Tidak sembarang penjahat bisa seperti sesosok pria yang bernama Lucas Glenn Jmess, pria yang sangat terkenal dibidangnya. Kerap disebut sebagai bos mafia yang pandai menyembunyikan identitas aslinya.
Lima tahun menjadi buronan polisi, tetapi sang polisi tidak kunjung menemukan mafia berpengaruh itu.
Saat ini, para mafia sedang berkumpul di sebuah ruang bawah tanah. Lucas duduk di kursi kerajaannya, sesekali meneguk minuman alkohol. Matanya menatap satu persatu anggotanya dengan sorot mata yang tajam.
"Kalian tahu kan, sekarang polisi sedang mengadakan anti mafia besar-besaran? Dan tentang ledakan mobil polisi yang menewaskan banyak orang?" Para mafia mengangguk.
"Kalian harus pandai merahasiakan identitas kalian agar publik tidak mencium jejak kita. Aku harap kejadian tentang Joshua tidak terulang lagi pada kalian. Untuk operasi pasar gelap, sekarang kita beroperasi di sini," ujar Lucas.
"Bos, tempat perjudian dan hiburan malam sudah tiga hari tidak menyetor."
"Di mana tempatnya?"
"Di kota A, Bos."
'Kota A? Di sanakan rumah orang tua Sensa. Aku bisa bertanya lebih luas lagi tentang siapa sebenarnya istriku. Aku sangat yakin kalau dia adalah Tasya,' batin Lucas.
"Baiklah, aku bersama Sean yang akan turun tangan ke sana," ucap Lucas.
Lucas menghisap rokoknya. Pikirannya sedang berkecamuk. Saat ini, posisinya benar-benar sudah tidak aman.
Di waktu yang sama. Di mansion Lucas, semua para maid sedang bergelut dengan pekerjaan masing-masing. Saat ini, Lea sedang menyuapi Sensa.
"Huek!" Sensa langsung berlari ke kamar mandi. Memuntahkan isi perutnya. Lea juga berjalan menuju kamar mandi menyusul menantunya. Mengelus-elus punggung sang menantu yang sedang muntah.
Napas Sensa langsung memburu. Lea menuntun menantunya kembali duduk Ken ranjang. Memberi air minum kepada Sensa.
"Kamu kenapa? Sakit?" Lea menempel tangannya di kening Sensa. Namun, suhu menantunya tidak panas.
"Gak, Ma. Sensa hanya masuk angin saja," jawab wanita cantik itu.
"Ma, kita ke kamar Mama aja, ya. Sensa ngantuk, Sensa belum mau ketemu sama dia," timpal wanita bermata cokelat itu.
Lea mengangguk. Ia langsung memapah sang menantu menuju kamarnya. Setelah sampai di tempat tujuan, Sensa langsung merebahkan tubuhnya.
***
Texas waktu Amerika. Dua orang pria duduk di bangku kafe sambil menikmati makanan dan minuman yang sudah mereka pesan.
"Win, kapannya kita jadi ke Indonesia?" tanya Leon.
"Saat ini tidak bisa, bandara masih tutup karena Corona. Apalagi kita mau pergi ke Indonesia, bisa panjang ceritanya," jawab Winston.
"Leona sudah menuntut ke sana. Eh, kasus Jenifer sudah bagaimana?" tanya Leon lagi.
"Aku tidak mempermasalahkan itu lagi. Lagian aku tidak peduli tentang dia. Leon, sebenarnya Lea masih hidup. Dia disekap oleh Jenifer di tempat yang sama sekali tidak aku ketahui," ujar Winston.
"Hah? Serius?" Winston mengangguk.
"Ceritanya panjang. Tapi, aku merasa kalau Lea sudah lepas dari sekapan Jenifer. Aku masih mengingat jelas tentang malam itu, malam di mana seorang perempuan menabrakku. Tetapi, dia menutupi wajahnya dengan pakaian serba hitam. Namun, suara dan matanya persis seperti Lea. Leon ... bisakah kau membantuku untuk mencari istriku. Aku ingin memperbaiki semuanya. Bertahun-tahun aku mengumpulkan bukti bahwa aku tidak bersalah. Dan sekarang, aku sudah mengumpulkan bukti-bukti itu," papar Winston. Leon mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Mafia Kejam [Segera Terbit]
Mystery / Thriller"Satu langkah kakimu keluar dari rumah, aku tidak akan segan-segan memotong kakimu!" Memiliki suami mafia berjiwa psikopat itulah yang dialami wanita cantik bernama Sensa Faira Azzahra. Mampukah Sensa hidup dengan suaminya yang kejam dan posesif itu...