Mafia Vs Gangster ll

44.8K 3K 33
                                    

Lucas masih terus mengobati luka memar Sensa.

"Ah ... Tuan, pelan-pelan sakit," ringis Sensa.

"Iya." Sesekali Lucas meniup Waja istrinya karena meringis.

"Tuan, apa nanti kamu tidak akan ditangkap polisi karena telah membunuh orang?" tanya Sensa khawatir.

"Kamu tenang saja. Tidak akan ada yang menangkapku," jawab Lucas.

Mayat pria yang dibunuh Lucas sudah diurus oleh anak buahnya.

Ceklek!

 Pintu utama terbuka yang memperlihatkan sesosok Arnold dengan wajah yang tidak bisa ditebak. Lucas menatap heran sahabatnya, biasa wajah sang sahabat tidak pernah seperti itu.

 “Kenapa denganmu?” tanya Lucas.

 “Big Bos, ada yang sedang ingin kukatakan padamu,” ujar Arnold. Mereka langsung menjauh dari Sensa.

Sensa menatap heran Lucas dan Arnold. 'Apa tidak bisa dibicarakan di dekatku, ya?' batin Sensa bertanya.

 “Big Bos, ketua gangster sedang mengajukan peperangan, karena salah satu anggota gangster dibunuh Sean,” ucap Arnold serius.

 “Kok, bisa? Lagian kenapa gangster bisa tahu markas kita?”

 “Kata Sean, tadi gangster datang ke markas. Sean sudah memberi pesan pada Big Bos, tetapi Big Bos tidak pernah membaca dan datang. Gangster meminta agar dibagi daerah kekuasaan. Sean menolak. Gangster itu menghina kita, pada akhirnya Sean membunuh salah satu anggota gangster,” jelas Arnold.

 “Selain itu, gangster sedang menyelidiki siapa orang yang dekat dengan kamu, Big Bos. Jika mereka mendapat, maka mereka akan menjadikan orang terdekat Big Bos sebagai alat. Aku takut jika Nyonya yang dijadikan alat. Aku sudah sering melihat kalau Nyonya keluar masuk rumah sesukanya. Katanya, sudah minta izin padamu,” ujar Arnold.

 Masalah apa lagi ini? Pengkhianat memang tidak ada habis-habisnya. Pasti sudah ada musuh dalam selimut. Tidak takutkah pengkhianat itu dihukum mati oleh Lucas? Ya, karena tidak takut makanya dia berkhianat.

 Lucas menoleh ke arah sofa, di sana ada istrinya yang terlihat masih syok atas kejadian tadi.

Sudah saatnya, ia memperingati sang istri agar tidak keluar lagi. Tetapi, harus dengan cara apa? Pria berbaju tuxedo tampak berpikir. Ia tidak mau jika sang istri yang akan dijadikan alat. Para gangster juga sangat pandai jika menyelidiki.

Iya, Lucas harus memberi ancaman kepada Sensa jika keluar, hanya itu satu-satunya cara. Lucas langsung berjalan menuju sofa.

 “Sensa,” ucap Lucas. Sensa melihat wajah suaminya.

 “Kamu jangan pernah keluar rumah lagi, ya. Di luar sudah tidak aman lagi untukmu,” ujar Lucas.

 “Tapi, kenapa? Aku bosan di rumah terus,” sahut Sensa bernada lirih.

 “Aku peringatkan sekali lagi. Jangan pernah keluar rumah, jika kamu keluar, aku tidak segan-segan memotong kakimu! Sudah kukatakan di luar sudah tidak aman lagi untukmu. Jika kamu keluar, aku akan melakukan seperti ini pada orang tuamu!" Lucas langsung menunjukkan sebuah video pemenggalan kepala, dan mencincang manusia layaknya seorang chef sedang memotong daging.

 Mata Sensa masih setia melihat video terkutuk itu. Seketika tubuhnya menegang, kala yang memutilasi manusia itu adalah suaminya sendiri.

Di video itu, Lucas bertingkah layaknya seorang psikopat yang haus darah. Sensa sudah tidak tahan lagi melihat video itu, ia sangat kasian terhadap korban-korban yang dibunuh sadis oleh suaminya.

Suamiku Mafia Kejam [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang