Malu sendiri

45.3K 3.3K 159
                                    

Salam hangat semuanya. Tetap dukung dan kasih support ke aku, ya. Soalnya aku butuh semangat dari kalian. Ingat jangan jadi pembaca gelap, itu tidak baik, Say😁

▪▪▪

"Aaaaa!" teriak Sensa histeris. Dia langsung melempari barang-barang apa saja yang ia dapat. Tempat tidur sudah ia berantakin, bantal ia lempar ke sembarang arah. Sensa kalau sudah mengamuk sangat ngeri, ia tidak akan peduli seberapa mahal harga barang yang sudah ia pecahkan.

Mendengar benda-benda yang pecah, Lucas semakin khawatir. Ia takut, Sensa akan melakukan hal-hal yang tak diinginkan. Salah satunya melukai diri sendiri.

"Sensa! Demi Tuhan, aku tidak mengkhianatimu!" ucap Lucas dari balik pintu.

"Setelah aku memberikan semua hatiku padamu, dengan mudahnya kau menghancurkan itu semua, Lucas! Aku benci samamu!" Sensa langsung duduk di sudut kamar sambil menjambak rambutnya.

Sensa sangat sakit hati melihat pengkhianatan suaminya. Mata kepalanya sendiri yang melihat Lucas bermain dengan wanita lain.

Lucas langsung meraih ponselnya, lalu mencari kontak sekretarisnya.

[Cepat bawa rekaman cctv yg ada di ruanganku.]

[Baik, Pak] jawab via SMS.

Tidak ada cara lain, Lucas harus mendobrak pintu. Pria tersebut langsung menendang pintu. Namun, pintu belum juga terbuka.

Lucas terus berusaha agar pintu bisa terbuka. Pria tersebut semakin khawatir karena sudah tidak terdengar lagi isakan dari Sensa.

Gebrak!

Pada akhirnya pintu jebol juga. Lucas langsung berlari menghampiri Sensa. Dilihatnya sang istri sedang memeluk lututnya.

"Sensa," ucap Lucas dengan lembut. Pria tersebut berjongkok untuk menyejajarkan posisinya dengan Sensa.

Sensa hanya diam saja. Lucas masih mendengar isakan halus yang keluar dari mulut istrinya.

Pria tersebut memberanikan diri untuk menyuntuh punggung istrinya. Namun, sebelum tangan itu berhasil menyentuh punggung Sensa, wanita tersebut lebih dulu menepis tangan suaminya.

"Jangan sentuh aku!" teriak Sensa.

"Dengan cara apalagi aku harus membuktikan kalau aku tidak mengkhianatimu? Aku berani bersumpah, Sensa. Aku tidak pernah mengkhianatimu."

"Kalau kau tidak mengkhianatiku, terus yang tadi apa? Sebuah pertunjukan? Sudahlah. Tidak akan ada maling yang ngaku. Jelas-jelas aku melihat wanita rendahan itu duduk di pangkuanmu. Dan kau ... kau hanya diam saja, Lucas!
Itu yang namanya tidak berkhianat?" Sensa langsung menyeka air matanya setelah ia meneriaki suaminya.

"Aku sudah menolaknya. Tapi, dia sendiri yang kekeh untuk duduk di pangkuanku. Biar bagaimanapun, aku ini pria nor---"

"Kau sudah punya istri, Lucas! Jika kau butuh pelayanan, telpon saja aku. Aku akan melayanimu. Tidak perlu dengan cara menjijikkan itu! Apa cara pelayananku masih kurang bagimu?! Ha?! Coba katakan, Lucas!"

Lucas langsung terkejut mendengar ucapan istrinya. Apalagi saat Sensa mengucapkan kata frontal dengan mata yang melotot. Baru kali ini Lucas mendengar kata-kata sefrontal itu keluar langsung dari mulut istrinya.

Ting!

Lucas langsung mengambil ponselnya. Tertera ada sebuah pesan.

[Pak, saya sudah sampai.]

[Datang ke kamarku.] balas Lucas.

"Lihatlah, tidak lama lagi kamu akan menyesal setelah mengucapkan kalimat itu."

Suamiku Mafia Kejam [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang