Lucas Ke Amerika

67.1K 3.9K 81
                                    


 Sebentar lagi matahari akan terbenam. Awan putih sudah mulai berubah menjadi awan rona merah keorangean. Sensa berdiri di balkon sembari melihat panorama yang sangat cantik, yaitu matahari tenggelam dari horizontal barat. Ditemani oleh sang suami di sebelah.

Setelah selesai melihat sunset, Lucas langsung beranjak dari tempatnya, bergegas untuk melihat Arnold untuk membicarakan keberangkatan mereka nanti malam. Pekerjaan kantor dan pasar gelap akan diurus oleh Sean.

 Lucas sudah mencari sahabatnya dari sudut ke sudut. Akan tetapi, batang hidung yang dicari tidak kunjung ditemukan. Lama-lama pria tersebut menjadi jengkel. Ia sudah bertanya pada seluruh penghuni rumah, tetapi tidak ada yang mengetahui keberadaan Arnold.

 Lucas berjalan menuju halaman belakang, ternyata Arnold di sana. Dengan langkah cepat, ia bergegas menuju sahabatnya, sesampainya di sana, ia langsung menjewer telinga Arnold sampai sang empu merasa kesakitan. Arnold langsung berdiri untuk memastikan siapa yang sudah mengganggunya.

 Ingin sekali Arnold menggelut Lucas, tetapi ia tidak memiliki keberanian penuh. Bagaimana ia tidak mau marah? Seorang itu sudah membangunkannya dari mimpi yang sangat indah.

 “Aku mencarimu, tetapi kau asik-asikan tidur di sini,” cetus Lucas. Arnold memegang telinga kirinya yang sangat sakit karena jeweran dari sang big bos.

 “Aku ketiduran, Big Bos. Padahal aku lagi mimpi indah sedang melakukan malam pengantin dengan istriku. Namun, dengan teganya kamu merusak mimpi indah itu.”

 “Kumenangis! Membayangkan betapa kejamnya dirimu atas mimpiku!” Lanjut Arnold dengan nyanyian.

 Bughk!

 Lucas langsung menendang bokong sahabatnya yang satu garis lagi akan gila. Arnold meringis, ia langsung memegang bokongnya karena sakit akibat tendangan itu. Pria tersebut langsung melihat sang big bos dengan tatapan jengkel.

 “Apa kamu sudah mempersiapkan penerbangan?” tanya Lucas to the point.

 “Sudah. Big Bos, apa benar nona cantik itu istrimu?”

 “Ya, dia istriku. Aku akan membawanya ke Amerika,” ujar Lucas.

"Istrimu tidak bisa ikut, Big Bos. Bisa gawat nanti."

 Arnold langsung membantah ucapan sang big bos. Bisa gawat nanti kalau  nyonya muda ikut ke Amerika. Mungkin Winstons akan menyelidiki siapa wanita yang dibawa mereka. Lagian, Winstons menyuruh mereka datang karena urusan kekeluargaan.

Jika nanti pesaing bisnis atau musuh mereka menyelidiki Sensa, lalu mereka menemui hasil. Sudah bisa ditebak, para musuh akan menjadikan Sensa sebagai alat untuk menaklukkan Lucas.

 Lucas tidak boleh gegabah, Sensa tidak boleh ikut. Bisa-bisa nanti istrinya terluka karena kecerobohan Lucas. Lagian, Winstons juga terlalu pintar untuk mereka bodoh-bodohi.

 “Oke, kita berangkat setelah istriku tidur,” ucap Lucas, lalu pergi meninggalkan Arnold.

 ***

 Ceklek!

 Lucas membuka pintu, sudah didapatinya sang istri tidur di tepi ranjang. Sedikit lagi Sensa bergeser, maka ia akan jatuh. Dengan segera, ia langsung bergegas ke arah sang istri. Setelah itu, Lucas langsung menggendong istrinya, lalu merebahkan Sensa ke tengah ranjang.

 “Dasar kebo. Digendong aja tidak terasa.” Lucas merebahkan tubuhnya di samping sang istri, lalu menyangga kepala dengan tangannya. Samar-samar ia melihat wajah putih milik Sensa. Sesekali pria tersebut mencubit hidung mancung istrinya.

 “Nanti, aku akan berangkat ke Amerika. Sudah bisa ditebak, aku akan merindukan tingkah tengilmu itu. Semoga saat aku pergi, kamu tidak akan berbuat macam-macam.” Lucas berdiri kembali, lalu berjalan menuju nakas.

Suamiku Mafia Kejam [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang