Bab 21 Reality

2.8K 134 0
                                    

Warning Typo bertebaran
Enjoy

***

Semilir angin berhembus dengan lembut. Menenangkan hati orang seketika saat merasakannya. Menyejukkan perasaan siapapun yang dibelainya. Tapi tidak dengan Bella. Hatinya tak tenang bahkan perasaannya bercampur aduk. Setelah kenyataan yang sebenarnya ia ketahui. Setelah semuanya telah terungkap.

Bahkan ia tak ingin mempercayainya. Ia berharap bahwa ini semua hanya mimpi. Bahwa ini semua hanya ilusi semata. Dan ini semua hanya lamunannya yang akan buyar setelah ia tersadar dan kembali ke kenyataan. Tapi sayangnya ini memang kenyataannya.

Jadi, selama ini ia hanya hidup dalam kebohongan. Ia hanya hidup dalam naungan sebuah kebohongan. Ia tak hidup dalam dunia nyata. Ia hanya hidup dalam dunia palsu yang dibuat sedemikian rupa oleh beberapa orang agar terlihat nyata.

Mengapa ini semua datang padanya? Kenapa hal ini terjadi padanya?

Selembut apapun angin membelai tetap tak akan bisa menyejukkan hatinya. Bella tak tahu lagi apa ini memang kenyataannya. Bella sangat ingin menerimanya tapi ia tak bisa. Itu sangat susah untuk dilakukan.

Flashback

"Pa, ini siapa?" Tanya Bella setelah ia mendapat sebuah foto dari gudang. Sekarang ia telah berada di kamar Papanya dan ia menuntut penjelasan atas apa yang ia temukan.

Farid tidak terkejut sama sekali melihat Bella datang membawa foto itu. Karna memang Farid sudah mengatur semuanya. Tapi ia tak berharap agar semua itu datang secepat ini.

"Pa. Bella nanya ini foto siapa? Kok ada seorang wanita yang menggendong dua anak. Dan satu lagi itu aku kan Pa. Tapi satunya siapa? Dan wanita itu siapa?" Bella memberondongi Papanya dengan berbagai pertanyaan yang saat ini berputaran di kepalanya.

Farid mengisyaratkan Bella untuk duduk. "Papa akan jelaskan semuanya tapi jangan dipotong satu katapun," Bella mengangguk ragu. Bella tak yakin kalau ia tak akan memotong perkataan Papanya.

Akhirnya Farid menjelaskan semua mengenai foto itu. Mulai dari wanita yang ada di foto itu adalah Ibunya. Lalu anak perempuan yang satunya adalah kakak kembarnya. Bella agak terkejut mendengar itu semua dan sedikit tak terima bahwa selama ini ia hidup dalam kebohongan. Selama ini orang yang dianggapnya Ibu kandungnya hanyalah Ibu tirinya.

Setelah mendapat penjelasan Bella berniat keluar tapi sebelum mencapai pintu keluar seorang wanita dengan seorang anak perempuan yang seumurannya masuk ke dalam kamar Papanya. Bella berhenti karna ia mengenali sosok yang sebayanya itu.

Sosok wanita yang agak tua itu berjalan menghampirinya dan memeluknya. Beribu kata maaf digumamkan oleh wanita itu. Beratus kata rindu nampak di bola matanya. Perempuan yang sebayanya yaitu Fella hanya menatap kaget ke arahnya dan wanita tua itu. Bella juga hanya diam di pelukannya. Bella berpikir apakah ia harus menerima kenyataan ini? Apa ia harus menolaknya secara terang-terangan?

"Ma, jadi kembaran yang Mama maksud-" Wanita tua itu mengangguk bahkan sebelum Fella selesai bertanya.

End of Flashback

Sekarang apa yang harus Bella lakukan? Apa ia harus terus menjalani hidupnya dengan keluarga kecil yang baru ia ketahui? Atau apa ia tetap berdiam diri tanpa menoleh sedikitpun ke keluarga kecilnya itu?

***

Bella memasuki sebuah rumah yang lebih terlihat seperti istana. Entahlah kenapa ia menerima undangan dari tempat ini. Dan selama hampir seminggu Bella memang tak bersekolah karna ia harus menjernihkan pikirannya yang sedang kacau. Dia tak perduli lagi jika saat ia masuk nanti guru BK memanggilnya karna telah lama tak masuk tanpa keterangan.

Tangled LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang