gelisah

51 6 0
                                    

"Kamil" kata Maira kaget setengah mati

" Hai" sapanya tersenyum ramah pada gadis di hadapannya

" Ke... kenapa kamu ada di sini?" Tanya Maira masih syok

" Kenapa sih kayak lihat hantu aja" kata Kamil seperti mencari seseorang

" Cari siapa?" Tanya Maira gugup

" Ayah sama ibu kamu ada?" Tanya Kamil masih celingak-celinguk mencari

" Nggak ada, ngapain cari mereka" kata Maira jutek

" Kamu tuh ya dari dulu nggak pernah berubah" Kamil tersenyum sambil mengacak-acak rambut Maira

" Mau ngapain sih?" Tanya nya sedikit kesal

" Mau ketemu kamu" Jawabnya

" Oh, katanya mau ketemu ayah sama ibu"
" Sekarang ganti alasan lagi"

" Suka-suka dong, sana cepetan mandi. Aku mau bicara sesuatu" kata Kamil mendekatkan wajahnya di depan Maira

" Yang penting" tambahnya lagi membuat Maira gugup di buatnya

" Tunggu di sini aku mau mandi dan bersiap" kata Maira

" Aku nggak di izinin masuk nih" teriak Kamil

" Jangan masuk sebelum aku izinin" jawabnya Maira di dalam rumahnya

Tak berapa lama Maira muncul dengan tampilan seperti biasanya membuat Kamil terpana di buatnya

" Kenapa, ada yang salah?" Tanya Maira merasa aneh dengan tatapan Kamil

" nggak ada, kamu udah banyak berubah ya" kata Kamil masih menatap Maira

" Ya...ya terserah deh, mau kemana?" Tanya Maira yang sudah mengunci pintu dan mengekor Kamil di belakangnya lalu masuk ke mobil

" Cari makan habis itu jalan-jalan" katanya lalu mulai menjalankan mobil

" Ok"

Setelah membeli beberapa cemilan Kamil dan Maira duduk di depan danau yang sangat indah mereka hanya saling diam menatap danau

" Humaira Adista ada yang ingin aku bicarakan sama kamu" ucap Kamil memecah keheningan diantara mereka

" Apa?" Tanya Maira penasaran ia merasa sesuatu akan terjadi padanya

" Tentang masa lalu yang masih terpendam" ucap nya lagi membuat Maira tak mengerti di buat nya

" Maksudnya?" Maira masih bertanya berharap Kamil mau menjelaskan apa inti dari ucapan nya

" Aku suka kamu, sudah sedari dulu malah" katanya menatap Maira lalu memegang kedua tangan nya

" Eh?" Maira belum bisa merespon dengan baik

" Aku pengen ngelamar kamu dan menjadikan kamu istri aku" katanya lagi, maira melepaskan genggaman tangan Kamil dan menatap nya sendu

" Maafin aku Mil, tapi selama ini aku menganggap kamu hanya sebagai sahabat terbaik aku, nggak lebih dari itu, aku..." Kata Maira terpotong oleh kamil

" Kamu masih menyukainya?sang most wanted sekolah, si kutub es" Tanya nya Maira hanya diam

" Aku bisa mengerti, aku nggak akan maksa. Tapi kamu bisa cari aku kapan aja, aku akan selalu ada buat kamu" katanya lagi, maira menangis mendengar nya bagaimanapun juga Kamil yang selalu ada untuk dirinya setelah Vina

Ceo Vs Simple GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang