" kenapa?" Tanya Aryan saat mereka sedang di dalam mobil menuju salon untuk menghadiri pesta dengan klien
" Sa... Saya takut pak" jawab Maira jujur apalagi wajahnya sudah sedikit memucat
" Kenapa takut?" Tanya aryan tidak mengerti dengan pikiran Maira
" Saya takut mengacau lagi kayak waktu itu" jawab Maira
" Kamu nggak perlu khawatir asalkan kamu nggak mabuk semua nya akan baik-baik saja" kata Aryan menenangkan
" Beneran pak?" Kata Maira ragu dan Aryan hanya bisa mengangguk
***
Maira dan Aryan sudah sampai di salah satu salon terkenal di Bali , mereka lalu masuk ke dalam ruangan dan di sambut dengan hormat oleh beberapa pelayan di sana
" Ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya staf karyawan tersebut
" Buat dia secantik mungkin" kata Aryan melirik Maira sekilas di ikuti pandangan staf tersebut dan mengangguk
" Mari ikut saya nyonya" kata staf tersebut dan Maira hanya bisa pasrah
" Anda mau kemana pak?" Tanya Maira saat ia sudah bersiap-siap untuk spa
" Saya akan ke sini sebentar lagi, setengah jam lagi saya jemput" kata Aryan tersenyum tipis dan meninggalkan Maira yang diam mematung karena pesona Aryan
Baru kali ini aku melihat pak Aryan tersenyum manis
Aaaaa
Bisa gila aku kayak giniTanpa sadar Maira merona merasa pipinya panas, sudah hampir setengah jam Maira berada di salon dan ia sudah di dandani dengan cantik sampe di buat pangling oleh Mua terkenal
" Aku emang Cantik tapi kenapa aku di buat secantik a..dista" kata Maira syok dengan dandanan nya
" Mas, bisa di rubah dikit dandanan nya dimana kacamata saya" kata Maira mencari-cari kacamata nya
" Lho, mba udah cantik banget. Pak Aryan juga udah nunggu. Ayo kita keluar" ajak Mua itu.
" Nggak mau mas, saya nggak mau dandanan begini" kata Maira panik bagaimana dia diam saja saat dandanan nya sangat mirip dengan Adista
" Mbak kok aneh, orang pengen cantik. Kita nggak ada waktu lagi Mbak" kata Mua itu masih memaksa Maira yang tak mau bangkit dari kursinya sehingga menimbulkan keributan
Krekk
Aryan yang sedang menunggu di luar masuk karena mendengar kegaduhan di ruang make up Maira dan menghampiri mereka, merasa heran dengan sikap Maira yang langsung menutupi wajahnya dengan kedua tangan
" Kenapa?" Tanya Aryan menatap Maira dan Mua itu bergantian
" Mbak jangan di tutup wajahnya nanti rusak make up-nya" kata Mua itu
Aryan menghampiri Maira yang menutupi wajahnya dan membuka tangan Maira secara perlahan dari wajahnya
" Kenapa?" Tanya nya dingin membuat Maira langsung melepas tangan nya dan menatap Aryan
Deg...
Aryan hanya bisa terpana melihat Maira, dia... Benar benar cantik dan seperti....
Adista. Dia dan Adista benar-benar mirip" Pak Aryan?" Tanya Maira melambaikan tangan nya di depan Aryan yang masih terpana dengan kecantikan Maira yang tanpa kacamata
" Kamu cantik" kata Aryan tanpa sadar membuat Maira luluh
" Tuh kan saya bilang apa. Suami kamu pasti senang lihat bidadari kayak gini" kata Mua akhirnya puas
" Iya. Iya. Tapi dimana kacamata saya" kata Maira dan si Mua itu memberikan kacamata nya pada Maira saat Maira akan memakainya Aryan melarang
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo Vs Simple Girl
Non-FictionAku tak tahu apa aku membencimu atau bahkan masih menyukaimu, yang aku tahu aku hanya ingin balas dendam padamu karena telah menghancurkan perasaanku "Humaira Adista" Aku tak tahu apakah aku menyukaimu atau tidak, karena perasaan dilema yang ku rasa...