Kecelakaan

52.4K 2.9K 585
                                    

Lucas sudah sampai di kantornya. Sebagai pemimpin utama, ia harus menjadi sesosok vital dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Sukses atau tidaknya, itu tergantung pada pemimpinnya.

Lucas adalah pemimpin yang sukses dengan sikap tegasnya. Ia mampu membuat karyawannya bekerja dengan sungguh-sungguh tanpa bermalas-malasan. Sangat sulit masuk di perusahaan Lucas, oleh karena itu karyawan bekerja dengan cara efektif dan efisien.

Lucas berjalan dengan sitelan jas dan kaca mata hitam. Karyawan Lucas sungguh sangat terhipnotis pada pemimpin mereka yang sangat berwibawa.

"Pak Lucas ganteng banget anjir, bikin gue melonyot."

"Hooh. Kapan Pak Lucas melirik gue, ya. Terus dijadikan istri. Gak papa dijadikan istri ke-10."

"Anjay."

Lucas hanya diam saja. Jelas-jelas dia mendengar kata pujian dari karyawannya. Di tengah jalan, mood Lucas menjadi hancur karena melihat orang yang sangat dia benci.

"Ngapain lagi Anda ke sini?" tanya Lucas bernada dingin.

"Gue hamil."

"Terus, urusannya sama saya apa?"

"Lucas, aku mohon nikahi aku. Gak mungkinkan aku hamil tanpa ada seorang suami."

Lucas langsung menarik tangan Rara menuju ruangannya. Setelah sampai, ia langsung mendorong Rara ke sofa hingga sang empu kesakitan.

"Apa Anda bilang? Nikah? Anjing! Anda tahu Anjing? Sepertinya Anda juga tidak bisa dibandingkan dengan Anjing! Kedudukan Anjing jauh lebih terhormat dari pada Anda! Dasar gak tahu diri! Gak tahu malu!"

Lucas langsung mendorong sofa dengan telapak kakinya. Rara memang tidak tahu malu. Masa iya meminta agar Lucas bertanggung jawab atas perbuatan yang sama sekali tidak ia perbuat.

"Aku hamil gara-gara kamu, Lucas! Gara-gara ka--

"Keluar kau Anjing, Babi, monyet, bangsat!"

"Babi kau!"

"Anda yang naena sama om-om, saya yang bertanggung jawab!"

"Taik lo!"

Sakin emosinya, Lucas sudah memakai bahasa campur. Seenak jidat aja si Rara nyuruh Lucas tanggung jawab. Lihat, gara-gara wanita itu, Lucas sudah seperti kesetanan.

Rara langsung keluar. Ia sangat takut melihat wajah Lucas yang seperti orang kerasukan jin. Bukan Jin Bts ya, Tetapi Jin makhluk halus.

Siapa yang harus bertanggung jawab atas kehamilan ini? Rara gak tahu siapa ayah anaknya. Ia tidak mau aborsi, sudah banyak temannya yang sudah gentayangan karena aborsi. Namun, jika tidak. Rara akan menanggung malu. Sakin teropsesinya pada Lucas, hati Rara tertutup pada pria lain. Dulu, banyak orang yang mencintai Rara. Namun, ia tak mau, karena orang itu bukan Lucas.

'Lihatlah Lucas, kau harus membayar semua ini!'

Saat itu, ada dua pria berbadan besar yang lewat. Sebuah ide licik datang dari otak Rara.

"Heh, kalian, tunggu!"

Kedua pria itu langsung menoleh ke arah Rara.

"Ada apa?" tanya mereka serentak.

"Nih." Rara memberikan uang yang masih berada di amplop warna cokelat. Saat kedua pria itu mau mengambil, Rara kembali memasukkan uang itu ke tas merahnya.

"Tidak semudah itu. Aku punya pekerjaan pada kalian berdua."

"Pekerjaan apa?"

Rara langsung membisikkan sesuatu. Kedua pria itu mengangguk sambil tersenyum.

Suamiku Mafia Kejam [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang