Maira p.o.v
Entah setan dari mana yang membawaku untuk mematut diri di cermin.padahal jam masih menunjukan pukul 05 :30 pagi ,entahlah mungkin karena pekerjaan baruku yang menuntut ku agar berangkat pagi,so sekarang kan aku sudah bekerja,lebih tepatnya sebagai OG, sudah lupakan.aku masih merapikan rambutku dan aku memutuskan untuk menguncirnya seperti kemarin,kuncir satu dan memakai kacamata culun ku ,tak lupa kemeja kotak hitam berpadu ungu dan celana jeans hitam dan sepatu kets berwarna putih biru.
"la la la..."aku bersenandung ria
ah Maira ada apa dengan mu hari ini,apa kau masih berharap pada Aryan yang sombong itu ,cukup Maira lupakan dia
Maira langsung tersadar menggelengkan kepalanya,dan meletakan sisirnya begitu saja,seolah benci melihat diri nya yang masih mengharapkan nama itu,aryan dia sudah tidak layak lagi ada di hati Maira,dengan cepat ia mengambil tas hitam ransel nya dan pergi ke kantor baru nya.
Waktu menunjukan pukul 08:25,namun kantor ini masih sepi
"katanya mengutamakan kedisiplinan,tapi apa nyata nya jam segini aja belum ada aktivitas apa-apa "keluh Maira masuk ke ruangan OB
Sebelum berangkat kerja Maira sengaja menyempatkan diri mampir ke warung pinggir jalan jajanan langganan nya dan membeli bubur di sana,niat ingin pura - pura telat tapi malah belum ada satu orang yang masuk,sungguh sial benar nasibnya hari ini.
Maira mulai membersihkan ruangan para karyawan ,dan melihat mereka berdatangan satu persatu ,semua orang menatap Maira aneh , maira hanya bisa bersikap ramah dan memperkenalkan diri kalau dia adalah pegawai baru ,namun dari sikap mereka tidak menyukainya terlihat dari tatapan sinis yang di tunjukan ,maira acuh tak acuh yang penting sekarang adalah balas dendam pada bos barunya
"huh akhirnya selesai juga ,aku mau istirahat dulu ah..." Maira menyeka keringat nya ,baru beberapa langkah ,ia terhenti saat seseorang memanggilnya,maira menoleh
"apa kamu yang bernama Maira?"
tanya wanita berbadan gemuk berumur tiga puluh lima tahunan ,dengan wajah menor dan seragam kerja serta rok di bawah selutut yang kelihatan sereg di pakainya
"i..iya saya Maira ibu siapa ya?"tanya Maira balik dengan perasaan gugup
"apa kamu bilang ibu?,panggil saya Dona,atau mbak Dona gini gini saya masih single nggak sopan banget kamu ,asal kamu tahu ya saya ini kepala OB di sini"celoteh nya
"maaf bu,eh maksudnya mbak Dona ,ada apa ya ?"tanya Maira
" kamu pegawai baru kan?kamu di suruh buat kopi oleh pak Aryan ,ingat gula nya hanya 1 sendok saja tidak lebih tidak kurang,ingat lakukan dengan benar kalau tidak mau di pecat"titah nya sinis sesekali memerhatikan penampilan Maira yang menurutnya kampungan
"iya bu saya mengerti kok,eh maksudnya mbak,tapi bukannya ada OB yang lain ya mbak? "Tanya Maira tidak mengerti
"Kamu ini banyak tanya ,udah sana buat"geram Dona berlalu meninggalkan Maira
Maira langsung ke dapur ,di siapkan nya cangkir,kopi ,gula dan air panas.
Maira langsung memasukan kopi ke dalam gelas ,namun saat akan memasukan gula,iya jadi punya ide dan mencari sesuatu 'garam,lada dan apa lagi ya' pikir Maira hanya tersenyum konyolIni akan lebih nikmat untuk kamu rasakan Aryan,nggak peduli mau hari pertama di pecat ke suruh ganti rugi ke yang penting balas dendam
Maira langsung semangat tanpa sungkan ia memasukan 2 sendok garam,lada dan 1 sendok gula ke dalam cangkir,lalu menuangkan air panas dan mengaduknya
"Sudah siap,perfect delicious"ujarnya bangga dan langsung ke lift dan menekan tombol 42
Ting...
Maira langsung ke luar dan segera mengetuk pintu
Tok..tok...tok...
"Masuk"terdengar suara di sana ,dan Maira langsung masuk membawa kopi dengan hati yang berbunga
"Ini pak kopinya" Maira
meletakan kopi di atas meja ,aryan bangkit dan menghampiri Maira langsung mengambilnya,maira tersenyum aneh,aryan merasa curiga dengan kopi itu"Mengapa masih di sini?"tanya Aryan dingin
"Eh anu pak saya ,saya mau membersihkan ruangan bapak ,karena ruangan ini saja yang belum di bersihkan"Maira langsung mulai merapihkan berkas yang berserakan di meja
Aryan hanya cuek dan mulai meminum kopi itu ,maira mulai tersenyum penuh kemenangan dan byurr....,satu semprotan mengenai pipi mulus Maira karena Aryan berhadapan dengan Maira,maira hanya bisa mengelap pipi dengan tangan nya ia hanya bisa memasang wajah yang menyedihkan
"Apa kamu tidak bisa buat kopi hah?saya kan sudah bilang gulanya satu sendok ,tapi ini apa yang kamu buat. kamu itu becus kerja atau tidak sih?"bentaknya dengan penuh marah
Maira hampir menangis,namun ia tahan
"Asal anda tahu ya ,saya membuat kopi sesuai intruksi ,kalau kopi rasanya aneh itu mungkin anda sedang bad mood atau anda sedang mengejek saya"bantah Maira
"Oh jadi kamu mau ngelawan bos kamu,ingat nona apa yang kemarin anda telah tanda tangani"ucap nya tak kalah kesal
Maira menelan ludah nya dengan susah payah ,celaka dia sudah salah masuk lubang,berpikir Maira berpikir
"Lalu apa yang harus saya lakukan kalau kopi itu memang benar sesuai dengan petunjuk yang anda berikan?"tantang Maira tak mau kalah
"Ok ,kalau kamu yakin kopi itu sesuai instruksi kamu habiskan kopi itu"tantang Aryan balik
Celaka bagaimana ini,pasti kopinya rasanya aneh banget,mesti gimana nih,berpikir Maira
"Kenapa ,apa kamu takut?"ejeknya menatap sinis Maira
"Bukan begitu saya ini mempunyai sakit maag ,jadi kurang baik kalau minum kopi,tentu pasti anda tahukan kenapa"bela Maira mencari alasan
"Kenapa tidak bilang saja kalau kopi itu memang tidak enak, iya kan nona?"Aryan terus mengejek Maira
"Ok saya akan meminumnya ,tapi kalau memang kopi ini enak ,anda tidak boleh menyalahkan saya" Maira langsung merebut paksa kopi itu dari tangan Aryan dan meminumnya dengan ekspresi yang sangat lucu
Hampir saja tawaku pecah ketika melihat gadis itu meminum kopi yang di buatnya ,untung saja aku masih bisa menjaga image ku,entah sengaja atau tidak kurasa gadis itu memiliki motif lain datang ke perusahaan ku dan aku harus waspada
Maira sudah tidak sanggup meminum kopi buatan nya karena rasanya yang sangat berantakan ,namun ia tidak boleh kalah dan meminumnya seolah olah kopi itu benar - benar enak ,dan akhirnya satu cangkir kopi habis dalam hitungan detik
"Ternyata anda mampu menghabiskan kopi itu juga yang rasanya aneh"ejek Aryan
Mulai lagi dia mengejek ku,sudah susah payah menghabiskan kopi ,masih saja
"Saya kan sudah bilang kalau kopi ini enak ,tapi ternyata anda tidak pernah menghargai perasaan orang lain ,kalau begitu permisi"ucap Maira sedikit kesal dan keluar dari ruangan itu
Ha...ha...ha...
Seorang aryan fahrezi tertawa cukup keras"Dasar gadis aneh"gumamnya membuka salah satu berkasnya
Maira langsung ke toilet setelah meminum kopi aneh itu,dan memuntahkan isi perutnya ,lalu membersihkan wajahnya dengan tissu
"dasar cowok arogan ,sudah semprot muka ,tambah buat mual aku lagi "geramnya
"awas saja kau Aryan"gumam Maira dengan mata langsung keluar api menyala
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo Vs Simple Girl
Non-FictionAku tak tahu apa aku membencimu atau bahkan masih menyukaimu, yang aku tahu aku hanya ingin balas dendam padamu karena telah menghancurkan perasaanku "Humaira Adista" Aku tak tahu apakah aku menyukaimu atau tidak, karena perasaan dilema yang ku rasa...