Mereka kembali melanjutkan perjalanan yang lebih terjal karena harus menuruni hutan yang dengan tanah yang tidak rata akibat akar yang keluar dari tanah.
"Panitia gila bagaimana kita naik dengan tambang ini setelah menguras tenaga yang begitu banyak"ucap Ten melihat empat tambang besar untuk mereka menemukan petunjuk lain.
"Johnny, Ten, Win-Win dan Amber naik dulu setelah itu Jimin, Seohee, Lisa dan Taeyong baru sisanya naik terakhir untuk menjaga dibawah"ucap Jaehyun.
Dengan setengah tenaga mereka naik keatas tambang diikuti yang lain walau sulit mereka terus membantu satu sama lain dengan yang sudah sampai diatas menarik tabang agar dekat dengan ujung tebing.
"Jangan paksakan diri kalian pelan-pelan saja"ucap Johnny dari atas tebing.
Tubuh Taeyong sudah benar-benar lemas dia tidak bisa lagi naik padahal sisa setengah tambang lagi untuk sampai diatas tebing sementara itu Jaehyun mulai menaiki tebing ditambang Taeyong membuat Johnny keberatan dengan dua muatan sekaligus.
"Aku tidak kuat menarik kalian"ucap Johnny.
"Lepas saja, tarik yang lain aku akan keatas bersama Taeyong"ucap Jaehyun.
Tangan Jaehyun memegang tambang dengan kuat perlahan dia mulai mendekati Taeyong yang menahan kakinya di salah satu akar pohon, "Naik perlahan aku akan mendorongmu"ucap Jaehyun tepat dibawah Taeyong.
Taeyong mencoba untuk naik dengan bantuan Jaehyun dan tangan Johnny yang sudah terlulr diatas untuk membantu Taeyong.
"Tae pungungmu berdarah"ucap Lucas dari tambang sebelah yang ikut membantu Taeyong naik dengan menahan pingang Taeyong.
"Aku akan pindah tambang kau tarik tambang Taeyong"ucap Jaehyun kepada Johnny.
Taeyong ditahan oleh Lucas saat Jaehyun pindah tambang dan Johnny menarik tambang Taeyong, "Buka bajumu"ucap Ten setelah Taeyong diatas dengan muka pucat.
Mereka beristirahat lagi untuk memeriksa luka Taeyong yang kembali mengeluarkan darah. "Luka mu terbuka kembali"ucap Ten yang melihat luka Taeyong kembali sobek.
"Harusnya mereka tahu kita punya masalah dengan luka pungung yang belum kering tapi malah membuat acara seperti ini"ucap Win-Win mengomel.
"Kita tidak bisa menyalahkan mereka ini pasti sudah direncanakan lama"ucap Johnny.
"Naiklah ke pungungku"ucap Jaehyun setelah dia sampai diatas tebing.
"Tidak lukamu lebih parah dari ku"ucap Taeyong.
"Taeyong akan aku gendong dan tas ini biar Lucas yang membawanya"ucap Yuta.
"Tidak udah aku masih bisa berjalan"ucap Taeyong.
"Banyak drama, lebih baik kita pergi sekarang"ucap Jimin.
Mereka kembali berjalan dengan Taeyong yang tidak digendong oleh siapapun. Waktu terus berjalan mereka mulai melihat cahaya walau jauh tapi mereka belum menemukan satu jawaban lagi.
"Lebih baik kita kembali kepara panitia untuk menyerahkan jawaban yang sudah didapat sementara satu jawaban lagi aku, Johnny, Yuta dan Lucas yang akan mencarinya"ucap Jaehyun.
"Tidak, kita harus menemukanya bersama pasti ada disekitar ini"ucap Taeyong.
Benar saja mereka menemukan jawabanya dengan cepat mereka kembali mendekati gerbang hutan yang terdapat beberapa kelompok disana, Tidak banyak kelompok yang kembali tapi mereka juga tidak bertemu dengan satupun kelompok lainya.
"Hyung aku butuh perban yang baru"ucap Ten mendekati Baekhyun meningalkan yang lain dibelakang.
Jaehyun menyerahkan jawabannya kepada Kris yang menatapnya khawatir. "Jae, Johnny, Tae kemarilah ganti perban kalian"ucap Ten dengan perban dikedua tanganya.
Mereka bertiga membuka kaos mereka didepan semua orang karena keadaan darurat dan omelan Baekhyun untuk segera membuka kaos,"Apa yang kalian lakukan didalam sampai luka ini kembali terbuka?"tanya Lay sambil membalur luka Taeyong.
"Melakukan kegiatan yang panitia lakukan"jawab Jaehyun.
"Apa terlalu sulit untuk melewatinya?"tanya Baekhyun.
"Sangat sulit apalagi saat memanjat tambang"jawab Ten.
"Ah kalian dapat jalur tambang pantas saja luka ini terbuka kembali"ucap Lay.
"Magsud hyung apa?"tanya Win-Win.
"Disini ada 5 jalur berbeda dan kalian mendapatkan jalur tersulit"ucap Lay membuat mereka menghela nafas panjang.
Dor.
Suara tembakan terdengar jelas dari dalam hutan yang sepi membuat mereka saling menatap satu sama lain. "Dimana Chanyeol?"tanya Baekhyun pada Kris.
"Berkumpulah dan saling menjaga satu sama lain"ucap Kris mulai waspada.
"Ayolah jangan terjadi lagi ini sudah malam dan banyak maba yang belum kembali"ucap Lay kesal.
"Apa ada orang lain yang membawa pistol selain Chanyeol hyung?"tanya Jaehyun yang sudah mendapatkan pertolongan dilukanya.
"Hanya kalian yang membawa benda itu"jawab kris.
"Itu bukan suara pistol Chanyeol hyung"ucap Jaehyun membuat mereka bingung.
"Dari mana kau tahu?"tanya Baekhyun.
"Jelas itu berbeda coba hyung ingat lagi ini bukan kali pertama hyung mendengarkan pistol Chanyeol hyung mengeluarkan pelurunya"ucap Jaehyun.
Baekhyun berfikir lumayan lama sampai dia membuka mulut untuk berbicara, "Tidak ada yang berbeda aku fikir sama saja" ucap Baekhyun.
"Dengar suara ini"ucap Jaehyun mengeluarkan pistolnya dan menembakkanya kesalah satu pohon besar.
"Tidak ada yang berbeda"ucap Baekhyun.
"Ada hyung suara tembakanya beda suara tadi nyaring sementara pistol Jaehyun tidak"ucap Taeyong.
"Itu yang ku maksud, pistol Chanyeol hyung dan aku memiliki suara sendiri"ucap Jaehyun.
"Berapa kelompok lagi yang belum datang?"tanya Lay.
"Tiga kelompok dijalur lima dan dua kelompok di jalur tiga"ucap Sooyoung.
"Tetap tenang mungkin masih ada pemburuan liar didaerah ini"ucap Tao menenangkan mereka yang heboh.