8. BOLOS

9.9K 597 14
                                    

Semua pasang mata tertuju pada gerombolan anak sekolah. Ah. Sepertinya tidak pantas disebut gerombolan, mereka terlihat seperti orang yang hendak tawuran.

Bisa dilihat dari sebagian jumlah geng Brital memenuhi lorong rumah sakit. Mereka berjalan dengan Bara sang Ketua yang memimpin pasukannya berada dibarisan paling depan. Diikuti geng inti Brital selanjutnya anggota yang lain.

Seragam Bara bisa dilihat sudah berantakan. Baju yang dikeluarkan dengan dua kancing teratas sengaja dibuka juga dasi yang melilit kepalanya. Begitupun dengan anggota yang lain.

"Hai suster cantik. Semangat kerjanya."sapa Rey genit. Melambaikan tangannya, mengedipkan sebelah matanya juga memberikan kiss jauh. Dasar fucekboy.

Darrel yang ada disampingnya menoleh, memutar bola matanya malas. Kemudian tangannya terulur mengampit leher Rey.

"Berhenti. Ini udah yang ke 58 kalinya lo sapa suster yang lewat. Panas kuping gue."geram Darrel, sesekali menjitak kepala Rey kesal.

"Lo nyuruh si Rey berhenti. Sampai janda balik lagi jadi perawan juga gak bakal bisa nyuruh Rey tobat."ujar Gerry.

Darrel mengiyakan dalam hati. Memang spesies seperti Rey ini tidak akan tobat secepatnya.

Rey meringis. "Lepas Rel, sakit elah. Emang kenapa si, gue cuma nyapa sekalian nyemangatin orang kerja. Emang salah?."

Darrel mendengus lalu melepaskan Rey, "Enggak. Yang salah, ngapain lu pake acara kiss - kiss jauh segala. Jijik gue."

Rey terkekeh, kemudian mencolek dagu Darrel manja. "Kamu cembukur yak."

Darrel bergidik ngeri, "Rey jangan mulai yak!."peringat Darrel tajam.

Rey tertawa, ia malah merangkul Darrel manja. Menyenderkan kepalanya pada dada bidang Darrel.

"Lepas Rey. Jijik kampret."dengus Darrel kesal berusaha menepis kepala Rey yang menyender didadanya.

"Ribut mulu lo berdua. Gua masukin kamar mayat juga lama - lama."ujar Bara jengah.

"Tau lo pada. Kaya Didit dong, adem ayem."ucap Gerry menambahkan sambil melirik Adit yang berada disampingnya.

Bara dan anggota yang lain menghampiri ruangan 210 dimana Beni Wijaya anggota geng Brital dirawat. Disana sudah terlihat ada 10 orang anggota Brital yang sedang berjaga.

Mereka yang sedang berjaga berdiri sebagai bentuk penghormatan saat melihat sang Ketua menghampirinya.

"Gue sama anggota inti masuk duluan. Kalo mau lihat keadaan Beni bisa gantian."ucap Bara yang diangguki semua anggota.

Bara dan para kutu kampretnya masuk kedalam ruangan dimana Beni dirawat. Disana terlihat Beni yang sedang berbaring sambil menonton acara televisi.

Darrel dan Gerry saat masuk ruangan langsung terduduk disofa yang sudah disediakan rumah sakit sebagai fasilitas. Sedangkan Rey, ia malah menghampiri buah - buahan yang ada dinakas samping brankar yang Beni tempati.

"Ben, gua bantu abisin ya."seru Rey sambil mengambil beberapa buah.

"Bilang aja, mumpung gratis."desis Beni malas. Sudah tau kebiasaan kakak kelasnya satu ini. Rey hanya terkekeh membenarkan.

"Woy Rey, lempar dong yang oren."seru Gerry, Rey melemparkan buah jeruk padanya yang langsung sigap ditangkap.

"Woy Rey, lempar dong yang kuning."Darrel ikut berseru menambahkan.

Rey menggigit buah apel ditangannya lalu menoleh, menyerngit heran.

"Apaan, Tai? Gua belum pengen boker Rel. Nanti ya beb."

AFFRAY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang