Aryan membawa Maira ke parkiran lalu membuka pintu mobil dan mendudukkan Maira, tapi maira tak mau lepas darinya
" Masuk nona Maira, kita harus pulang" ucap Aryan mencoba melepaskan Maira
"Nggak mau, kamu jahat sama aku..." Racau Maira sesekali memasang ekspresi sedih dalam hitungan detik ia senyum sendiri
" Siapa yang membuatnya begini" gerutu Aryan berhasil mendudukan Maira di kursi penumpang dan langsung menjalankan mobil
15 menit Aryan sampai di hotel dan membukakan pintu untuk Maira, namun ia hanya diam
" Nona Maira kita sudah sampai ayo turun" ajak Aryan
" Aku nggak mau turun, kalau nggak kamu gendong" rengek Maira manja, ia bahkan sudah membuka kedua tangan nya
Ckk... Sejak kapan dia jadi manja begini, sebegitu parahkah dia mabuk.
Menyusahkan ku sajaAryan lalu menggendong Maira ala bridal style dan menutup pintu membawa nya ke hotel, Maira memeluk lehernya dengan erat membuat Aryan sedikit tercekik
" Nona Maira tolong kendurkan tangannya saya kesulitan bernapas"
Pinta Aryan mencoba menurunkan Maira, namun Maira tambah mengeratkan pelukannyaAryan hanya bisa pasrah dan membawa Maira ke kamar, sepanjang perjalanan banyak orang yang memandang Aryan begitu juga resepsionis tadi memandang Aryan dan Maira dengan sedikit kesal
" Mereka romantis sekali, benar-benar suami idaman" puji seorang wanita di ikuti beberapa orang yang sedang berkumpul
Maira sekarang malah menyembunyikan kepala di dada bidang Aryan sepertinya ia sudah merasa nyaman
Aryan memencet tombol lift, di dalam lift ia hanya memandang wajah Maira yang begitu teduh
" Menyusahkan ku saja..." Gumam Aryan yang mungkin di dengar Maira
" Iya saya tahu, saya memang merepotkan..." Jawab Maira sembari tersenyum
" Ku kira dia sudah tidur..." Pikir Aryan karena matanya sudah terpejam dari tadi
Lift terbuka Aryan mencoba masuk ke kamar, namun Maira tetap tidak mau turun.
"Bagaimana caranya gue masuk, kunci nya di saku jas lagi" gumam Aryan
Tak lama datang seorang perempuan berpakaian seksi Lewat sepertinya ia akan masuk ke kamar di depan kamar Aryan
" Permisi mbak bisa tolong saya" pinta Aryan pada perempuan itu
" Iya mas, apa yang bisa saya bantu" jawabnya dengan tatapan menggoda, jujur Aryan benci hal itu. Kalau tidak terpaksa Aryan mana mau
" Boleh bukakan pintu kamar saya, kunci nya ada di saku kemeja saya" pinta nya lagi
" Oh, baiklah" ia tersenyum manis, lalu mulai membuka jas Aryan dan mengambil sesuatu di kemeja Aryan, sekilas perempuan itu menatap Maira yang tertidur di gendongan Aryan dengan tatapan meremehkan tapi menatap wajah Aryan ia langsung menggoda dan mulai membukakan pintu kamar.
Ceklekk...
" Terima kasih telah menolong saya..." Ucap Aryan menerima kunci nya
" Kapan-kapan bolehlah Anda berkunjung ke kamar saya" goda perempuan itu
" Terima kasih atas tawaran nya, tapi saya hanya ingin menghabiskan waktu bersama istri tercinta saya..." Ucap Aryan tersenyum menatap Maira yang tidur pulas
" Ya baiklah, terserah anda. Kalau begitu permisi" ucap perempuan itu kesal masuk dan menutup pintu kamar nya
Brukkk...
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo Vs Simple Girl
Non-FictionAku tak tahu apa aku membencimu atau bahkan masih menyukaimu, yang aku tahu aku hanya ingin balas dendam padamu karena telah menghancurkan perasaanku "Humaira Adista" Aku tak tahu apakah aku menyukaimu atau tidak, karena perasaan dilema yang ku rasa...