Hallo AFFRAY comeback lagi nih.
Jangan lupa untuk ramaikan yaa. Spam komen sama votenya dulu yaa, okay.
Siap menuju ending?
HAPPY READING
***
Gadis dengan dress putihnya itu mengerjapkan matanya beberapa kali. Menyesuaikan cahaya yang masuk dari celah jendela rumah yang asing bagi Syarlin. Kepalanya kembali berdenyut, bahkan Syarlin ingin memijat pelipisnya agar segera mereda, tapi.. sial tangannya diikat.
Syarlin mendongak saat dua pasang kaki menghampirinya dengan salah satu dari mereka mendorong seseorang dikursi roda.
"Udah bangun? Gimana nyenyak tidurnya?."tanya seorang gadis yang duduk dikursi roda dengan senyum miringnya.
Syarlin mendongak, menatap terkejut gadis yang dikursi roda. Dia.. dia gadis yang pernah Syarlin patahkan tangannya.
"Gheisya."
"Kenapa, kaget?."ujar Gheisya pada Syarlin.
"Ngapain lo ada disini?."tanya Syarlin ketus.
Gheisya terkekeh, "Emang siapa yang nyuruh lo dibawa kesini, kalau bukan gue."kata Gheisya menatap Syarlin dengan intens.
"Jadi lo yang nyuruh orang buat nyulik gue?."
"Iya lah."
"Jangan bilang lo juga yang neror gue?."tanya Syarlin lagi.
"Kalau gue bilang 'iya, kenapa? mau bikin gue patah tulang lagi?."ujar Gheisya terkekeh tajam.
Syarlin menggelengkan kepalanya tak percaya. Kode angka 93154 jika dilihat – lihat pada angka 9 itu seperti huruf g, angka 3 seperti huruf e, angka 1 seperti huruf I, angka 5 seperti huruf s, dan angka 4 seperti huruf a. Jika dibaca itu adalah kata 'geisa'. Jadi, selama ini yang selalu menerornya adalah Gheisya.
"Gue udah gak ada urusan sama lo lagi."ucap Syarlin pada Gheisya.
"Kata siapa?,"sarkas Gheisya menyela. "Bokap lo udah hancurin keluarga gue."teriak Gheisya marah.
"Kaki gue lumpuh dan bokap gue gila gara – gara pria tua bangka yang lo sebut Papa itu."sarkas Gheisya dengan emosi yang menggebu. Gadis itu kemudian terkekeh, menatap tajam Syarlin. "Dan lo harus bayar rasa sakit gue selama ini. Hidup lo tinggal sebentar lagi 'Syarlin."sambung Gheisya lagi dengan smirk tipisnya.
"Gue lihat – lihat lo gadis kesayangannya Bara."ujar musuh Bara, Kenan sang ketua Rethor.
"Bokap lo udah hancurin kehidupan sepupu gue tersayang,"ujar Kenan mengusap lembut pucuk kepala Gheisya. "Dan kebetulan, lo adalah kelemahan musuh gue. Dengan begitu, Rethor akan menang dari Brital kali ini."imbuh Kenan lagi.
Syarlin menatap Gheisya tak percaya jika gadis itu sepupu Kenan, musuh Bara. Syarlin tersenyum miring menatap Kenan. "Brital gak pernah kalah dari Rethor."ujar Syarlin memancing emosi Kenan.
Kenan melangkah maju, mengapit kedua pipi Syarlin dengan kuat. Menatap tajam gadis itu. "Lo adalah kelemahan Bara. Dengan gue menghilangkan lo dari bumi, itu Rethor udah menang dari Brital."
"Brital anti dengan penghianat bukan?,"tanya Kenan pada Syarlin. Lelaki itu lalu tersenyum miring. "Lo mau tau siapa penghianat yang bocorin penyerangan kemarin?."tanya Kenan lagi.
Kenan menoleh sedikit dengan smirknya, "Brital akan hancur saat tahu sahabatnya sendiri yang membocorkan penyerangan."
Syarlin menatap tak percaya seseorang yang berdiri disamping Kenan. Bahkan, Syarlin tak menyangka jika dia setega itu pada sahabat juga pada gengnya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/221821669-288-k183062.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFRAY (END)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [REVISI DIVERSI CETAK] Ini cerita Bara Sadewa Bramantha, Ketua geng BRITAL yang disegani seantero sekolah padahal Bara hanya manusia biasa sama seperti mereka. Dengan segala kerusuhan, kekonyolan, dan segala hal yang berbau...