Dia adalah Humaira Adista, gadis miskin dan cupu yang tinggal di kota metropolitan. Orang-orang sering membully nya karena status dan penampilan Maira yang terkesan norak, di tambah Maira adalah gadis bodoh yang selalu mendapat ranking terakhir di kelas. Namun ia tak pernah memedulikan hal itu bagaimanapun juga ia bersyukur karena ia selalu naik kelas.
Meskipun ayahnya bekerja sebagai seorang sopir bajaj dan ibunya seorang penjahit, ia tidak malu akan hal itu selagi pekerjaan yang halal.
Awalnya Maira menolak untuk meneruskan sekolah nya ke jenjang SMA, namun ayah dan ibunya terus membujuk nya berharap suatu saat Maira akan berubah dan menjadi anak yang sukses suatu hari nanti.
Dengan berat hati ia menyetujui keinginan orang tua nya.
Namun tak di sangka jika seorang Humaira Adista akan di sekolah kan di sekolah elit ternama di Jakarta dengan alasan supaya lebih mudah mencari kerja begitulah anggapan ayah dan ibunya.
Bagaimanapun juga Maira bukanlah murid yang cerdas seperti sahabatnya Vina, malah dia kebalikannya. Bagaimana Maira bisa bersaing dengan anak-anak konglomerat nantinya?
Semuanya berubah saat ia bertemu dengan seseorang yang bisa membuatnya berubah, merasakan indahnya mengagumi dan jatuh cinta pada pandangan pertama dan bisa di bilang cinta pertama baginya
Siapa dia?
Seorang yang terlihat berbeda dari pria manapun, ya Maira melihatnya pertama kali saat ia sedang masa MOS. saat matahari sedang teriknya dan ia mendongak ke atas menutupi kepalanya dengan telapak tangan tanpa di sadari ia melihat mahakarya paling indah yang pernah ia lihat menurut nya
Seorang lelaki sedang duduk di atap sekolah dengan rokok yang dihisap, tak ada kehidupan yang Maira lihat dari wajahnya, bahkan ia seperti mayat hidup yang sedang frustasi bagi siapapun yang melihatnya.
Tampan, gagah, tinggi dan berkarisma . Itu yang Maira lihat pertama kali dari laki-laki itu. Tetapi kenapa laki-laki seperti itu yang terlihat baik-baik mempunyai kebiasaan buruk yang barusan Maira lihat merokok di atap, apa sekolah tidak memarahi nya?
" Hey gadis culun, loe lihat apa?"teriak seorang gadis melihat Maira yang terus memandang ke atap
" Nggak ada kak, maaf" ucapnya sedikit menyesal
" Awsa ya loe kalo nggak perhatiin" ancam nya
" I...iya kak" jawab Maira gugup
" Jangan iya iya aja" sinisnya
Maira mencoba mendengarkan tapi hati nya berbisik untuk melihat laki-laki tadi, bukan nya tidak suka Maira malah penasaran di buatnya.
Karena yang Maira tahu laki-laki itu adalah lelaki tertampan yang pernah ia lihat seumur hidupnya selain ayahnya
" Dimana dia?" Pikir Maira tak menemukan pria tadi ia mencari-cari keberadaan pria yang mampu mengalihkan dunianya kali ini. Tanpa di sadari untuk ke dua kalinya Maira tertangkap seperti seorang tersangka
Matilah ia kali ini, bagaimana bisa hari pertama MOS Maira membuat kesalahan seperti sekarang
" Cari siapa gadis culun?" Tanya gadis tadi dengan sinisnya memandang Maira seperti musuhnya
" Nggak...nggak ada kak" Maira menggeleng lemah, ia takut bahkan lebih takut dari sebelumnya jika ia akan di bully lagi, ia tak mau hal itu terjadi di kehidupan baru nya di SMA
Apalagi ia baru merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinyaTak lama Maira mendengar suara teriak histeris para peserta MOS begitu juga dengan teriakan para siswa dan siswi lainya seperti menyambut seorang pangeran yang datang
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo Vs Simple Girl
Non-FictionAku tak tahu apa aku membencimu atau bahkan masih menyukaimu, yang aku tahu aku hanya ingin balas dendam padamu karena telah menghancurkan perasaanku "Humaira Adista" Aku tak tahu apakah aku menyukaimu atau tidak, karena perasaan dilema yang ku rasa...