Bella POV
Tiba-tiba tante Dera menunjuk ke arahku yang membuat kedua anak itu menoleh ke arahku. Dan benar saja cowok itu Brian.
Brian memandangku dengan wajah yang terkejut dan seakan bertanya ngapain-kamu-di-sini.
"Nah Bella ini anak tante. Yang ini namanya Brian dan yang ini namanya Ferlan." Ucap tante Dera sambil menunjuk kedua anak itu bergantian.
Pantes aja pas kemaren Papa nyebut nama Ferlan kok aku kayak kenal. Ternyata Ferlan adiknya Brian. Aku bisa tau itu karna dulu aku semacam stalker gitu.
"Nah kalo itu Bella, dia akan tinggal disini selama Papanya pergi." Sambung tante Dera.
Kulihat wajah terkejut Brian mendengar ucapan Mamanya. "Dia bakal tinggal disini Mah? Kenapa harus disini? Kan dia masih punya keluarganya Mah!"
"Husshh gak boleh gitu. Mamah sama Papah aja ngijinin dia tinggal disini kok. Malahan tambah seru lagi kalo ada anak perempuan jadinya kan Mamah ada teman." Ucap tante Dera. "Bri bawa Bella gih ke kamarnya. Kasihan loh dari tadi dia berdiri terus." Sambungnya.
Brian pun berjalan mendahuluiku dan mengisyaratkanku untuk mengikutinya. Akhirnya aku berjalan dibelakang Brian. Sampai akhirnya kita sampai di sebuah ruangan. Saat Brian membukanya kulihat kamar yang sangat luas yang didominasi coklat muda, warna yang sangat klasik.
Aku segera masuk ke dalam kamar itu dan tak henti-hentinya aku memandang kagum kamar ini.
"Biasa aja kali ngeliatinnya.." ucap Brian dengan gak sukanya. "Ngapain kamu pake acara tinggal disini segala?" Tanyanya.
"Kenapa emangnya? Gak suka? Mau marah?" Jawabku sinis.
"Cih, gak sopan banget di rumah orang!" Ujar Brian sedikit menghina. "Apa kamu tinggal disini supaya bisa dekatin aku? Atau supaya bisa ngambil hatiku? Cewek stalker! Udah suka ngestalk orang terus ampe tinggal di rumah orang yang di-stalknya lagi. Jangan-jangan kamu maksa Papamu lagi buat tinggal disini karna kamu tau Papamu dan Papahku berteman." Ucap Brian lagi.
Darimana dia tau aku suka ngestalk dia? Eh, tapi itu gak penting sekarang.
Aku yang dari tadi berdiri membelakanginya segera berbalik menghadap ke arahnya.
"Eh cowok kepedean! Siapa juga yang mau deketin kamu atau ngambil hatimu! Gak sudi! Dan kamu pikir aku mau tinggal disini klo aku tau ini rumahmu. Dan satu lagi aku gak pernah yah ngestalk kamu! Dasar PEDE!!" Jawabku dengan emosi yang udah nyampe di ubun-ubun.
Emang siapa yang gak bakal emosi coba kalo dituduh yang aneh-aneh. Yah meskipun soal ngestalk itu dia gak salah tapi kan soal yang lainnya dia salah besar.
"Masih bisa juga ya ngeles." Ucapnya dan segera berlalu dari kamarku maksudku kamar yang akan kutempatin selama aku disini.
Gimana coba nasibku selama disini. Kan ceritanya aku mau move on tapi kalo kayak gini yah mana bisa. Tapi kamu harus kuat Bel, jangan jadikan ini halangan buat move on.
———***————
Setelah selesai merapikan semua pakaianku , aku segera menuju ke kamar mandi yang ada di dalam kamar ini. Sepertinya aku harus mandi.
Aku mengambil handukku dan membawanya menuju kamar mandi. Saat kubuka pintunya kulihat kamar mandi ini sangat luas dan tak lupa juga bathtub yang sedikit besar dari yang ada di rumahku.
Aku memutuskan untuk berendam. Dan rasanya segar sekali setelah berkutat dengan semua pakaianku yang kubawa.
Setelah 30 menit aku berendam, aku memutuskan untuk membilas tubuhku yang dipenuhi busa.
![](https://img.wattpad.com/cover/31256117-288-k768447.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tangled Love
Teen FictionKedua hati yang menyatu, menyisakan perih di lain hati. Kedua insan yang mencinta, memberi luka pada insan lainnya. Kedua rasa yang mengelilingi, menghapuskan rasa lain di sekitar. Memang selalu ada cobaan, rintangan, hambatan, halangan, di saat dim...