"BREAKS NEW, BREAKS NEWS GAEEESSSS."Gerry berteriak heboh menghampiri sohibnya yang sedang makan siang di WARBEH.
"Uhuk.. uhukk."Darrel memegang kerongkongannya yang menggajal dengan panik.
Dirinya kaget saat sedang menyuap sebutir baso yang dibeli nya tadi didepan, Gerry datang mengagetkan dan membuat baso yang ada dimulutnya harus menyangkut ditengah - tengah kerongkongannya. Itu membuatnya sulit berbicara.
"Lo kenapa si Rel, aus? Minum lah goblog."ujar Gerry keheranan melihat Darrel yang sedang memegang kerongkongannya. Dasar, manusia tidak peka.
Darrel mengumpat dalem hati, tidak bisa kah mereka melihat Darrel yang kesusahan bicara karena keselek baso? Lihat Rey, lelaki itu tidak mempedulikannya dan terus fokus pada makanan. Dasar tukang makan.
Gerry, manusia satu itu goblog atau tolol sih? Jelas - jelas Darrel sedang meminta bantuan. Memang sohib laknat.
Bara? Lelaki itu sedang pergi ke toilet karena ada panggilan alam.
Adit? Lelaki itu sedang mengambil mie yang sudah jadi di dapur.
"Rel, lo kenapa si? Kerasukan setan apa lo?."ujar Gerry lagi yang semakin tak paham melihat Darrel yang berbicara tanpa suara dengan tangan yang memegang kerongkongannya.
Rey tersenyum sembari mengusap perutnya yang kenyang setelah menghabiskan 2 bungkus nasi rames.
Bugh
Adit datang yang langsung memukul pundak Darrel hingga membuat basonya yang tadi menyangkut kini terbang keluar.
Yap, bersamaan dengan Rey yang sedang menguap. Baso itu mental dan masuk kedalam mulut Rey.
"Lo emang sohib gue yang paling waras 'Dit."ucap Darrel pada Adit berterima kasih karena sudah membantunya.
Ya, akhirnya Darrel bisa bernapas lega.
"Ohh lu keselek baso Rel, ngomong dong, gue kan gatau kalo lo lagi keselek. Tau gitu gue bantu juga."kata Gerry pada Darrel yang hanya dibales decakan malas.
"Woi anjing, baso siapa nih masuk mulut guee."teriak Rey heboh.
Darrel dan Gerry menoleh begitu juga dengan Adit. Mereka lantas tertawa saat baso yang menyangkut dikerongkongan Darrel tadi masuk kedalam mulut Rey.
"Mampus lo Rey, siapa suruh lo gak bantuin gue tadi."ujar Darrel disela tawanya.
"Telen aja Rey, lo kan pemakan semuanya."sahut Gerry juga disela tawanya.
Rey mengeluarkan baso itu dari mulutnya dengan jiji. Lalu menatap sohibnya yang sedang menertawakannya. Menyebalkan.
"Gak dari mulut juga anjirrr."kesal Rey.
"Dari mulut gue mah berkah Rey."kata Darrel yang masih tertawa.
"Berkah dari mana, bau jigong yang ada."ujar Rey kesal, lelaki itu langsung meminum untuk menghilangkan rasa jijinya.
"Sembarangan lo,"toyor Darrel pada Rey. "Ada berita apa 'Ger?."tanya Darrel pada Gerry.
"Jadi gini..."
"Assalamu'alaikum ya ahli kubur."ucap Bara yang baru saja datang menyela ucapan Gerry. Lelaki itu langsung duduk tanpa memperdulikan Gerry yang menatapnya kesal karena ucapannya dipotong.
"Ada ape nih rame - rame?."tanya Bara pada para kutu kampretnya.
"Gerry mau disunat lagi."sahut Rey asal.
"Abis dong anu lo nanti."kekeh Bara.
Gerry berdecak kesal, "Anu lo yang gua potong."toyor Gerry pada Rey, lelaki itu hanya cengengesan tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFRAY (END)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [REVISI DIVERSI CETAK] Ini cerita Bara Sadewa Bramantha, Ketua geng BRITAL yang disegani seantero sekolah padahal Bara hanya manusia biasa sama seperti mereka. Dengan segala kerusuhan, kekonyolan, dan segala hal yang berbau...