Masa Lalu Celine

10.3K 773 22
                                    

Vote yuk 💙

💧💧💧

Track List Oceané :
Zayn ft Sia - Dusk Till Dawn

Flashback on Aletta PoV

(Tulisan sengaja tidak dicetak miring, untuk kenyamanan readers)

"BRENGSEK! LO APAIN SAHABAT GUE BANGSAT?!"

Aku langsung berlari mendekati 2 orang yang terkejut melihat kedatangan kami semua. Dadaku bergemuruh sakit saat melihat Cia terkapar tidak berdaya bersimbah darah. Celine, wanita itu langsung ku jambak rambutnya dengan sangat kasar.

Air mataku terus mengalir, aku mengenal Cia sudah cukup lama, menjalin persahabatan dengan baik hingga sejauh ini, tapi saat melihat ia sudah terdiam menutup mata seperti itu, sumpah demi apapun aku ingin membunuh orang yang menyakitinya.

"TA, ALETTA!" Tanganku yang sedang menjambak rambut Celine, langsung diberhentikan oleh pacarku, kak Jordan. Laki-laki itu memelukku dengan erat dan membisikkan kata-kata penenang. "Udah tenang, kamu jangan sampai jadi seperti mereka sayang."

Dan perlahan, tanganku melemah melepaskan cengkeraman di rambut Celine. Aku langsung menangis terisak-isak di pelukan kak Jordan. "BRENGSEK LO CELINE!"

Sebelum aku mendekati Cia, kak Raga sudah mendekatinya duluan. Ia membuka tali yang menjerat tubuh sahabatku itu dan mengangkatnya dengan pelan.

"KAK! KAMU MAU KEMANA?! PLIS JANGAN TINGGALIN AKU!" Celine menahan kaki kak Raga.

Tapi yang kulihat, kak Raga hanya diam dan memasang wajah dinginnya, "Lepas! Gue ga nyangka lo udah bertindak sejauh ini Cel."

"Aku mohon, maafin aku kak. Plis maafin aku." Celine menangis sejadi-jadinya memeluk kaki kak Raga.

Kak Raga masih bergeming tidak bergerak, terlihat jelas ia sangat menahan emosinya yang membuncah, "Lo bilang Cia itu pembunuh, ternyata lo lebih daripada itu Celine. Bahkan lo ga punya hati menyiksa orang lain layaknya binatang. Karena apa? Karena obsesi lo sendiri."

Setelah itu, kak Raga melepaskan kakinya dari pelukan Celine, ia bahkan tidak peduli sama sekali sama perempuan yang sudah menangis itu.

"ITU KARENA CIA DAN MAMANYA YANG NGUSIK KEHIDUPAN AKU!"

Kak Raga memandang Celine jauh lebih dingin dan murka, "Untuk kesekian kalinya gue bilang, tamu ga akan masuk, jika si tuan rumah tidak mengizinkan. Lo lihat lebih teliti lagi, siapa yang salah? Papa lo, atau Mama Cia?"

Celine tidak terima dengan jawaban kak Raga barusan, ia mengambil botol kaca yang terletak didekatnya, dan mengarahkan nya ke kepala kak Raga. Dan hal itu refleks membuatku menjerit takut.

Namun sebelum ketakutan ku berubah menjadi mimpi buruk, kak Kenzie sudah menendang wanita gila itu terlebih dahulu hingga mundur ke belakang.

Pranggg

Alhasil, botol kaca itu pecah sendirinya dan terlempar jauh. Sedangkan Celine sudah terduduk menahan sakit di perutnya yang tadi di tendang oleh kak Kenzie.

"Heh astaga! Gue ga sengaja ya Cel, ga sengaja sumpah. Tadi gue gatal aja kaki nya pengen nendang." heboh kak Kenzie sendirinya.

"Woi Ara! Ngapain lo diem kayak orang bisu? Tadi gue denger lo teriak-teriak kayak bebek." panggil kak Gava kepada Ara yang sudah pucat ketakutan.

Oceané [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang