Sensa Frustasi

97.6K 5.7K 182
                                    


 Murni langsung masuk ke kamar, dia langsung menaruh makanan tersebut ke nakas.  Murni langsung membersihkan kamar yang sudah berantakan akibat amukan dari Sensa.

Sensa hanya diam tanpa berkutik, dia terus saja memeluk lututnya sambil terisak. Setelah Murni merapikan kamar bernuansa hitam tersebut, dia langsung duduk di samping sang nyonya muda. Wanita paruh baya itu langsung mengelus lengan sang nyonya muda. Melihat kondisi Sensa seperti itu, membuat Murni merasa iba. Dia teringat pada putrinya yang sudah lama meninggal.

 "Jangan memendamnya sendiri, Nyonya," ucap Murni dengan lembut.

 Sensa langsung menoleh ke arah Murni, air matanya terus saja turun. Dengan tatapan sendu, Sensa melihat netra wanita yang di sampingnya.

 "Bik, Sensa mau keluar dari rumah ini," lirih Sensa, dia sudah tidak tahan lagi dengan sifat suaminya.

 "Nyonya, Nyo---"

 "Panggil Sensa saja, Bik." Potong Sensa, dia kembali menatap lurus.

 "Baiklah. Nak Sensa, pernikahan itu bukan perma---"

 "Dia yang sudah mempermainkan aku, Bik," ucap Sensa.

 Murni yang tidak tahu alur permasalahan, sudah tidak tahu lagi harus berbicara apa. Namun, dia masih bisa menyimpulkan kalau tuan muda dan nyonya muda sedang bertengkar hebat.

 "Bik, Lucas sudah mengambil semuanya. Dia mengambil milik Sensa! Aaaa! Sensa sangat membenci, Lucas!" Sensa kembali menarik rambutnya. Tanpa basa-basi, Murni langsung memeluk Sensa yang terlihat frustasi.

 Saat mendapatkan pelukan tulus dari seorang wanita paruh baya tersebut, membuat hati Sensa sedikit tenang. Dia sangat merindukan hangatnya pelukan seorang ibu. Hangatnya pelukan seorang ibu mampu membuat hati seorang anak menjadi tenang ketika merasakan kecewa dan frustasi.

Ingin sekali Sensa mengadukan semua perbuatan Lucas kepada ibunya, sebab pengaduan seorang anak ketika bertengkar dengan suami hanya kepada seorang ibu. Akan tetapi, itu tidak akan ada gunanya. Ibu Sensa sudah dibutakan dengan uang.

 "Bik, dia juga menghajar Kak Dava." Dalam pelukan Murni, Sensa mengadukan semua kejadian tadi malam. Murni sudah dapat menebak, ternyata itu semua berawal dari kesalah pahaman.

 Murni melepaskan pelukannya, kemudian memegang pundak Sensa. Ditatapnya samar-samar wajah sang nyonya muda.

 "Nak Sensa, sekarang Bibi tanya, siapa Dava itu?" tanya Murni.

 Sensa langsung menjelaskan semuanya, sedangkan Murni mencoba mencerna penjelasan wanita yang di sampingnya. Sekarang, Murni melihat mata cokelat Sensa, di sana, Murni melihat kalau Sensa masih sangat mencinta sesosok Dava.

 "Nak Sensa, Dava itu masa lalumu. Tidak baik jika masa lalu di bawa ke dalam rumah tangga," ujar Murni.

 Mungkin, Murni lebih dulu mengenal rasa sakit itu. Meninggalkan orang yang disayangi memang sangat sulit, apa lagi disuruh untuk melepaskannya.

 "Lucas tidak mencintaiku, Bik. Dia menahanku di rumah ini karena aku yang menjadi penebus hutang ayahku," ucap Sensa sesenggukan. Murni langsung menggenggam jemari Sensa.

 "Jika tuan tidak mencintai, Nak Sensa. Mungkin, saat Nak Sensa belum ditemukan, tuan  tidak akan khawatir. Tetapi, kenyataannya, tuan sungguh khawatir. Bahkan tuan juga mengancam membunuh anak buahnya jika Nak Sensa belum ditemukan." Berbagai nasehat sudah dilontarkan Murni agar hati Sensa sedikit menghangat.

Lucas memang seperti itu, jika dia suka maka dia akan menunjukkan rasa sukanya, jika tidak menyukainya jiwa arogannya akan kumat.

 "Bibi yakin, tuan pasti sangat menyayangi, Nak Sensa." Murni tersenyum ke arah Sensa.

 "Kita baru kenal, Bik. Mustahil jika dia mencintai Sensa secepat itu," ujar Sensa.

 "Percayalah, Love Scenario itu ada." Murni langsung mengambil makanan yang ada di nakas, lalu menyuapi Sensa. Awalnya Sensa menolak, dia masih belum mau makan. Murni langsung menasihati Sensa, jika dia sakit itu akan memperburuk keadaan.

 Apa dengan tidak makan semuanya akan kembali ke semula? Tentu tidak, nasi sudah menjadi bubur dan waktu sudah tidak bisa diputar. Tuhan tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kemampuan. Mungkin, Tuhan sedang menyiapkan sesuatu yang sangat luar biasa untuk Sensa, Sensa hanya perlu bersabar.

 Lucas masih di pasar gelapnya, dia sedang melamun. Dia terus saja kepikiran tentang istrinya. Lucas akui perbuatannya memang salah. Bagi Lucas, Sensa yang sudah memancing itu semua. Sensa sudah selingkuh dengan pria lain.

 "Apa dia akan membenciku? Lagian itu semua salahnya! Dia sudah menyelingkuhiku! Kurang apa lagi aku? Ha?!" Darah Lucas kembali naik saat dia mengingat perselingkuhan sang istri.



Suamiku Mafia Kejam [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang