Hari berlalu hari Maira masih menjadi OG di sana, hampir setiap hari ia mengerjai Aryan tapi hasilnya pasti selalu berbalik, malah sekarang ia merasa bahwa dirinya lah yang di kerjai oleh Aryan. Ia harus bolak-balik ke lantai 42 menuruti perintah Aryan
"Maira ini...Maira itu..."
"Maira buatkan teh ...Maira buatkan kopi...Maira belikan makanan ..."
"Maira bersihkan ruangan
saya ...Maira ...Maira...dan Maira..."Kuping Maira terasa panas mendengar dan terus menerus menuruti perintah Ceo nya yang menyebalkan itu.
Setiap hari ia rela jadi OG beneran , boro-boro akrab sama karyawan lain sama bos sendiri saja sudah seperti kacung yang di suruh-suruh
"Apa maksud dari semua ini? Kenapa aku jadi OG beneran kayak gini sih, lagian kan masih banyak OB di kantor ini" gerutu Maira saat membuatkan kopi untuk Aryan
Seperti biasa ia menekan tombol 42Ting...
Ia mengetuk pintu dan masuk ke ruangan itu dan meletakan kopi di atas meja, aryan masih sibuk dengan berkasnya. Maira keluar dari ruangan itu dan merasa heran, biasanya dia pasti akan di panggil dan disuruh tapi ini tidak.
"Ada apa dengan nya? Biasanya pasti nyuruh lagi, bodo ah yang penting sekarang aku bisa beli es campur kesukaanku " ujar Maira bahagia dan berlalu pergi.
Maira sedang mengepel di lobi dan seperti biasa bersenandung bahagia, para karyawan sudah tidak merasa aneh dengan tingkah OG yang satu ini.
"Iya pak akan saya panggilkan..." Siska menutup telepon dan menatap sinis Maira yang sedang mengepel, ya dia adalah resepsionis yang dulu Maira temui untuk menanyakan lowongan pekerjaan.
"Maira..." panggil Siska malas
Maira menoleh dan menghampiri Siska
"Ada apa?" Tanya Maira sama malas
"Kamu di suruh pak Aryan untuk membelikan makanan, karena sebentar lagi pak Aryan akan rapat" perintah Siska
"Baru juga 15 menit kan, pasti kumat lagi" keluh Maira langsung keluar kantor dan membelikan makanan kesukaan Aryan
Setengah jam Maira datang membawa dua jinjingan makanan pesanan Aryan , katanya ia akan rapat dengan para staff karyawan.
Maira lalu membawa makanan itu ke dapur, karena ia malas harus langsung ke ruangan bos nya
"Udah lama nggak ngerjain dia, kayaknya nggak seru deh" pikir Maira mencari sesuatu di dapur
Lalu ia menemukan sebuah obat tidur dan langsung menaburkan di makanan Aryan
"Kayaknya seru kalau bos nya ngantuk" Maira cekikikan membayangkan apa yang terjadi
Lalu bergegas ke lantai 42
Ting ...
Seperti biasa Maira akan masuk, namun ia tidak bisa menahan tawa membayangkan apa yang akan terjadi
"Maira profesional, dia bisa curiga seperti waktu itu " Maira menetralkan napasnya dan bersikap seperti biasa
Lalu mengetuk pintu, ia masuk dan melihat Aryan masih dengan berkas-berkasnya"Selamat siang pak, ini makanan nya" sapa Maira ramah, aryan mengernyitkan kening
Tidak biasanya gadis itu menyapaku, kenapa firasatku mengatakan akan terjadi sesuatu
Aryan masih bengong memikirkan apa yang di rencanakan Maira ,sedangkan Maira sendiri hanya tersenyum lebar melihat tingkah Aryan
"Ehemm" satu deheman Maira membuat Aryan tersadar dan menatap Maira yang masih tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo Vs Simple Girl
Non-FictionAku tak tahu apa aku membencimu atau bahkan masih menyukaimu, yang aku tahu aku hanya ingin balas dendam padamu karena telah menghancurkan perasaanku "Humaira Adista" Aku tak tahu apakah aku menyukaimu atau tidak, karena perasaan dilema yang ku rasa...