Pelecehan Verbal

12.4K 771 43
                                    

Hai. Udah pada vote belum? Yuk di vote.

Sedih banget cerita aku hanya beberapa yang baca. But its okey, semua butuh proses. Semangat! 💙

💧💧💧

Track List Oceané :
Goliath - Masih Disini Masih Denganmu

"KALIAN SKIDIPAPAP? NGAKU?!" goda kak Kenzie dengan senyuman mautnya.

"Kagak anying! Lu sembarangan ya kak!"

"Hayo loh? Panik ga? Panik ga? Paniklah, masa enggak! HAHHAHHAHAHA!"

"Ck. Sialan kalian!" Aku mendengus kesal dengan trio macan tutul yang dari tadi menertawakan ku.

"Terus tadi ngapain? Perkosa si Raga gitu?"

"Udah gue bilang kalo gue tuh jatoh, ga sengaja!"

"Ah? Masa sih? Kan bisa jadi aja pas kita pergi tadi kalian 'ah ah ah' begitcuh. Soalnya pada pelukan, ya kan gais? HAHAHHAHA."

"ENGGAK! IH MULUT LO GUE SUMPEL SAMA KAOS KAKI YA!" Aku melemparkan bantal ke arah kak Gava yang tertawa besar.

"Women on top Gav. Biasalah, Cia lebih ganas. JIAHAHAHHA."

"ADIDAS. Adik di bawah, abang di atas. HAHAHAHHAHAHA."

"Abang diam, adek yang bekerja. HAHAHHAHAH."

"Raga keenakan. Menikmati dua gunung yang bergelantungan. HAHAHHAHAHAHA MANTUL GA TUH?!"

"KELUAR KALIAN SEMUA!" teriak ku kepada kak Gava, kak Kenzie dan kak Daren yang dari tadi bersahut-sahutan dengan otak mesum mereka.

"Buset, oktaf si Cia lebih tinggi daripada bu gendut anying!"

"Sabi lah jadi penyanyi, terus mic nya Cogan nya si Raga, ya ngga? HAHAHAHAHAHA"

Takkk

"Aduh! Sakit anjeng!" Kak Kenzie ditendang oleh kak Raga dengan keras, hingga cowok itu tersungkur ke lantai.

"Ngomong tuh pakai otak, lihat dulu siapa yang lo becandain. Kalian sadar nggak, gurauan kalian tadi secara tidak langsung melecehkan Cia?" ucap kak Raga dengan dingin.

Dan suasana mendadak menjadi horror. Kak Gava dan kak Kenzie yang tadinya tertawa keras, langsung terdiam seribu bahasa.

"Kalo gue yang lo gituan gapapa, gue tau se sakit apa otak kalian. Tapi jangan cewek bro, jatohnya kalian menghina dan melecehkannya." tambah kak Raga lagi.

Tidak ada yang menyahut. Setidaknya mereka kali ini tau, bahwa kak Raga tidaklah main-main dalam ucapannya. Tatapan mata tajamnya yang langsung berubah serius, ucapannya yang dingin, hingga tidak lupa kedua tangan yang tegap di depan dada.

Di kamar hotel ini, hanyalah kak Jordan yang tidak ikut-ikutan nimbrung ke pembahasan 18+ mereka tadi. Pacarnya Aletta itu hanya duduk santai di atas sofa memainkan ponselnya.

Aletta dan Pije sendiri juga diam, padahal tadi awalnya mereka ingin menginterogasi aku dan kak Raga juga. Tapi pembahasan langsung melenceng tidak jelas dan berujung seperti ini.

Gilakk, bisa berubah 180 derajat begitu mereka. HAHAHAHA MAMPUS!

"Iya Ga, sorry, kita niatnya becanda kok tadi." kak Gava membuka suaranya dengan takut-takut.

Oceané [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang