bingung

39 2 0
                                    

" kita nggak salah makan disini?" Tanya Maira saat mereka sedang berada di warung pinggir jalan kesukaan Maira

" Hm, kenapa?" Tanya Aryan datar

" Bapak nggak mau ke tempat lain?" Tawar Maira merasa tidak enak orang sekelas Aryan mau makan di pinggir jalan

" Di sini juga enak kok, nah itu pesanan nya datang. Di makan" kata Aryan langsung menyantap makanan nya tapi tidak dengan Maira, ia hanya diam menatap Aryan makan dengan lahapnya

" Kok bengong, nggak suka?" Tanya Aryan yang ia tahu Maira sangat suka dengan es campur

" Eng...enggak kok pak ini saya makan" kata Maira langsung menyantap es campur

Kenapa sikap pak Aryan akhir-akhir ini banyak berubah, ada apa dengan dia? Dan kak gio, gimana caranya aku nemuin dia?

" Pak, sore ini saya ada urusan jadi anda pulang duluan aja" kata Maira

" Oh, ok" kata Aryan saat mengelap mulutnya dengan tissue

" Udah selesai kan, kita kembali ke kantor" ajak Aryan di ikuti Maira

***

" Jadi kenapa kak Gio ngajak ketemuan?'' tanya Maira semakin penasaran karena Gio yang terus saja mengusiknya

Gio tersenyum memandang Maira dengan rasa penasaran nya, jebakan  nya berhasil kali ini

" Kamu tahu siapa dia?" Tanya Gio meletakkan beberapa foto di atas meja, Maira mengambil foto memerhatikan sekilas wajah manis di foto-foto yang di tunjukan gio

" Tania..."

Cantik, benar-benar cantik. Pantas saja pak Aryan tidak bisa melupakan Tania begitu juga kak Gio.

" Jadi apa yang kak Gio mau dari aku?" Tanya Maira

" Aku pingin kamu buat Aryan lupain Tania. Aku nggak mau kalo seseorang yang juga menyukai Tania, dia cuma milik aku seorang" kata Gio

Sepertinya kak gio memiliki rasa obsesi yang tinggi sama Tania, aku harus gimana? Aku nggak bisa paksa pak Aryan buat nggak menyukai seseorang karena itu hak dia

" A...aku nggak yakin kak. Itu hak dia. Lagian aku bukan siapa-siapa dia. Kita juga ..."

" Kalo kamu nggak bisa kamu nggak akan tahu seberapa hancurnya dia saat di pisahkan dengan Tania, pikirkan ini baik-baik Maira, kalo kamu nggak mau sampe terjadi apa-apa sama Aryan" kata Gio tersenyum licik lalu menyerahkan foto-foto Tania di atas meja. Berlalu pergi meninggalkan Maira yang membisu

"Sepertinya kak Gio lagi ngancem aku deh... Aku harus gimana?" Tanya Maira lalu membawa foto Tania bersama nya

Kenapa kak Gio aneh, dulu suruh aku ngejauhin pak Aryan sekarang malah suruh aku buat pak Aryan lupain Tania, mau nya apa sih tu orang?

****

" Maira, kamu kenapa bengong?" Tanya Vivi saat mereka sedang makan malam bersama.

" Nggak papa Bun, maira cuma agak cape aja" jawab nya mencari alasan sementara Aryan hanya menikmati makanannya

" Oh, bunda kira kamu kenapa. Oh ya bunda  sama papa punya kejutan untuk kalian" kata Vivi langsung sumringah membuat Aryan dan Maira menoleh bersamaan sedangkan Mario hanya diam menyimak

" Tara..., Ini dia dua tiket bulan madu paling romantis" kata Vivi langsung memberikan tiket tersebut membuat Aryan dan Maira mengernyit heran

" Bulan madu?" Tanya Aryan dan Maira kompak

" Ya iya lah, kalian kan pengantin baru nikah secara sah. Nggak nikah boongan kan?" Tanya Vivi membuat Maira dan Aryan saling menoleh

" Ya, ya. Tapi Aryan ini rasa nggak perlu, karena..." Aryan kehabisan kata-kata membuat Vivi jadi murung

" Udah kalian berangkat besok. Urusan kantor biar papa yang handle . Kalian juga perlu istirahat dan sayangkan tiket nya. Buang buang duit aja" kata Mario membuat Aryan bingung dengan tingkah ayah nya

" Tuh kan papa aja udah nyuruh berangkat. Kalian bulan madu nya satu bulan di sana. Cepet buat cucu " pinta Vivi langsung sumringah lagi

" Cucu?" Kata Aryan dan Maira barengan

" Tuh kan mereka aja udah kompak tinggal proses nya aja pa" kata Vivi tersenyum dan mendapatkan anggukan dari Mario

" Tapi Bun, kita..." Kata Maira terputus karena Vivi sudah mengusir Aryan dan Maira untuk masuk ke kamar

" Segera bersiap dan kalian berangkat besok" kata Vivi penuh ketegasan membuat Maira dan Aryan patuh secara paksa

***

" Apa kita harus berangkat pa" tanya Maira saat mereka sudah di kamar

" Kita nggak bisa ngelak lagi. Lebih baik kita turutin keinginan mereka" kata Aryan penuh kepasrahan

" Tapi kita nggak akan macam-macam kan pak?" Aryan menggeleng. Lalu mulai berkemas, di ikuti Maira seperti nya juga pasrah

Sementara di luar pintu terdengar cekikikan Vivi dan senyum misterius dari Mario

" Kena kalian sekarang" gumam Vivi tersenyum penuh kemenangan

Tbc

Ceo Vs Simple GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang