Siang sudah berganti sore. Wanita yang sedang rebahan langsung berjalan ke kamar mandi. Ia harus segera membersihkan diri, badannya sudah sangat kotor.
Sebenarnya wanita itu sangat malas mandi karena sudah sangat sore. Warna awan saja sudah berubah menjadi warna rona merah keorangean. Jika dia tidak mandi, maka kotornya akan dobel. Dengan sangat terpaksa, ia masuk ke kamar mandi.
Tidak memerlukan waktu lama, ia sudah keluar dari tempat tersebut. Sensa berjalan menuju lemari, untuk memilih baju yang cocok di udara dingin. Suasana saat ini sangat dingin, padahal hujan lagi tidak turun. Wanita tersebut memilih Hoodie berwarna pink.
Setelah selesai memakai baju. Wanita itu berjalan menuju balkon, untuk melihat awan hitam yang dihiasi oleh rembulan dan bintang kelap-kelip. Wanita itu langsung memegang pagar pembatas sambil tersenyum ke arah langit. Malam ini suasana hati Sensa sangat baik.
Telunjuk Sensa menunjuk bintang kelap-kelip, seolah-olah sedang menghitung. Wanita itu langsung menutup mata, kala angin malam menyapa wajah cantiknya. Sensa langsung beranjak dari tempatnya, bergegas untuk ke taman.
"Malam, Nyonya," sapa para maid.
"Malam juga," sahut Sensa.
Para maid menunduk saat sang nyonya muda lewat. Sensa tersenyum ramah pada maid-maid yang menunduk padanya. Betapa dihormatinya jika menjadi orang kaya. Banyak yang menunduk hormat.
Sesampainya di tempat tujuan, wanita itu tampak bingung. Semalam saat datang ke teman tidak ada gitar. Kok, sekarang sudah ada? Ahh, palingan itu milik anak buah sang suami.
Sensa langsung duduk di bangku. Masalah suami, tidak perlu ia risaukan. Tadi ia mendengar suara seorang di ruang olahraga, berarti sang suami sedang berada di ruangan itu.
Sensa melirik gitar yang di sebelahnya. Sudah lama ia tidak memainkan alat musik tersebut. Wanita itu sangat pandai bermain gitar. Dulu, waktu sekolah menengah atas, ia pernah diutus dari sekolahnya untuk bertanding bernyanyi sambil bergitar. Wanita itu selalu menang.
Akan tetapi, saat sudah kuliah ia sudah sangat jarang main alat musik tersebut karena waktunya sangat padat. Tidak ada waktu untuk memainkan alat musik tersebut.
Wanita yang duduk di bangku langsung mengangkat gitar ke pangkuannya. Dari pada dianggurin, mending ia mainkan. Ia sudah sangat rindu bernyanyi sambil bergitar.
“Kamu pandai main gitar?” tanya seorang dengan suara yang serak. Sensa tahu itu suara siapa. Sudah ia tebak, pasti suaminya. Wanita berbaju Hoodie menoleh ke sumber suara, kemudian mengangguk.
Lucas mengetahui istrinya sedang di taman, karena diberi tahu oleh maid. Setelah mengetahui sang istri berada di taman, ia langsung menyusul. Baginya, tidak biasa-biasanya sang istri keluar malam. Pria itu sangat takut jika istrinya direbut orang. Posesif, ya, dia sangat posesif.
Pria tersebut langsung duduk di sebelah sang istri. Matanya menatap wajah cantik sang istri. Beberapa detik kemudian, ia langsung melihat arahan mata sang istri, yaitu melihat langit hitam.
“Coba kamu bernyanyi sambil bermain gitar,” pinta Lucas memecah keheningan. Tatapan Sensa beralih melihat wajah suaminya.
“Aku tidak bisa nyanyi,” jawab Sensa.
“Tidak ada penolakan,” tegas Lucas.
Jika suami sudah memerintah, pasti tidak akan bisa ditolak. Mau tidak mau, wanita cantik itu perlahan memetik gitar, dan mulai bernyanyi.
***
Tidak ada kisah.
Tentang cinta yang bisa
terhindar dari air mata
Namun kucoba menerima
Hatiku membuka
siap untuk terluka ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Mafia Kejam [Segera Terbit]
Mystery / Thriller"Satu langkah kakimu keluar dari rumah, aku tidak akan segan-segan memotong kakimu!" Memiliki suami mafia berjiwa psikopat itulah yang dialami wanita cantik bernama Sensa Faira Azzahra. Mampukah Sensa hidup dengan suaminya yang kejam dan posesif itu...