cemburu

66 5 0
                                    

Aryan masuk ke ruangan, hari ini ia akan bertemu dengan sekretaris nya. Ya harus Aryan akui ia merasa sedikit kesepian saat sekretaris yang selalu mengajak nya berdebat dulu tidak ada beberapa hari jadi ia sedikit kesusahan mengatur tugasnya.

Tapi sekarang Maira masih ada di sini dan bekerja untuk nya, ia sempat berpikir karena kejadian kemarin Maira akan kabur darinya dan juga dari kantor nya

Hampir setengah jam Aryan bekerja namun tidak ada tanda-tanda Maira bekerja, bukankah dia masih sekertaris Aryan? Tapi di mana dia? Aryan bangkit dan pergi ke ruangan Maira namun tidak ada siapapun dan semuanya masih tampak rapih.

Apa dia tidak bekerja hari ini? Tapi kenapa? Harusnya aku bertanya kemarin apa dia masih ingin bekerja atau tidak

Aryan menghela nafas berat, entah mengapa melihat Maira tidak ada membuat hatinya terasa sakit, padahal baru semalam ia bertemu dengan nya, dan di acara reuni pun Aryan bertemu Maira tapi kenapa tiba-tiba Aryan se rindu ini padanya, mungkinkah Aryan sudah jatuh hati padanya?

Aryan menggeleng mencoba membuang semua perasaan yang ia rasakan. Karena yang Aryan tahu ia hanya menyukai Tania dan gadis ber manik hitam itu. Bukan Maira ataupun yang lain

Sedangkan gadis yang di belakangnya membawa kopi hanya menatap heran dirinya. Tak lama Aryan ingin masuk ke ruangannya, sejenak ia berhenti merasa curiga sepertinya ada yang mematai nya Aryan menoleh namun tak ada, ia mengedikan bahunya dan akan masuk baru akan memutar kunci Aryan berbalik dan mendapati seseorang

" Aaa...hhh"

" Aaa...hhh"

Teriak mereka bersamaan

" Ke kenapa kamu di sini?" Tanya Aryan bertanya atas kekagetan nya

" Harusnya saya yang bertanya kenapa anda di luar seperti maling?" Tanya gadis yang tak lain adalah Maira

" Ini kantor saya jadi suka-suka dong mau ngapain aja, dan kamu dari mana kamu ini sudah masuk jam kerja. Bahkan kamu sudah telat 1 jam" Aryan menunjuk arlojinya dan memperlihatkan nya kepada Maira tepat di depan wajahnya

" Saya tahu, saya sudah masuk sedari tadi. Jadi jauhkan arloji anda di depan wajah saya" kata Maira bahkan ia sudah terlihat sangat kesal, aryan lalu menjauhkan arlojinya

" Anda tahukan nona Maira jika anda telat 1 jam maka gaji anda akan di potong setiap jam nya..." Kata Aryan langsung di potong oleh Maira

" Saya tahu betul dengan itu, tapi sebelum anda memotong gaji saya anda harus tahu tadi pagi saya bertemu bu Dona dan dia minta di buatkan teh jadi saya membuatkan teh saat yang lain melihat saya membawa teh mereka juga ingin di buatkan minuman, jadi saya telat. Karena saya masih punya hati nurani saya membuatkan kopi untuk anda..." Celoteh Maira dan di potong oleh Aryan

" Stop stop, ok. Pagi ini saya tidak ingin mendengar kamu bercerita, cepat masuk dan bawa kopinya" perintah Aryan dingin dan masuk ke ruangan nya di ikuti Maira

Aryan duduk di kursi kebesarannya, baru saja ia merindukan gadis itu tapi saat dia datang langsung terjadi perang dingin, maira lalu meletakkan kopi yang di buatnya dengan begitu saja Aryan yang melihatnya sedikit kesal

"Letakkan dengan benar, apa kamu tidak takut jika gelas itu pecah" katanya

" Pecah tinggal pecah, apa susahnya. Saya masih sanggup bayar. Ya sudah saya permisi" Aryan merasa aneh mendengar Maira sedikit marah kepadanya ada apa dengan nya hari ini, apa dia salah makan obat?

" Tunggu" kata Aryan dingin, maira menoleh

" Ada yang bisa saya bantu lagi pak?" Tanya Maira dengan fake face nya

Ceo Vs Simple GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang