"Kamu?"
"Ibu?"
Ucap Vivi dan Maira barengan di tambah setengah kaget
"Apa kalian sudah saling kenal?" Tanya Aryan curiga karena kedua nya sudah saling berpandangan
"Ya, dia yang nolong Bunda saat kecelakaan yang waktu itu bunda ceritain "
Aryan hanya mengangguk
"Kamu kenal dengan Aryan?" Tanya Vivi pada Maira
"Iya Bu, dia bos saya" jawab Maira ramah
"Kalau begitu bagus. Kita bisa mulai acara nya" Aryan dan Maira heran mendengar ucapan Vivi, vivi menghampiri kedua nya dan mempersatukan tangan Aryan dan Maira lalu menggenggam tangan mereka dan tersenyum
"Terima kasih Yan, karena kamu sudah mewujudkan keinginan Bunda, dia ini gadis yang menolong Bunda jadi kamu mau kan menikah dengan dia?" Tanya Vivi
"Apa? Menikah dengan dia" tunjuk Aryan pada Maira
"Iya waktu kamu janji kan mau menikah sama pilihan bunda" Vivi lalu menghampiri Maira
"Siapa nama kamu nak?" Tanya Vivi
"Maira tante, tante ini ..."
"Tante ibunya Aryan, jangan panggil tante panggil aja Bunda sebentar lagi kan kamu akan jadi mantu Bunda" ucap Vivi tersenyum lembut pada Maira
"Tapi tante saya nggak bisa saya...saya..." ucap Maira tergagap
"Tante ngerti kok tapi tetep tante mau kamu mau jadi mantu tante mau ya..."
Rengek Vivi pada Maira"Udahlah Bun, orang dia sekretaris aku dan sekarang kami akan pergi ke Bandung jadi lupakan saja " ucap Aryan datar
"Kamu bohong sama Bunda Yan, kata nya kamu mau menerima perjodohan ini kamu bohong..." Vivi pergi setengah berlari ke kamar nya
"Bunda..." Aryan mengejar Vivi begitu juga dengan Maira
Tok...tok...tok...
"Bund buka pintu nya, aryan mau menerima perjodohan ini" Vivi langsung membuka pintu nya dan menghapus air mata nya
"Jadi bener kamu mau menerima perjodohan ini?" Tanya Vivi antusias
Yang benar saja Bunda nya ini sudah seperti anak kecil saja, pake acara ngedrama segala. Lagian bagaimana pun juga ia sudah berjanji pada Bunda nya selain itu ia juga ingin lebih tahu tentang Maira, siapa dia sebenar nya.
Vivi lalu memeluk Aryan sejenak lalu melepaskan nya
"Nah Maira sekarang Aryan sudah setuju gimana dengan kamu? Tolong Maira kamu mau demi Bunda, atau jangan-jangan kamu sudah punya kekasih" tebak Vivi dan mendapat gelengan cepat dari Maira
"Nggak tante, jika ini yang tante mau ya gimana lagi" ucap Maira pasrah
"Makasih sayang, hari ini Bunda seneng banget, kalian mau ke Bandung kan sebelum kalian berangkat, kalau gitu penuhi satu permintaan bunda "
"Tunangan sekarang" ucap Vivi mengeluarkan sebuah kotak beludru biru dongker di kantongnya
"APA???" Teriak Aryan dan Maira bersamaan
"Pakaikan ini di jari manis Maira Yan, nah Maira juga pakaikan cincin ini di jari manis Aryan" titah Vivi
"Apa ini perlu Bun?" Tanya Aryan datar
"Ya perlu dong sayang, kalau enggak ntar Maira di ambil orang loh" jawab Vivi dan hanya mendapat senyuman tidak enak dari Maira
Dengan terpaksa Aryan memakaikan cincin itu di jari Maira, sangat pas. Dari mana ibunya tahu ukuran jari manis Maira? Begitu juga Maira mulai memakaikan cincin di jari manis Aryan, saking gugup nya ia sempat menjatuhkan cincin itu dan mengambilnya kembali dan mulai memakaikan nya di jari manis Aryan
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo Vs Simple Girl
Non-FictionAku tak tahu apa aku membencimu atau bahkan masih menyukaimu, yang aku tahu aku hanya ingin balas dendam padamu karena telah menghancurkan perasaanku "Humaira Adista" Aku tak tahu apakah aku menyukaimu atau tidak, karena perasaan dilema yang ku rasa...