Suara lonceng sekolah sudah berbunyi, 10 menit lagi upacara bendera Merah Putih akan segera dimulai. Namun, masih ada beberapa anak nakal yang masih belum mau masuk kebarisannya. Termasuk geng inti Brital. Sudah ada 5 anak Osis perempuan yang menyuruhnya untuk segera berbaris namun Bara dan para kutu kampretnya malah menggoda anak Osis tersebut.
Anak Osis laki – laki sudah menyuruh Bara dan para kutu kampretnya untuk segera berbaris, namun jawaban Rey "Nanti kita baris 30 detik sebelum dimulai, masih banyak tuh yang lain belum pada baris. Kalau sekarang baris nunggu mulainya lama, nanti kulit gue merah – merah manja karena kepanasan. Lo mau tanggung jawab?." Hal itu membuat mereka terpaksa menganggukan kepalanya, Ya, dari pada nantinya menimbulkan keributan bukan? Lebih baik mengalah, yang penting ketika akan dimulai mereka segera berbaris dengan sendirinya.
Kelima anak Osis perempuan itu menyerah, meski ada sedikit rasa senang dihati mereka karena bisa berinteraksi langsung dengan para cogan Cendrawasih.
"Maaf ka, mohon untuk segera berbaris. Upacara akan segera dimulai."ucap anak Osis perempuan yang baru datang lagi menghampiri mereka. Kalau dihitung ini anak Osis perempuan ke 6. Waw.
Rey tersenyum sembari menyugar rambutnya. Kali ini gadis yang menghampirinya lebih cantik dari sebelumnya. Membuat Rey tersenyum kegirangan. Sepertinya tidak hanya Rey, Gerry, Darrel bahkan Bara pun sedikit oleng, dan terpesona dengan gadis itu. Tentunya tidak dengan Radit.
"Hai cantik, malam minggu mau abang Rey jemput gak?."ujar Rey pada gadis itu. Jiwa buayanya meronta keluar.
"Jadi penasaran, Mama kamu kok bisa ngelahirin bidadari."goda Gerry dengan menampilkan senyumannya.
"Kamu cantik, tapi lebih cantik kalo kamu jadi pacar aku."imbuh Darrel, jiwa buaya Rey ternyata sudah turun kepadanya.
"Jangan mau pacaran ama anak dugong,"cibir Rey sambil melirik Darrel. "Mending sama abang Rey aja yuu pacarannya."kata Rey manis pada gadis itu membuat Darrel kembali mencibirnya.
"Bisa – bisanya gue baru liat adik kelas yang cantiknya begini,"gumam Bara yang masih terpesona. "Hai cantik, kamu mau jadi menantu Bunda gak?."tanya Bara menggoda pada gadis itu.
Anak Osis perempuan itu terdiam sembari menahan rasa girang dihatinya dan menahan untuk tidak salah tingkah karena Kakak Kelasnya yang menjadi idola di Cendrawasih berucap sangat – sangat manis kepadanya. Apalagi Kakak Kelasnya yang menjabat Ketua Geng Brital yang pesonanya di idam – idamkan kaum hawa, Bara, gadis itu justru berteriak didalam hatinya kalau ia mau jadi menantu Bundanya.
Lelaki dengan aura yang dingin itu hanya menatap para sohibnya dengan jengah. Adit, lelaki yang berdiri tegap sembari memasukan kedua tangannya kedalam saku celana seragamnya itu memutar bola matanya malas. Bisa – bisanya Bara yang sudah menjadikan Syarlin pujaan hatinya, ikut menggoda gadis itu. Ya, Adit akui adik kelasnya yang sekarang menjabat menjadi anggota Osis itu memang cantik. Tapi tidak menarik dimata Adit.
Adit menoleh kesamping saat mendengar suara Syarlin, Kyra dan juga Sheira yang akan pergi kelapangan untuk berbaris. Adit tersenyum penuh arti. "Alin?,"panggil Adit pada Syarlin.
Syarlin berhenti sebentar, menatap Adit yang memanggilnya. Syarlin juga menatap Bara, Gerry, Rey dan Darrel sebentar, lalu menatap kearah anak Osis perempuan yang berdiri dihadapan inti Brital. Syarlin dapat melihat kalau Bara curi – curi pandang pada gadis itu. Kemudian Syarlin memfokuskan kembali menatap Adit.
"Kenapa Dit?."tanya Syarlin.
"Lo cari cowo lain aja,"ujar Adit pada Syarlin membuat Bara yang mendengarnya menoleh kaget. "Ketua gue udah pindah hati."sambung Adit lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
AFFRAY (END)
Подростковая литература[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [REVISI DIVERSI CETAK] Ini cerita Bara Sadewa Bramantha, Ketua geng BRITAL yang disegani seantero sekolah padahal Bara hanya manusia biasa sama seperti mereka. Dengan segala kerusuhan, kekonyolan, dan segala hal yang berbau...