Haii... Aku balik lagi nih dengan cerita ku yang gak jelas.Sebelumnya maaf yaa kalo banyak tulisannya yang typo dan juga kalo ceritanya pendek. Nanti kuusahain lah agak panjangan.
HAPPY READING :)
----------------------------------------------------------------
Matahari mulai menampakkan sinarnya. Perlahan-lahan sinar itu mulai menyinari sudut-sudut kamarku. Perlahan kubuka mataku dan segera kulirik jam weker yang ada di sebelahku. Mataku pun melotot dengan lebarnya karna..
AKU TELATT!!
Aku segera loncat dari kasurku dan bergegas ke kamar mandi. Biasanya saat mandi aku membutuhkan waktu setengah jam. Tapi kali ini aku hanya butuh waktu 5 menit, memang cepat banget sih tapi mau gimana lagi.
Selesai mandi aku segera memakai seragamku dan turun ke lantai bawah. Sampai di bawah aku merasa ada sesuatu yang aneh. Tadi kan pas aku bangun terus ngelihat jam wekernya kan udah menunjuk angka 07:20. Tapi kok Papa belum siap-siap ke kantor dan juga Papa masih bikin sarapan. Ya memang sekarang aku hanya punya Papa. Mamaku meninggal saat aku masih berumur 6 tahun. Saat itu Mamaku mengalami kecelakaan saat hendak menjemputku. Tapi sudahlah yang berlalu biarlah berlalu.
Dan yang terpenting saat ini adalah jam. Aku pun bergegas ke ruang tamu untuk melihat jam dinding yang terpampang di sana. Saat melihatnya aku terkejut karena jarumnya masih menunjukkan angka 06:20.
"Papaaaaaa....!" Teriakku yang membuat Papa terkejutnya bukan main.
"Apaan sih sayang? Masih pagi juga kenapa kamu teriak-teriak?" Tanya Papa dengan raut muka yang hampir tertawa tapi sengaja ditutupin olehnya. "Kok kamu udah siap aja sih kan juga baru jam segini." Sambung Papa. Aku masih saja terdiam sambil melirik Papa dengan tatapan elangku.
"Udah deh Bella mau berangkat aja. Bye Papaku TERSAYANG." Ucapku sambil menekankan kata 'TERSAYANG' karena aku tau ini ulah siapa. Ya ini semua ulah Papaku padahal aku sudah berkali-kali kena jebakan betmen milik Papa tapi masih aja aku gak bisa menyadarinya.
***
Akhirnya sampai juga. Cuma perlu waktu 10 menit untuk sampai di sekolahku. Ya aku bersekolah di SMAN 3. Sekolah yang banyak dibilang SMA favorit ini. Tapi pas sudah masuk biasa-biasa aja sih gak ada istimewanya.
Walaupun yaa sekolahku biasa aja tapi ada satu hal yang bikin aku betah banget. Yaitu pelajaran Bahasa Jerman. Di sekolahku ada Bahasa Jermannya karena sekolahku merupakan sekolah Pasch (sekolah yang bekerja sama dengan negara Jerman) dan yang mengajarnya pun langsung dari Jermannya yang ditemani oleh guru pembimbing dari sini.
Aku pun bergegas absen finger ( absen yang menggunakan sidik jari) di depan perpustakaan. Saat sedang absen tak sengaja aku bertemu dengan Brian. Astaga!! Makin hari dia makin tampan aja. Liat aja senyumannya yang mempesona dan membahana. 'Modusin ahh' batinku. Sekali-kali supaya bisa kenal and lebih dekat sama dia.
Aku segera berjalan mendekatinya dan hendak menyapanya.
"Hai Bri.." belum sempat aku selesai berbicara tiba-tiba seorang cewek yang amat kubenci datang mengganggu disaat yang tak tepat.
"Hai Brian." Ucap Vivi.
"Oh hai Vi." Jawab Brian dengan cueknya. Haha kapok tu anak kena cuekkannya si Brian, emang enak.
"Ihh Brian kok jawabnya cuek banget sih?" Tanya Vivi dengan genitnya. Iiiuuuuhhh banget sih tu cewek. Dasar GANJEN.
"Aku duluan ya. Bye." Jawab Brian seraya pergi meninggalkan Vivi. Haha rasain tuh makanya jangan keganjenan jadi cewek.
![](https://img.wattpad.com/cover/31256117-288-k768447.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tangled Love
Teen FictionKedua hati yang menyatu, menyisakan perih di lain hati. Kedua insan yang mencinta, memberi luka pada insan lainnya. Kedua rasa yang mengelilingi, menghapuskan rasa lain di sekitar. Memang selalu ada cobaan, rintangan, hambatan, halangan, di saat dim...