Maira menatap diri nya dengan senyuman yang tak pernah pudar. Ia kelihatan sangat bahagia hari ini, dress yang di berikan tante Vivi benar-benar simple namun terlihat begitu elegan
Dress hitam berkerah kotak putih kecil selutut, berlengan sesiku dengan pita kuning kecil di bagian tengah nya, tak lupa Maira juga menambahkan gelang putih bermotif bunga sebagai aksesoris di tangan kiri nya, ia juga memakai flatshoes hitam yang di pakai nya tadi pagi, tak lupa ia juga memoleskan sedikit bedak dan lipgoss di bibir nya dan terlihat begitu natural
Maira masih menatap diri nya di cermin dan begitu terpesona melihat diri nya sendiri, ia lalu melepaskan kunciran nya dan membiarkan rambut hitam lurus sepinggang nya tergerai tak lupa ia juga melepaskan kacamata nya
"Siapa kamu?" Tanya Maira masih menatap diri nya
"Humaira, maira atau Adista?" Tanya nya lagi antusias
"Yang jelas aku adalah aku" jawab Maira bangga
Tok...tok...tok...
Suara pintu terdengar, maira panik ia takut penyamaran nya terbongkar, dia langsung memakai kacamata dan menguncir kembali rambut nya. Aryan masuk begitu saja dan terpesona dengan kecantikan Maira yang menatap diri nya kaget dan sedikit gelapan, aryan tersadar dan menatap datar Maira
"5 menit lagi kita berangkat, jadi cepat turun..." ucap Aryan dingin dan berlalu pergi
"Ada apa dengan nya? Aneh..." Maira tidak jadi menggeraikan rambutnya dan malah menata sedemikian rupa sehingga ia jadi tampak lebih cantik dari yang tadi, ia lalu turun dan menghampiri Aryan yang sudah menunggu nya di mobil
Maira masuk ke dalam mobil sementara Aryan hanya mengernyit, maira yang merasa di perhatikan menoleh ke arah Aryan
"Ada apa pak? Apa ada yang aneh?" Tanya Maira heran
"Tak ada, tapi hari ini kamu terlihat cantik" puji Aryan menatap Maira intens
" Benarkah? Saya masih sama kok pak" jawab Maira, yang tanpa Aryan sadari merona malu
"Oh" Aryan lalu mengidupkan mobil dan berlalu pergi dari hotel
***
Maira benar-benar tidak suka keramaian, tapi mau bagaimana lagi ia harus mengikuti Aryan yang sekarang berada di depan nya dan meninggalkan nya sendiri. Maira masih saja memerhatikan para tamu tak sadar jika ia menabrak sesuatu yang keras dan bidang, ia kaget menubruk punggung Aryan, maira jadi salah tingkah di buatnya, aryan menoleh dan mendapati Maira yang gelagapan
"Ada apa pak?" Tanya Maira pura-pura biasa, aryan hanya menggeleng dan kembali berbicara dengan klien
Dari tadi perasaan di cuekin mulu, laper lagi. Mendingan aku cari makan.
Maira melangkahkan kaki nya menuju tempat makanan, disana tersedia aneka makanan yang enak. Tanpa sungkan ia mengambil beberapa kue dan mulai memakan nya
"Hmm enak..."gumam Maira tidak sadar jika sedari ada yang menatap nya sinis
"Loe karyawan nya Aryan kan?" Tanya seorang perempuan berbadan sexy mengenakan mini dress hitam tanpa lengan di atas lutut menampilkan lekuk tubuh dan belahan dada nya, rambut coklat nya di gerai, kedua tangan nya disilangkan di dada, maira hanya menelan kue nya dengan susah payah, ia lalu berdiri dan menghadap gadis yang masih menatap nya tajam
"Maaf mbak ini siapa ya?" Tanya Maira heran jika perempuan di depan nya ini tahu tentang diri nya dan juga Aryan
"Nggak usah so polos deh loe, jawab aja loe karyawan nya Aryan atau bukan " bentak nya pada Maira, maira menggeleng cepat
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo Vs Simple Girl
Non-FictionAku tak tahu apa aku membencimu atau bahkan masih menyukaimu, yang aku tahu aku hanya ingin balas dendam padamu karena telah menghancurkan perasaanku "Humaira Adista" Aku tak tahu apakah aku menyukaimu atau tidak, karena perasaan dilema yang ku rasa...