Drrtt...drrtt...
Maira melirik ponsel nya yang bergetar sedari tadi, Vina melihat ponsel Maira dan memberi isyarat
"Udah 25 kali panggilan dari Aryan loe nggak angkat Mai?" Tanya Vina menampilkan daftar panggilan di handphone milik Maira
"Malas ah Vin palingan juga bakal di suruh, habis itu di marahin . Males ngadepin orang kayak gitu..." gerutu Maira
"Ayolah Mai gitu aja loe udah nyerah, loe harus buktiin ke Aryan kalau loe nggak salah. Udah sana cepet ke kantor nanti dia bakal marah besar loh..." takutnya pada Maira
"Iya iya kamu bawel Vin, aku ke kantor dulu ya bye..." Maira pergi meninggalkan Vina begitu saja
***
Maira datang ke kantor dan mendapat tatapan sinis dari Siska sang resepsionis
"Loe dari tadi di cariin sama pak Aryan, ke mana aja loe cuma OG doang... "
Maira mengacuhkan ucapan Siska dan pergi menemui Aryan sedangkan Siska hanya menatap sebal Maira
"Cuma OG doang sombongnya minta ampun ..."
Ting...
Maira keluar dari lift dan mengetuk pintu, terdengar nada kemarahan di sana Maira menatap Aryan yang sudah mengeraskan rahang nya dan menatap nya tajam. Tapi Maira mengacuhkan tatapan itu menatap nya dengan datar, aryan mengernyit ada yang aneh dengan OG yang satu ini
"Jadi ada perlu apa anda memanggil saya pak?" Tanya Maira sebiasa mungkin
Ada apa dengan nya tadi tatapan datar sekarang nada bicara nya biasa
"Ya ada yang perlu saya bicarakan dengan anda " Aryan melirik pintu Maira mengikuti arah pandangan Aryan dan melihat seseorang masuk lalu menatap Aryan
"Anda memanggil saya pak? " tanya gadis cantik dengan setelan blazer dan rok span selutut
"Iya Zoya, berhubung sekarang kamu sedang hamil untuk sementara kamu akan di gantikan oleh Maira " ucap Aryan datar tanpa mau menatap Maira yang terkejut luar biasa
"Baik pak jika itu perintah bapak, kalau begitu saya permisi dulu" ucap Zoya tersenyum manis pada Maira sedangkan Maira hanya tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuk nya yang tak gatal sama sekali seketika Zoya pergi kini tinggal lah Maira dan Aryan
"Jadi bagaimana keputusan anda nona Maira?" Tanya Aryan menatap intens Maira
"Maksud anda apa saya disini sebagai OG, saya tidak berminat jadi sekretaris anda jadi jangan paksa saya" ucap Maira ketus
"Oh, bukan nya tadi malam anda yang menginginkan posisi itu dan sekarang anda berubah pikiran sungguh suatu keajaiban ..."
"Namun sayang nya anda tidak dapat berbuat itu se enaknya nona Maira mau tidak mau anda akan menjadi Asisten Baru saya " tambah Aryan
"Apa? Ta..tapi..." Maira gelapan ia tidak tahu harus berbuat apa
"Apa anda tidak ingat nona Maira? Tentang kesepakatan yang kita buat tempo hari lalu" Maira menerawang mengingat isi kontrak nya
Jabatan yang di berikan oleh Ceo saya, suatu saat dapat di ambil alihkan olehnya
Maira menelan ludahnya dengan susah payah sekarang ia benar-benar terjebak dalam perangkap Aryan Fahrezi, sedangkan Aryan hanya menyeringai melihat ekspresi Maira, gadis yang ada di hadapan nya ini sungguh berbeda
"Baiklah jika itu yang anda inginkan saya tidak keberatan, jadi apa yang harus saya lakukan sekarang ?" Tanya Maira sementara Aryan hanya menatap heran Maira dan kembali sadar lalu kembali ke mode datar nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo Vs Simple Girl
Non-FictionAku tak tahu apa aku membencimu atau bahkan masih menyukaimu, yang aku tahu aku hanya ingin balas dendam padamu karena telah menghancurkan perasaanku "Humaira Adista" Aku tak tahu apakah aku menyukaimu atau tidak, karena perasaan dilema yang ku rasa...