Maira sudah memesan kamar hotel, setelah mendapat kunci dan masuk ke kamarnya, Maira langsung menaruh koper nya di sebarang tempat merasa lelah harus buru-buru ke malang tanpa tidur yang memadai.
Sebelumnya saat Maira akan tidur semalam sebuah panggilan terus saja mengusiknya, mau tidak mau ia mengangkat telpon
" Ya halo, ini siapa?" Tanya Maira masih tertidur tak bisa menahan kantuk
" Ini aku Wisnu, aku denger kamu udah balik dari Jerman. Boleh aku minta tolong?" Tanya Wisnu seperti terdengar gusar
"Hm, mau minta tolong apa?" Tanya Maira dengan mata setengah tidur
" Proyek pembangunan di malang mengalami masalah, dan kamu tahu kan kalo besok aku dan Vina juga sedang mengerjakan beberapa proyek, boleh kamu ke sana besok?" Kata Wisnu terdengar seperti memerintah
" Apa? Kenapa sampe ada masalah, bukannya ada pak Hendra yang handle semuanya?" Tanya Maira langsung terperanjat bangun dan duduk
" Yah di situlah masalah nya, berhubung istrinya lahiran dia sangat meminta untuk menemani istri nya beberapa hari, kamu bisa kan?" Tanya Wisnu
" Sebenarnya gue bingung, yang jadi bos itu gue apa loe sih?"tanya Maira sementara Wisnu yang mendengarnya hanya terkekeh pelan
" Iya iya sorry deh, tapi cuma 3 hari kok. Setelah semuanya membaik silahkan ratu kembali ke tahtanya"
" Sebenarnya di sana nggak terlalu serius, cuma di sana masih dalam pengembangan proyek. Dan pak Aryan juga pasti membutuhkan saran dari kamu" kata Wisnu berhasil membuat jantung Maira berdegup kencang saat mendengar nama itu
" Pak Aryan? Aryan Fahrezi maksud kamu? Dia klien kita yang baru?" Tanya Maira penasaran
" Iya, kenapa? Ganteng kan klien kita. Dia masih muda tapi sayangnya harus segera menikah, oh ya bukan nya waktu itu kamu juga datang di acara reuni?" Tanya Wisnu kepo padahal sedang merencanakan misi
" Aku lupa, ya udah ya aku harus bersiap. Setelah ini aku males ya ngerjain proyek" keluh Maira sudah menguap
" Iya iya ratu H. Adista" kata Wisnu lalu menutup telpon nya
" Pasti selalu H. Adista" kata Maira tersenyum karena sampe sekarang Wisnu selalu memanggilnya dengan sebutan H. Adista
Maira lalu segera mandi dan bersiap pergi ke malang
Drrrtttt drttt
Ponsel Maira berbunyi membuat Maira yang sedang berdandan menghentikan aktivitas nya lalu melihat layar ponselnya
" Vina? Tumben dia telpon" kata Maira menjawab panggilan dari Vina
" Halo?" Tanya Maira menghimpit ponselnya diantara telinga dan pundak nya
" Mai, loe bener ada di malang?" Tanya Vina terdengar khawatir
" Iya Vin, ada apa kamu kayak di kejar hantu aja" kata Maira saat memoles lipstik
" Loe kenapa akhir-akhir ini jarang telpon gue, waktu ke Jerman nggak ngasih tahu gue. Pas ke Bandung juga nggak ada kabar dan sekarang ke malang nggak bilang-bilang" omelnya terdengar kesal
" iya iya sorry deh, aku akhir-akhir ini sibuk. Ini juga mendadak. Wisnu ngasih tahu semalam kalo pak Hendra harus balik karena istrinya lahiran. Kamu sama Wisnu juga lagi sibuk, ya udah deh aku ke sini" kata Maira menutup lipstik dan menaruhnya di meja rias
" Ya sih, gue kangen tahu nggak lagian kan sebentar lagi loe akan nikah. Ya otomatis gue bakal kesepian" kata Vina terdengar sedih
" Kan masih ada Wisnu, Kamil juga masih belom nikah. Aku juga pasti bakal sempatin untuk bertemu kamu kok, jadi tenang aja ya" hibur Maira, setelah selesai berdandan ia lalu duduk di tepian ranjang
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo Vs Simple Girl
Non-FictionAku tak tahu apa aku membencimu atau bahkan masih menyukaimu, yang aku tahu aku hanya ingin balas dendam padamu karena telah menghancurkan perasaanku "Humaira Adista" Aku tak tahu apakah aku menyukaimu atau tidak, karena perasaan dilema yang ku rasa...