Ikatan Cinta

49.4K 3.3K 305
                                    

Badan Sensa sudah dipenuhi oleh keringat karena Lucas masih mengajari bela diri, agar nanti istrinya bisa melindungi diri saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Melihat Sensa yang sudah kecapekan membuat Lucas tak tega. Seharusnya dia tidak memaksakan diri untuk menuntut istrinya dalam hal seperti itu. Lagian ia kan seorang suami yang harus melindungi istrinya. Namun, tidak selamanya Sensa dalam jangkauannya. Musuh Lucas tak 'kan pernah habis-habis,  jika ia belum jatuh.

"Sudahlah, kita duduk aja dulu." Lucas langsung memapah istrinya ke bangku yang sudah disediakan.

Pertama-tama, Lucas melap kening istrinya dengan handuk kecil. Lalu, ia memberi minum. Sensa langsung meneguk minum yang ada di botol.

"Capek, ya?" tanya Lucas. Sensa mengangguk.

Lucas langsung mengipas Sensa dengan tangannya. Sensa masih ngos-ngosan. Ternyata bela diri tidak semudah yang dibayangkan.

Ting!

Bunyi notifikasi ponsel Lucas, ia langsung mengambil ponselnya yang berada di saku.

[Bos, kami sudah berhasil membawa dia dari Amerika. Sekarang, kami dalam perjalanan menuju markas]

Lucas menaikkan sebelah alisnya. Oh iya, itu pasti Jenifer. Beberapa hari yang lalu, Lucas memerintahkan suruhannya untuk menculik Jenifer dan sekarang wanita itu sudah dalam perjalanan. Pria tersebut senyum semirik.

[Kerja bagus. Aku segera datang ke sana] jawab Lucas. Ia kembali memasukkan ponselnya ke saku celana.

"Sensa, aku pergi dulu, ya." Sensa mengangguk. Lucas langsung pergi meninggalkan istrinya.

Setelah kepergian Lucas, Sensa langsung masuk ke rumah. Ia ingin mandi, badan Sensa serasa tidak enak lagi karena dipenuhi oleh keringat. Hal itu membuatnya tak nyaman, ingin cepat-cepat membersihkan diri.

"Sensa, Lucas di mana?" tanya Lea. Tadi Sensa bersama Lucas dan sekarang, Lucas sudah tak ada lagi.

"Keluar, Ma." Sensa kembali berjalan. Entah dengan ilmu apa Lucas mengajari Sensa sehingga wanita itu terlihat sangat encok. Lea saja hampir tertawa melihat cara jalan menantunya. Tangan Sensa memegang pinggangnya saat berjalan.

Setelah sampai di kamar. Wanita itu langsung mengambil handuk. Lalu masuk ke kamar mandi. Sebelum masuk ke bathub, Sensa sempat mencampur aromaterapi ke bathub. Lalu, ia mulai berendam, untuk menyegarkan tubuhnya.

Di waktu yang sama. Lucas masih dalam perjalanan menuju markasnya. Ia sudah tak sabar untuk melihat ibu tirinya. Lucas masih ingat jelas tentang kelicikan-kelicikan Jenifer pada keluarga Jmess.

Kali ini jalan sangat renggang tidak seperti hari biasa. Biasanya jalan selalu macet. Ya, syukurlah kalau begitu. Lucas tak perlu lagi mengumpat di mobil sport hitamnya.

Lucas sudah sampai di tempat tujuan, ia langsung keluar dari mobilnya. Berjalan ke dalam. Namun, suruhannya dan Jenifer ternyata belum juga sampai. Lucas memilih duduk sambil merokok.

"Lepaskan aku brengsek!" murka seorang wanita. Suara itu, suara yang paling dibenci oleh Lucas. Emosinya selalu meningkat jika mendengar suara tersebut.

Lucas langsung senyum miring saat Jenifer melewatinya, sedangkan Jenifer sudah menatap sangat tajam. Perempuan berambut ikal itu langsung di bawa ke suatu tempat, tempat di mana dia akan di rantai atau bahkan digantung. Entahlah hanya Lucas dan Tuhan yang tahu.

"Lepaskan!" Jenifer terus meronta-ronta saat tangannya mulai di rantai. Tidak lama dari itu, Lucas datang.

"Hai, Ma," sapa Lucas. Seumur hidupnya baru pertama kali ini manggil Jenifer dengan sebutan ma. Ya, meski hatinya bertolak belakang dengan mulutnya.

Suamiku Mafia Kejam [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang