Aryan sudah menunggu Maira di parkiran, tak lama ia datang
" Sudah selesai?" Tanyanya datar
" Sudah pak, tapi nggak bakal lama kan pak?" Tanya Maira balik, aryan hanya heran mendengar nya
" Kenapa? Kamu tidak suka?" Aryan mencoba menebak apa yang di pikirannya
" Nggak, saya cuma nggak enak aja. Saya juga ..."
" Kalau kamu mau membatalkan perjodohan ini dan bersama Doni, saya akan membantu kamu" tawar nya walau dalam hati ia sangat tidak rela
" Bukan itu pak, saya cuma nggak enak sama om Mario" katanya sedikit pelan
" Kamu nggak usah khawatir, semuanya akan baik-baik saja" hiburnya
" Bapak yakin?" Tanya Maira
" Kalau saya nggak yakin buat apa papa mau meyakinkan kamu untuk menikah dengan saya" katanya menatap datar Maira sekilas
" Iya sih, tapi emang bapak yakin mau menikah dengan saya" Maira merasa sangat khawatir akan hal itu, bagaimanapun juga ia akan menikah sekali seumur hidup, ralat. Ia akan menikah dengan pangeran impian nya sampai kontrak habis setelah itu tidak tahu takdir apa yang harus ia jalani
" Saya rasa itu bukan hal yang buruk. Sekarang saya mau tanya sama kamu, kenapa kamu ingin menikah dengan saya?" Tanya Aryan balik
" Saya ingin balas..." Maira menutup mulutnya dengan cepat hampir ia keceplosan, aryan menoleh melihatnya dengan heran
" Ingin balas apa?" Tanya seolah curiga
" Ingin balas kebaikan tante Vivi, sebenarnya saya sudah bertekad sih pak. Sampai tante Vivi bisa melupakan saya. Saya akan pergi. Begitu juga dengan bapak, kalau bapak meminta saya pergi dari bapak, maka saya akan pergi pak"tuturnya, Aryan yang mendengarnya hanya bisa diam. Jika terbukti Maira adalah gadis itu, aryan harus bisa mempertahankan Maira apapun yang terjadi nantinya. Namun jika sebaliknya Aryan akan melepaskan Maira untuk yang lain
" Ehm, pak kenapa anda bengong?" Tanya Maira melihat Aryan yang sedari tadi terlihat bengong namun masih fokus untuk menyetir
"Nggak papa" setelah itu mereka hanya saling diam hanya ada suara mobil yang melaju rumah sakit.
Mereka masuk ke ruangan Vivi disana sudah ada Mario yang menunggu Aryan,Vivi juga sudah siap menunggu mereka
" Bunda udah siap" tanya Aryan mencari seseorang
" Cari siapa?" Tanya Mario
" Kak Raisa nggak ada pa?" Tanya nya
" Dia menunggu di rumah sama Surya dan sesil" katanya
***
" Maira makan malam sama kita ya" tawar Vivi" Nggak usah Tante, ini sudah malam. Lebih baik Tante istirahat ya" Maira memeluk sekilas Vivi
" Ayolah, jarang-jarang kan Maira makan malam sama kita, sebenarnya ada yang mau Bunda omongin sama kamu" bujuknya berharap Maira mau
Makan malam bersama" Ya deh" katanya walau sebenarnya tidak enak karena Mario pasti tidak menyukainya
Maira dan Vivi menghampiri Mario, aryan, Raisa, surya dan juga sesil
" Eh Maira, sini makan bersama"ajak Raisa dan hanya mendapat anggukan tidak enak dari Maira
" Oh ya, kenalin ini Surya suami Raisa dan ini sesil anak nya" kata Vivi
" Oh ya Sur ini Maira tunangan nya Aryan" tambahnya lagi
"Maira"
" Surya" saat mereka berjabat tangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo Vs Simple Girl
Non-FictionAku tak tahu apa aku membencimu atau bahkan masih menyukaimu, yang aku tahu aku hanya ingin balas dendam padamu karena telah menghancurkan perasaanku "Humaira Adista" Aku tak tahu apakah aku menyukaimu atau tidak, karena perasaan dilema yang ku rasa...