Tentang Sahabat Kecil

52.3K 3K 540
                                    

Semenjak menghilangnya Jenifer dari Texas tanpa jejak membuat polisi sulit untuk menemukannya. Keberadaan wanita itu memang betul-betul tidak bisa dilacak. Tempat-tempat terakhir yang di kunjungi oleh wanita itu juga sudah diperiksa.
Teman-teman terdekat Jenifer juga tidak ada satupun yang mengetahuinya.

Entah mengapa, Winston merasakan kalau ini semua ulah anaknya. Tak apa, besok dia, Leon dan Leona akan datang ke Indonesia karena ingin berlibur ke kota Bali. Di Amerika sedang musim dingin, salju ada di mana-mana. Membuat mereka ingin berjemur di pantai Bali. Sekaligus mengunjungi rumah Lucas.

Lagian, Lucas juga sangat jarang pergi ke pasar gelapnya karena polisi sedang mengadakan Anti mafia besar-besaran. Jenifer ia kurang di terowongan bawah tanah. Hanya ada tiga mafia di sana yang menjaga Jenifer.

Mafia yang lain pergi ke rumahnya masing-masing karena takut ditangkap polisi.

***

"Mulai sekarang, aplikasi-aplikasi tentang drama Korea, China dan Thailand akan aku hapus!" ancam Lucas secara tiba-tiba.

"Hah? Kok, bisa?"

"Iya. Percuma juga kau nonton drama membosankan itu. Berciuman saja kau tak mahir. Bukankah dramamu itu identik dengan adegan ciuman? Tapi, kenapa kau tak mahir?"

"Aku gak mau. Lagian, jika aku menghapus aplikasi itu. Nanti, aku tak bisa melihat idola dan para bujang-bujangku," rengek Sensasi.

"Emangnya siapa, sih, idolamu?"

"Lucas," jawab Sensa.

Seketika, pipi Lucas menjadi merah. Rasanya, kupu-kupu sedang mengelilingi kepalanya. Senyuman pun terbit dari bibir Lucas.

"Ah, kamu bisa aja. Sudah kubilang dari dulu, semua wanita mengagumi dan mengidolakanku," ujar Lucas dengan percaya diri.

"Lucas Huang Xuxi, bukan Lucas Glenn Jamet. Hahahaha ..." Seketika, Sensa langsung memegang perutnya, Sakin ngakaknya perutnya pun sakit. Sensa langsung menutup mulut dengan telapak tangan ketika melihat ada mata yang menatapnya dengan tajam.

"Kenapa diam? Ayo ketawa lagi, sebelum aku menggoreng idolamu itu!" ucap Lucas bernada dingin.

"Sayang, inikan masih sore, bagaimana kalau kita jalan-jalan sore?" ucap Sensa mengalihkan pembicaraan.

Ia masih ingat jelas bahwa Lucas adalah Mafia berjiwa psikopat. Bisa-bisa nanti, semua bujang-bujang Sensa di tebas oleh Lucas. Sensa sudah tidak bisa membayangkan hal itu jika terjadi. Lucas juga adalah tipe orang yang tak pernah main-main dengan omongannya.

"Hatiku terlanjur sakit. Jadi, kamu harus menerima hukumannya, Baby," bisik Lucas sambil menggigit telinga Sensa. Bulu kuduk wanita itu langsung bangun.

"Lucas, kamu jangan macam-macam. Aku baru habis mandi."

"Tidak usah risau kan perihal itu, aku masih punya banyak uang untuk membayar tagihan air." Lucas langsung menghirup aroma leher Sensa. Aroma yang sangat memabukkan bagi Lucas, sehingga aroma Sensa sudah menjadi candu baginya.

"Lucas, aku masih lelah. Padahal kita baru selesai," ujar Sensa memelas dengan harapan agar Lucas akan luluh.

Mengingat kelihaian dan agresifnya tadi mampu membuat Sensa melayang. Ia tersipu malu ketika mengingat bibir s3ksi suaminya mencium kening Sensa saat pelepasan. Tentang bagaimana Lucas memanjakan Sensa. Aahh ... rasanya Sensa sangat malu jika mengingat setiap adegannya bersama sang suami. Untuk hal itu, ia masih malu. Pernikahan mereka sudah masuk usia lima bulan.

"Kenapa dengan pipimu?" tanya Lucas.

"Tidak," jawab Sensa berpaling sambil menutup wajahnya dengan telapak tangan.

Suamiku Mafia Kejam [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang