Ukir kisahmu di masa SMA, lalu merajut kata yang menjadi cerita yang tak akan dilupa.
***
Teriakan melengking milik kaum hawa menggelegar di kelas IPS 3. Sesekali umpatan terdengar, namun sang pelaku malah tertawa cekikikan.
Jam kosong memang tidak pernah sepi. Selalu ramai, ada yang tidur, bernyanyi, bermain gitar, bermain tiktok, bermake up, maskeran, bergibah dan mengusili temannya seperti Bara dan Gerry yang sedari tadi mengusili teman perempuannya.
"Ini si ceky sama si keky enaknya melayang kemana ya?."tanya Gerry dengan wajah usilnya.
Ceky, cicak mainan milik Bara dan Keky, katak mainan milik Gerry yang katanya buat kaum hawa bergidik jiji.
Bara mengedarkan pandangannya, matanya melirik kearah segorombolan anak perempuan kelasnya yang sedang bergibah. Gerry yang paham langsung tersenyum. Lalu mereka melancarkan aksinya melemparkan ceky dan keky ke tengah - tengah mereka.
"AAAAAAAA...."jerit mereka menggelegar sembari menyelamatkan dirinya dari mainan tidak berakhlak itu.
"Bara, Gerry awas lo ya gua potong anu lo."gertak Leni marah, salah satu orang yang tadi sedang bergibah dan menjadi korban kejahilan Bara dan Gerry.
Bara dan Gerry bergidik ngeri tangannya refleks langsung menutup asetnya. Masa depan gue, tolooong.
"Lagian lo gibah mulu,"ujar Gerry. "Tau, dosa Leni. Allah gak suka."Bara ikut menambahkan.
"Suka - suka gue dong. Sekali lagi lo ganggu kegiatan kita. Say goodbye sama aset lo."ucap Leni sembari menggerakan tangannya seperti menggunting.
"Kegiatan kok gibah."gumamnya.
Bara dan Gerry mengambil mainannya, kemudian keduanya menoleh satu sama lain lalu tersenyum, seakan tahu target selanjutnya.
Keduanya kembali melancarkan aksinya. Melemparkan mainannya tepat diwajah yang sedang maskeran.
"AAAAA.... MASKER GUE RETAK GARA - GARA LO."teriak Risa kesal.
"Tangan lo minta gue patahin, ha!."Laila ikut menambahkan. Bagaimana tidak kesal. Sudah menunggu 10 menit untuk mengeringkan maskernya, dengan enaknya Bara dan Gerry merusak semuanya.
"Eh goblog. Ganggu gue lagi maskeran aja."jangan lupakan Darrel yang ikut maskeran bersama Risa dan Laila.
Bara dan Gerry tertawa. Lucu sekali melihat maskeran Darrel yang retak karena ulahnya.
"Katanya mau jadi Ustad,"Bara mengingatkan disela tawanya. "Iya, tapi kok ngomongnya kasar."sambung Gerry ikut menimpali.
Darrel menepuk dahinya sebagai bentuk kalau ia sedang lupa, "Khilap gue elahhh, maafin Darrel ya Allah."
"Sini balikin si ceky gue."pinta Bara.
"Iya, keky gue juga balikin sini."pinta Gerry juga.
Darrel menggelengkan kepalanya. Tangannya yang menggenggam ceky dan keky ia sembunyikan dibalik badannya.
"Balikin gak?."
Bara dan Gerry berusaha mengambil mainannya dari tangan Darrel. Darrel yang melihat itupun berusaha menjauhkan mainan itu dari pemiliknya.
Namun na'as ceky dan keky terlempar dari tangan Darrel. Lebih na'as lagi ketika ceky dan keky mendarat tepat diwajah Bu Milah selaku Guru BK.
"Mampus."gumam mereka.
Seketika kelas yang tadinya ramai mendadak hening. Semua yang ada dikelas seperti menahan napas ketika melihat Bu Milah menahan kesal, bisa dilihat dari deru napasnya yang memburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFRAY (END)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [REVISI DIVERSI CETAK] Ini cerita Bara Sadewa Bramantha, Ketua geng BRITAL yang disegani seantero sekolah padahal Bara hanya manusia biasa sama seperti mereka. Dengan segala kerusuhan, kekonyolan, dan segala hal yang berbau...