21. LO SIAPA?

7K 473 24
                                    

"Kamu berhasil membuatku khawatir untuk yang kesekian kalinya"-Bara Sadewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu berhasil membuatku khawatir untuk yang kesekian kalinya"-Bara Sadewa.

***

Sheira menjerit histeris melihat Syarlin jatuh tak sadarkan diri. Begitu juga dengan Kyra, kedua gadis itu menjerit memanggil Bara.

Bara menoleh saat sudah melumpuhkan lawannya. Matanya membulat saat melihat pujaan hatinya jatuh dengan mata terpejam.

Bara berlari mendekati tubuh Syarlin yang sudah terkapar diatas tanah. Lelaki itu berjongkok lalu mengguncang pelan bahu Syarlin mencoba untuk membangunkan gadis itu.

"Alin kenapa 'Ky?."tanya Bara cemas pada gadis disampingnya.

"Kepala Alin dipukul dari belakang Bar."lirih Kyra.

"Sama siapa?."

"Dia."Kyra menunjuk lelaki yang memukul Syarlin tadi. Lelaki itu malah tertawa meremehkan seolah bangga atas kemenangannya dengan memukul lawan yang tidak sepadan. Lelaki itu tidak tau kalau sebentar lagi dia akan sekarat atau bahkan mati ditangan Bara.

"Bangsat."umpat Bara. Kedua tangannya mengepal kuat menandakan lelaki itu tengah sangat marah karena berhasil melukai pujaan hatinya.

Bugh

Bara langsung menerjang lelaki yang melukai Syarlin tadi, memberikan bogeman sangat kuat hingga sudut lelaki itu robek. Tidak hanya itu, Bara langsung memukul kuat tepat di ulu hatinya hingga membuat lelaki tadi terhuyung kebelakang.

Bahkan Bara tidak memberikan sedikit celah untuk lawannya. Bara membabat habis lawannya dengan membabi buta dan sangat brutal.

Mungkin jika tidak ditahan oleh para kutu kampretnya, lelaki yang melukai Syarlin tadi akan mendapat balasan yang sama atau mungkin lebih, membuatnya sekarat atau bahkan akan mati ditangan Bara.

"Udah Bar, dia bisa mati."ujar Gerry saat menahan tubuh Bara yang hendak menyerang kembali lawan.

"Inget, cita - cita lo jadi pengusaha sukses jangan pindah haluan jadi pembunuh. Gak lucu, diruqyah ustad Darrel tau rasa lo."celetuk Rey yang juga ikut membantu menahan Bara.

"Woy Bar udah. Alin lebih butuh lo."teriak Darrel, lelaki itu tidak ikut membantu menahan Bara karena menemani Syarlin yang masih tak sadarkan diri.

Bara menoleh saat mendengar suara Darrel. Ya, Alin lebih butuh dirinya sekarang. Lelaki itu harus segera membawa Syarlin kerumah sakit.

Ini kesekian kalinya Syarlin berhasil membuatnya khawatir.

"Sebentar, tunggu Didit bawa mobil kesini."kata Darrel saat melihat raut wajah Bara yang cemas.

Tin!

Bara segera mengangkat tubuh mungil Syarlin kedalam gendongannya. Membawa masuk kedalam mobil Ferris yang dipinjam Adit tadi.

AFFRAY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang