Bab 3 Leaving Me

5.4K 208 0
                                    


Haiiiii.. I'm back. Masih dengan cerita gajeku. Maaf ya kalo cerita ini pendek banget.

Happy Reading ☺....

-------------

Sudah seminggu berlalu sejak kejadian itu. Ya saat aku nabrak dia atau lebih tepatnya dia yang nabrak aku. Sumpah waktu itu kok dia beda banget. Dia jadi lebih jutek, cuek dan dingin. Meskipun aku gak dekat sama dia tapi dia selalu senyum.

Tapi semenjak minggu lalu senyumnya hilang begitu aja. Senyumannya mulai langka dan memudar. Mungkin dia ada masalah kali. Iya mungkin.

Tapi setahuku medkipun dia punya masalah dia selalu tersenyum. Kangen banget aku ngelihat senyumannya.

Aku jadi semakin yakin kalo dia punya masalah. Pasalnya dua hari yang lalu saat aku hendak ke kafe tempat biasa aku nongkrong sama temanku gak sengaja aku ngelihat Brian keluar dari kafe itu dengan muka yang sangat kesal dan menahan amarah. Lalu tak lama kemudian seorang wanita berparas cantik yang kuyakini adalah pacarnya keluar dari kafe itu dan mengejar Brian sambil mengeluarkan air mata.

Tok..tok..tok..

Terdengar ketukan di kamarku.

"Bella sayang Papa boleh masuk gak?" Ucap Papa.

"Boleh Pa." Ucapku seraya mengganti posisiku yang tadinya terlentang di kasur menjadi duduk. Lalu Papa pun masuk dan duduk di pinggir kasurku.

"Kenapa Pa?" Tanyaku karna tak biasanya Papa ke kamarku. Biasanya kalo mau ngomong sesuatu Papa pasti bakalan nyuruh aku turun ke ruang tamu atau meja makan.

"Gapapa Papa cuman mau lihat anak Papa aja." Jawabnya yang membuatku bingung.

"Papa nih ngomong gitu kayak mau pergi jauh aja." Tapi Papa diam aja tak menjawab.

"Papa mau pergi?" Tanyaku. Dan benar saja, Papa langsung mengangguk menanggapi pertanyaanku.

"Kapan Pa?" Lanjutku.

" 2 minggu lagi."

"Ke Bandung lagi Pa? Terus berapa lama?" Tanyaku lagi.

"2 bulan." What?! Dua bulan!

"Maafin Papa ya gak bisa nemanin kamu disini maunyasih Papa gak pergi tapi ada masalah di kantor cabang Papa." Ucap Papa sambil mengusap puncak kepalaku.

"Gapapa kok Pa." Ucapku.

"Beneran gapapa?" Tanya Papa memastikan.

"Iya Pa. Lagian ada Bik Sum kok disini jadi ada yang jagain Bella." Jawabku meyakinkan Papa.

"Ya sudah tapi hati-hati ya. Jangan pulang kemaleman atau bawa cowok ke rumah."

"Gaklah Pa. Ngapain juga Bella bawa cowok?" Papa nih aneh-aneh aja.

"Pa."

"Kenapa sayang?"

"Emm gak jadi."

Papa sempat melihat dengan tatapan curiga tapi aku segera memeluknya. Rasanya aku gak mau Papa pergi walau hanya sebentar.

Andai aja Mama masih ada. Kan kalo ada Mama aku bisa punya teman curhat.

***

Tumben nih ruang kelas sepi banget. Padahal kan ini udah jam 7 pagi.

Gak lama si makhluk astral memasuki kelasku. Tunggu.. Ngapain dia ke sini lagi! Papa tolong aku dari makhluk astral ini.

"Lho kak Deo ngapain pagi-pagi udah kesini?" Tanyaku baik-baik.

Tangled LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang