Bab 35 Love Is You

2.4K 124 2
                                    

"Anything. I'll do anything to make that smile dancing around your face. And I'll give anything to make that eyes covered in happiness again."

-JBrian-

***

Bangun dalam keadaan yang tidak bisa melihat apapun membuat Bella histeris. Ia menjerit tatkala tak satupun benda dapat ia lihat. Keluarganya yang melihat itu mencoba menenangkan, tapi tak ada yang bisa. Sampai Brian ikut menenangkan. Awalnya tak berhasil tapi lama-kelamaan berhasil juga.

Seperti sekarang, Bella yang kembali histeris setelah obat bius yang disuntikkan padanya telah habis. Ia meronta. Menangis meratapi takdir yang tak pernah membuatnya bahagia. Brian yang hampir tertidur kembali terbangun akibat teriakan Bella. Ia menghampir tempat tidurnya lalu memeluk Bella, menvoba menenangkannya kembali.

"Bel, Bella, tenang.... Bel, tenang. Jangan berteriak. Tenanglah ya, tenang," ucap Brian menenangkan.

"GIMANA AKU BISA TENANG, BRI! AKU NGGAK BISA NGELIAT APAPUN! SEMUANYA BURAM! AKU NGGAK BISA NGELIAT! AKU NGGAK BISA NGELIAT! Aku.... nggak bisa ngeliat apapun."

Kini teriakan Bella berubah menjadi isakan. Terdengar menyakitkan bagi pendengaran. Apa yang ia lalui memang tak pernah mudah. Sekalipun itu hal sederhana.

"Sssttt.. tenanglah. Ada aku disini. Aku akan terus nemani kamu. Aku bisa jadi mata kamu, jadi kalau kamu butuh apapun tinggal panggil aku, ya. Aku pasti akan ada disini nemani kamu," Brian kembali menenangkan.

"Ng-nggak perlu, Bri. A-aku buta. Aku nggak bisa nge... ngeliat apapun."

Brian menghela nafas, "Iya, aku tahu. Dan aku siap nemani kamu, Bel. Kamu tahu 'kan seberapa cintanya aku ke kamu. Keadaan kamu yang kayak gini nggak akan menyurutkan cinta yang udah kupunya. Ingat, kamu masih punya aku dan aku nggak akan tinggalin kamu," ucap Brian dengan tulus.

"Ng-nggak Bri. Aku buta. Aku nggak mau kamu terbebani sama keadaanku. Lebih baik kamu cari perempuan lain, yang bisa membahagiakanmu. Aku nggak bisa Bri. Aku nggak bisa," isak Bella.

"Nggak Bel. Aku nggak akan pergi, karena bahagia aku ada di kamu."

***

Kinan terisak pelan. Dua orang yang dicintainya tengah dirawat di rumah sakit. Berita mengejutkan kalau Bella mengalami kebutaan membuat Kinan histeris tak karuan. Anak yang baru saja ia lihat kini harus mengalami hal tersebut. Dan kini Zen, suaminya kembali masuk ke rumah sakit karena kesehatannya yang menurun. Itu semua karena batalnya pertunangan anaknya dengan Brian.

Zen yang tak terima melihat itu mulai gencar memberikan ancaman kepada Ryan untuk melanjutkan pertunangan itu. Tapi, Ryan dengan kerasnya menolak. Ia lebih ingin anaknya mendapatkan pasangan hidup yang ia cinta. Zen pulang membawa berita kegagalan dan Fella yang mendengar itu lantas langsung berteriak histeris agar pertunangan mereka kembali dilanjutkan.

Kinan dan Zen mencoba menenangkan anak gadis mereka tapi Fella tetap tak berhenti sampai keinginannya dituruti. Sampai gucci besar peninggalan Nenek dari Zen pecah menjadi beberapa bagian barulah Fella tersadar dari amukannya. Ia menatap takut pada Ayahnya yang kini memasang wajah murkanya. Baru hendak membuka mulut tiba-tiba Zen memegang dadanya. Nyeri itu yang ia rasa sebelum kegelapan mengambil alih semuanya.

***

Farid dengan wajah putus asanya mendatangi ruang rawat inap Zen. Ia melihat Kinan yang setia mendampingi Zen di masa kritisnya. Baru saja ia berbicara dengan dokter yang merawat Zen dan kabar buruklah yang ia dapat.

Dengan ragu Farid memasuki ruangan itu, Kinan yang sadar segera berdiri dan mempersilahkan Farid untuk duduk. Hening seketika saat mereka saling duduk berhadapan.

Tangled LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang