Di mansion Lucas. Semua sedang melakukan pekerjaannya masing-masing, kecuali Sensa. Ia sama sekali tidak diizinkan membantu. Pikirannya semakin suntuk. Para maid tidak mengizinkannya karena sang tuan muda sudah menegaskan agar nyonya muda tidak boleh bekerja. Pria tersebut tidak mau jika sang istri kelelahan, apalagi ada yang lecet sedikitpun di tubuh Sensa.
“Lucas benar-benar keterlaluan. Aku sangat bosan di sini terus!” pekik Sensa.
“Nyonya,” panggil seseorang. Sensa langsung menoleh ke sumber suara.
“Iya, ada apa Alex?” tanya Sensa.
“Kalau Nyonya suntuk di rumah, Nyonya boleh keluar untuk menenangkan pikiran,” ujar Alex.
“Wah, benarkah? Oke, kalau begitu aku pergi bersama mang Ujang.” Sensa langsung berdiri, kemudian berlari ke kamarnya untuk siap-siap. Wanita berbaju piama langsung berlari ke kamar mandi, sebab dia belum mandi pagi.
Tidak memerlukan waktu yang banyak, ia sudah keluar dari kamar mandi. Sensa langsung berjalan menuju lemari untuk mengambil baju.
Setelah semua sudah siap, ia langsung pergi mencari supir pribadi suaminya. Akan tetapi, tidak kunjung ketemu.
“Nyonya udah siap?” tanya Alex yang tiba-tiba datang. Sensa mengangguk.
“Nyonya sama saya saja,” ujar Alex.
“Oke, kalau begitu, let’s go!” ucap Sensa kegirangan. Wanita bergingsul itu langsung lari ke mobil, disusul oleh Alex.
Mobil sudah berjalan, hanya ada keheningan. Sesekali Sensa melihat keluar jendela. Satu bulan menikah, baru sekarang ia bisa jalan-jalan sepuasnya.
“Nyonya, kita ke mana?” tanya Alex.
“Kita ke danau saja,” jawab Sensa.
***
Saat ini, Lucas sedang rebahan di kamar hotel. Matanya terus saja melihat langit dinding. Pikirannya selalu dipenuhi oleh Sensa. Sesekali, pria tersebut tersenyum ketika mengingat tingkah sang istri. Lucas langsung duduk, lalu meraih benda persegi. Ia sudah rindu kepada sang istri. Pria berbaju kaos cokelat itu langsung mencari kontak seorang yang sudah membuat ia merasa rindu.
Setelah menemukan kontak yang dicari, ia langsung menelepon. Berdering, tetapi tidak diangkat. Berkali-kali Lucas menelepon, tetapi tidak kunjung diangkat. Lama-lama pria berbaju cokelat menjadi kesal.
“Sial! Ini sudah yang ke-20 kalinya, tetapi tidak kunjung diangkat,” kesal Lucas.
Kini, Sensa dan Alex sudah sampai di danau. Mereka langsung turun dari mobil. Sensa langsung berlari, kemudian berputar sehingga bajunya jadi kembang. Alex tersenyum melihat ulah sang nyonya muda. Ternyata sang nyonya muda sangatlah ceria.
“Kenapa jalan takdirku seperti ini?!" teriak seorang sambil terisak.
Sensa langsung menghentikan kegiatannya. Akan tetapi, kepala Sensa sangat pening ketika berhenti berputar. Dia langsung memegang kepalanya, dunia seolah-olah sedang berputar hebat.
“Nyonya, kenapa?” tanya Alex khawatir.
“Tidak apa-apa. Alex, apa kamu mendengar suara?” tanya Sensa. Alex mengangguk.
“Alex, bisakah kamu menungguku di mobil saja? Aku mohon.” Sensa langsung menyatukan telapak tangannya seraya memohon.
“Tapi, Nyonya ...”
“Please,” mohon Sensa. Pada akhirnya, Alex menyetujuinya.
Sensa langsung berjalan menyusuri tepi danau. Suara isakan semakin dekat. Wanita bergingsul terus saja mengikuti sumber suara. Sensa menemukan seorang wanita duduk sambil memeluk lutut. Wanita bergingsul langsung menghampiri seorang gadis yang memeluk lutut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Mafia Kejam [Segera Terbit]
Gizem / Gerilim"Satu langkah kakimu keluar dari rumah, aku tidak akan segan-segan memotong kakimu!" Memiliki suami mafia berjiwa psikopat itulah yang dialami wanita cantik bernama Sensa Faira Azzahra. Mampukah Sensa hidup dengan suaminya yang kejam dan posesif itu...