Bab 15 What's Going On?!

3K 152 2
                                    

Bella POV

Gelap. Hanya itu yang kutahu saat mataku sudah terbuka. Aku gak tahu ini dimana. Dan sekarang jam berapa. Aku mencoba meraba sekitarku untuk mencari tasku. Tapi tak ada yang kutemukan.

Tapi ya jelaslah tak ada, mana mungkin juga orang yang ngurung aku disini bakalan ninggalin tasku di sebelahku. Tapi memang apa salahku? Sehingga aku ditempatkan di tempat ini. Dan siapa yang mengurungku.

Dan kalian tahu tidak jika aku mempunyai tiga hal yang paling kutakuti. Pertama, aku takut sama serangga dan hewan melata. Mungkin seperti cacing, kecoa, lintah, ular, bekicot dan lainnya. Kedua, aku paling takut jika menaiki kendaraan yang laju dan juga saat menuruni jalanan yang agak tinggi. Saat itu aku pasti bakalan tutup mata gak berani membukanya. Dan ketiga, aku takut kegelapan.

Aku takut gelap. Aku takut jika nanti ada makhluk yang tak diinginkan berada di sekitarku. Aku terdiam. Merenung. Dan hampir menangis. Jangan bilang aku cengeng, karna aku yakin jika kalian terjebak disini kalian pasti akan ngerasa hal yang sama kayak aku.

Aku terus terdiam sampai akhirnya aku merasakan sesuatu yang agak keras berada di kantung celana bagian belakangku. Saat kuraba ternyata itu smartphone ku. Aku baru ingat jika tadi aku menaruhnya di kantungku. Sedangkan yang satunya ada di tasku.

Aku mengambilnya dan menyalakannya. Aku sangat bersyukur karna bateraiku masih penuh. Kunyalakan aplikasi senter di hpku dan memeriksa sekitarku. Kulihat banyak sekali kardus dan benda yang sudah tak terpakai. Dan ada manekin. Kuulangi lagi MANEKIN.

Bayangkan aja jika kamu di tempat gelap dan ada manekin seperti itu apa yang akan kamu lakukan. Berteriak? Lari? Aku pasti memilihnya dua-duanya jika bisa. Tapi berteriak pun tak ada gunanya karna aku yakin disini tak ada orang. Dan mau berlari pun juga tak bisa. Memangnya kamu mau berlari kemana jika jalan keluar saja tidak ada. Disini tak ada jendela dan pintu pun terkunci.

Ingin menelepon seseorang tapi hp tak ada sinyal. Sinyalnya sangat jelek. Aku penasaran ada dimana aku sehingga sinyalnya seperti ini. Apa aku ada di suatu pondok di dalam hutan? Atau di sebuah gubuk di pedesaan?

Tapi sih sepertinya aku tidak ada di kedua tempat itu. Mungkin aku ada di gudang. Gudang di sebuah Mall tepatnya.

Aku melihat sekelilingku dan tiba-tiba ada sekelebat bayangan putih yang lewat. Aku takut. Aku panik. Keringat dingin keluar lewat pori-pori kuliku. Smartphone ku bahkan hampir terjatuh akibat bayangan tadi. Aku berusaha memikirkan hal positif. Seperti bernyanyi, bersenandung, dan mungkin memikirkan hal-hal lucu yang pernah kualami.

Tapi itu semua juga tetap tak membantu. Aku masih tetap gemetaran dan berkeringat. Aku kembali mengarahkan hpku ke beberapa tempat lalu seperti ada yang lewat di sampingku. Bahkan aku merasa seperti ada helaan nafas di belakang telingaku.

Aku berbalik dan tak menemukan apapun. Sampai akhirnya mataku terfokus pada manekin itu dan tiba-tiba kepala manekin itu terjatuh dan menggelinding di depanku. Wajah manekin itu menatapku dengan seringaiannya. Dan itu mengerikan. Kutendang kepala manekin itu menjauh dari tempatku.

Aku kembali menatap sekelilingku lalu tiba-tiba ada suara benda yang dijatuhkan tapi aku tak melihat apapun. Sekarang aku benar-benar ketakutan. Kurasakan seperti ada hembusan nafas kasar di belakang leherku. Aku merinding seketika. Kutolehkan kepalaku ke belakangku dan..

Tak ada apapun. Itu aneh. Padahal aku benar-benar merasa ada sesuatu atau lebih tepatnya seseorang. Aku kembali menghadap depanku dan

"Argghhhhh..."

Aku berteriak kencang karna manekin itu sekarang berada di depanku. Bukan itu yang terlalu kutakutkan tapi kepala manekin itu kembali ada di tempatnya. Padahal tadi sudah kutendang jauh. Tapi bagaimana bisa. Mungkin karna aku terlalu terkejut sampai kegelapan kembali melandaku.

Tangled LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang