mengacak rambut ku dengan kasar dan mengambil selimut. Saat ini yang paling penting adalah tidur dan melupakan segalanya.
Karena besok, akan ada hari yang lebih berat lagi.
💧💧💧
"Cia?"
Aku kaget saat mendapati kedua temanku sudah berada di depan pintu, pagi-pagi sekali.
Datang tak diundang. Pergi tak dijemput.
Aku hanya menatap mereka cukup lama, sebelum akhirnya tersenyum dengan paksa, "Kenapa Al, Je?"
"Kenapa lo ga angkat telfon? Kita khawatir Cia."
Aku tertawa kosong, "Khawatir? Buat apa Je? Gue baik-baik aja tuh. Emangnya gue kenapa?"
Aletta memegang kedua tanganku, "Cia, lo jangan gini, gue tau di permasalahan ini lo ga salah, tapi bukan berarti lo emosi kayak kemarin, kan kita udah ngomong, jangan bertindak sendirian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Oceané [END]
Ficção Adolescente"Lo itu anak dari seorang pelacur! Anak dari jalang malam!" Hai. Namaku Oceané Yasodana, kerap dipanggil Cia. Aku hanya gadis biasa, yang mempunyai kehidupan yang biasa juga. Mama ku adalah seorang Jalang. Emang kenapa sih kalo orangtua ku kupu-ku...