" Kamil..." Kata Maira
" Kamil siapa nya kamu Mai?" Tanya Vivi lagi
" Dia sahabat sekaligus pemilik perusahaan otomotif, beberapa hari lalu dia datang berkunjung lalu menemui orang tua saya dan ingin melamar" jelas Maira
" Kamil Malik maksud kamu?" Tanya Aryan dan mendapat anggukan dari Maira
" Apa kamu sudah kasih jawaban Mai?" Tanya Vivi was-was melihat ekspresi Maira yang sedikit tersenyum membuat nya curiga jika Maira sudah menerima lamaran dari Kamil
" Belum Tan, mungkin Minggu ini"
" Tante nggak papa kan?" Tanya Maira melihat raut wajah Vivi antara kecewa dan kesedihan yang tercampur melandanya
" Maira yakin, suatu saat nanti pak Aryan akan menemukan wanita yang lebih baik daripada Maira" Maira melirik sekilas Aryan hanya ekspresi tidak terbaca nya yang di lihat Maira
"Bunda nggak mau, bunda maunya sama kamu nggak mau yang lain, bunda yakin Maira cuma buat Aryan" tolaknya seperti anak kecil yang menginginkan boneka yang di sukai menjadi miliknya
" Maira, pertimbangkan ini lagi ya. Yang kakak lihat kamu sama Aryan benar-benar pasangan yang serasi. Dan kakak yakin kamu juga suka kan sama Aryan?" Tebak Raisa seketika wajah Maira menegang dan itu tak luput dari pandangan Aryan
" apa kamu juga menyukai Kamil?" Tanya Raisa lagi, maira hanya diam tak menjawab
" Kalian sudah selesai?" Tanya Mario yang sedari tadi mendengarkan yang lain hanya diam tak menjawab
" Kalau begitu ijinkan saya bicara dengan gadis ini di luar sebentar" Mario memberi isyarat kepada Maira untuk mengikutinya ia lalu pergi ke luar bersama Mario di depannya
" Apa kamu yakin dengan keputusan kamu?" Tanya Mario
" Maafkan saya om, sebelumnya saya sudah membuat om merasa tidak nyaman dengan kehadiran saya. Saya pasti akan menjauhi Tante Vivi dan pak Aryan. Karena saya Tante Vivi di rawat di rumah sakit. Saya pasti akan menjauh bila perlu pergi dari hidupnya pak Aryan" jelas Maira tak berani menatap Mario yang sudah menatapnya tajam
" Berapa lama kontrak kerja kamu?" Tanya Mario
" Satu tahun om, kenapa?" Tanya Maira tak mengerti
" Menikahlah dengan Aryan sampai kontrak itu habis, setelah itu kamu boleh melakukan apa saja termasuk jika kamu ingin bersama laki-laki itu atau bertahan dengan Aryan, saat itu saya tidak akan melarang"jelas Mario datar
" Dan jika kamu memutuskan untuk berpisah saya akan membantu kamu memikirkan cara supaya kamu bisa terlepas dari Vivi dan Aryan" tambahnya lagi
" Berapa pun yang kamu butuhkan bilang saja, saya akan memberikan berapa pun yang kamu mau" Maira sudah mengepalkan kedua tangannya, ia sudah sangat kesal terus di hina seperti ini tapi mau bagaimana lagi, ia harus tetap diam menahan hinaan demi hinaan
" Baiklah saya setuju dengan penawaran om, tapi untuk masalah bayaran saya tidak akan meminta uang anda sepeserpun. Saya melakukan ini karena saya merasa bersalah pada tante Vivi dan membuat nya sakit" Mario lalu mengangguk lalu masuk ke ruangan Vivi di ikuti Maira
" Pa, Maira..." Wajah Vivi tampak sembab karena menangis, Mario menghampiri Vivi dan mengusap air mata Vivi dengan ibu jarinya
" Kamu jangan khawatir semuanya akan baik-baik saja sekarang" kata Mario dengan nada tenang menimbulkan kecurigaan diantara Vivi, Aryan dan Raisa
" Maksud papa?" tanya Vivi tidak mengerti dengan perkataan suaminya
" Maira mau menikah dengan Aryan Tante tapi sampai..." Mario melirik tajam Maira memberi isyarat untuk tidak memberitahu kesepakatan yang mereka lakukan
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo Vs Simple Girl
Kurgu OlmayanAku tak tahu apa aku membencimu atau bahkan masih menyukaimu, yang aku tahu aku hanya ingin balas dendam padamu karena telah menghancurkan perasaanku "Humaira Adista" Aku tak tahu apakah aku menyukaimu atau tidak, karena perasaan dilema yang ku rasa...