siapa dia?

115 8 2
                                    

Aryan tersenyum kecut ketika memikirkan gadis itu,dia tidak pernah bertemu lagi semenjak kejadian itu. Ia tidak sempat menanyakan nama nya atau pun mencari tahu tentang nya. Bodoh nya dia waktu itu. Tapi Aryan masih ingat wajah gadis itu apalagi mata itu, mata yang membuat nya terintimidasi dan tak ingin lepas ketika menatap gadis itu .

Siapa dia? Kenapa gadis itu mampu menggetarkan hati ku yang rapuh setelah 11 tahun kehilangan Tania, dia yang selalu ku pikirkan semenjak kejadian itu, mungkinkah dia gadis yang sama mempunyai mata hitam dan bibir yang sama

Aryan menatap Maira yang masih  tertidur pulas di sofa, ia memerhatikan tubuh Maira dari ujung kepala sampai ujung kaki

"Hampir mirip..."gumam Aryan ketika mengingat wajah Maira, dia sama seperti yang di bicarakan Fandi

"Jika memang dia bukan gadis itu, mungkin aku bisa melupakan nya. Namun jika Iya aku harus melakukan apa, aku tidak ingin kehilangan dia lagi "pikir Aryan sebelum tidur ke alam mimpi.

Maira merasa silau cahaya yang masuk begitu terang seperti tidak ada penghalang, dia menggeliatkan tubuh nya. Ruangan ini begitu aneh dan terasa hambar bagi nya. Tak ada kontrakan nya yang pengap, yang ada udara disini sejuk dan sedikit dingin

Hah mungkin ini rumah ku yang lama, tapi sekarang jam berapa? bukan nya aku harus bekerja?

Maira terlonjak dan sadar dari tidur nya, ia mengernyit heran dengan ruangan ini. Ia mengingat kejadian kemarin dan apa yang di pakai nya, sebuah jas?apa ini jas Aryan? Tapi kenapa? Maira semakin tidak mengerti ia membuka jas itu langsung membelakakan mata melihat kemeja nya robek di bagian pundak dan memperlihatkan sedikit tubuhnya, tali tanktop hitam dan tali bra biru. Ia sungguh malu . Mungkinkah Aryan melihatnya? Jika Iya apa yang harus dia lakukan sekarang? Tidak mungkin kan ia bekerja memakai kemeja yang sobek, maira nampak bingung ia lalu melihat sebuah paper bag berwarna merah di depan nya, tanpa berpikir panjang Maira langsung melihat isi paper bag itu, sebuah kemeja kotak perpaduan merah hitam

Di mana dia? kenapa nggak ada . Apa mungkin sudah pulang, bodo ah aku pegel mau mandi dulu mumpung masih pagi

Maira bangkit dan membawa paper bag menuju ke kamar mandi, baru akan membuka pintu seseorang keluar dari kamar mandi, sontak Maira terhuyung ke depan dan akan masuk ke kamar mandi jika ia tidak berhasil di tangkap oleh Aryan.

"Kalau jalan hati-hati, dasar ceroboh" ucap Aryan tajam dan melepaskan tubuh Maira, maira sedang tidak ingin berdebat karena kelelahan hanya menunduk

"Maafkan saya pak, saya tidak tahu kalau anda ada di dalam" ujar Maira masih menunduk

Aryan mengernyit heran melihat tingkah Maira hari ini

Tidak biasa nya ia sopan seperti ini. Biasa nya dia selalu mengeluh dan melawan tapi yang ini tidak. Ada apa dengan nya? Apa gara-gara kejadian semalam dan dia berpikir aku telah?

Aryan terlihat panik, ia tampak gelisah, apa yang akan di pikirkan gadis di hadapan nya ini, maira semakin bingung melihat tingkah Aryan tadi galak sekarang kayak ketakutan, apa yang ada di pikiran nya saat ini? Maira tidak tahu. Ia lalu mencoba masuk ke kamar mandi tapi tetap Aryan diam mematung, ada apa dengan nya hari ini? Tidak biasanya dia terlihat kacau seperti ini, apa jangan-jangan karena kejadian semalam? Maira jadi ikutan panik, apa yang harus dia lakukan sekarang ia takut di marahi jika Aryan tahu kalau dia yang menjahilinya.

Aryan sudah kembali ke mode datar nya, ia sudah berpikir kalau Maira tidak mengingat kejadian semalam dan ia akan ganti baju karena kemeja nya robek. Jadi ia tidak usah bertanggung jawab terhadap gadis di hadapan nya ini.

Aryan keluar dari kamar mandi dan meninggalkan Maira yang terlihat gelisah, apa dia memikirkan hal yang macam-macam?

"Semalam kita terkunci dan kunci nya oleh temanku, saya mencoba melepaskan kancing jas itu tapi hasil nya kemeja mu malah robek, jangan pernah berpikir yang macam-macam"ucap Aryan di ikuti tatapan tajam nya

Ceo Vs Simple GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang